DBS Live More Society
Asian Insights
Berbagai ketidakstabilan yang dialami oleh keuangan Amerika Serikat belakangan ini perlu diantisipasi oleh pasar keuangan domestik
Terpilihnya Indonesia sebagai keketuaan ASEAN tahun ini menerbitkan optimisme tersendiri
Setelah melalui fase pandemi, ekonomi Indonesia menunjukkan geliat positif
Potensi sektor energi di Indonesia masih menjanjikan seiring upaya transisi energi menuju net zero emission di 2060.
Indonesia dibayangi ancaman inflasi dan resesi akibat ketidakpastian ekonomi global.
Kenaikan harga Bahan Bakar Mesin (BBM) bersubsidi pada semester kedua 2022 ini telah mengerek tingkat inflasi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melaju meskipun berada di bawah ancaman resesi ekonomi global.
Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen, dengan berpatokan pada angka inflasi inti yang terkendali dan surplus perdagangan yang kuat.
Arah kebijakan subsidi pemerintah berperan penting dalam dinamika tingkat inflasi seiring meningkatnya harga BBM.
Kendati pandemi Covid-19 belum usai, geliat pemulihan ekonomi nasional semakin terasa.
Pertumbuhan ekonomi pada 2021 mendorong optimisme peningkatan ekonomi Indonesia pada 2022.
Indonesia siap meninggalkan 2021 dengan sejumlah torehan keberhasilan signifikan yang mencerminkan keseriusan upaya pemerintah
Indonesia menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Tercatat kasus harian per Kamis 15 Juli 2021 bertambah sebanyak 56.757
Meski terdapat moderasi harga komoditas pada paruh kedua 2021, harga rata-rata komoditas tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan 2020
Pembatasan mobilitas selama Covid-19 berdampak pada pertumbuhan pendapatan sektor telekomunikasi.
Pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan masyarakat dalam memesan makanan dan belanja kebutuhan sehari-hari secara daring.
Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi triwulan IV di atas 4%, DBS mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 di angka 3,5% ”
Kasus infeksi Covid-19 kembali meningkat di sejumlah negara Asia. Situasi ini diprediksi memberikan tantangan baru
Negara-negara dengan beban kasus Covid-19Â memulai pemulihan perlahan (soft start) pada kuartal I 2021
Pernyataan Presiden Joko Widodo pada pertengahan Desember lalu menjadi kabar baik penutup tahun 2020
Pandemi Covid-19 telah berjalan selama sembilan bulan. Selama periode tersebut, kondisi perekonomian dunia melemah
Pandemi Covid-19 belum berakhir, tapi tanda-tanda menunjukkan, masa-masa paling sulit itu sudah terlewati
Perubahan iklim menjadi persoalan serius di dunia saat ini
Pengguna internet di Asia Tenggara tahun 2019 mencapai 62 persen dari populasi
Pandemi Covid-19 telah memukul seluruh sendi ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2020 hanya 2,97 persen. Kuartal berikutnya diperkirakan mendapatkan tantangan yang cukup berarti
Pada 9 Maret 2020, coronavirus alias COVID-19 belum tampak seperti ancaman sangat serius bagi seluruh dunia, juga bagi Indonesia
Hingga saat ini, meski sejumlah penderita yang terpapar virus corona berangsur-angsur pulih, perusahaan elektronik di China masih berjuang untuk kembali memproduksi secara normal
Hampir dua tahun lalu, pada awal Juli 2018, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan alias green bond
DBS Research Group memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia masih akan berfluktuaksi antara surplus dan defisit, di sekitar US$ 500 juta, dalam bulan-bulan yang akan datang.
DBS Group Research memproyeksikan libur Natal dan libur akhir tahun akan mendorong konsumsi masyarakat.
DBS Group Research memperkirakan daya beli konsumen pada semester II 2019 tidak akan sekuat seperti semester I.
Perusahaan-perusahan kini makin banyak yang bertransformasi menuju ke model bisnis ekosistem agar bisa tetap bertahan.
Ramadan dan Lebaran akan memberikan sentimen positif terhadap peningkatan konsumsi masyarakat.