Prospek Dagang Hongkong - ASEAN
Global/Wawasan / 10 December 2014
Pertumbuhan pesat Asia pasca krisis ekonomi global 2008 menjadi berkah bagi negara-negara di kawasan itu. Ketika Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang terhuyung oleh krisis, ekonomi Asia yang dimotori oleh Cina menggeliat berkat kekuatan konsumsi lokal. Aktivitas perdagangan di kawasan Asia tumbuh pesat dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan.
Tiap negara dan kawasan di Asia pun berlomba untuk mengambil keuntungan sebesar mungkin dari berkah ekonomi tersebut. Asean dan Hong Kong, misalnya, tengah membicarakan pembentukan zona perdagangan bebas, yang diharapkan bisa mendongkrak arus perdagangan antar kedua ekonomi itu yang pada akhirnya meningkatkan volume perdagangan.
Baik Asean dan Hong Kong memang memiliki kepentingan masing-masing dari terwujudnya kawasan pasar bebas tersebut. Dalam dua dekade terakhir, Hong Kong menjadi negara yang memiliki grafik ekspor domestik yang menurun, dari $30 miliar pada awal dekade 90 menjadi $7 miliar pada 2013. Angka terakhir itu hanya meliputi 2% GDP Hong Kong.
Ekspor domestik adalah pengiriman poduk yang diproduksi atau di rakit di dalam negeri. Menurunnya ekspor domestic menunjukkan kegiatan manufaktur Hong Kong merosot drastis. Tapi, ketika ekspor domestik terjun bebas, Hong Kong menikmati revenue sebagai perantara Cina dan dunia. Kontribusi lalu lintas dagang itu menyumbang hingga 30% GDP Hong Kong.
Selama ini, Hong Kong menjadi perantara 12% arus ekspor impor Cina yang berkisar $4.200 miliar. Dengan proyeksi kenaikan ekspor impor Cina sebesar $3.800 miliar pada 2023, Hong Kong akan disibukkan dengan tambahan transaksi $456 miliar. Bila tiap $1 transaksi menyumbang 6 sen dolar ke GDP, maka Hong Kong akan meraup tambahan keuntungan $27,4 miliar.
Hong Kong juga menjadi penghubung 4% arus ekspor impor Asean. Dengan peningkatan perdagangan sebesar $1500 miliar dari lima negara utama Asean (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapuran, dan Filipina) pada periode yang sama, Hong Kong akan melayani transaksi sebesar $60 miliar. Adapun arus perdagangan Asean-Hong Kong saat ini sebesar $83 miliar dan akan meningkat menjadi $143 miliar dalam satu dekade mendatang.
Dari perspektif Asean, perdagangan bebas dengan Hong Kong menjadi penting karena perannya sebagai kanal menuju pasar Cina. Sejak awal millennium ini, ekspor Asean ke Cina meningkat 8,5 kali lipat sementara ekspor ke Amerika Serikat stagnan. Baca selengkapnya disini