Indonesia
Seminar DBS Asian Insights
Narasumber
Selamat datang di Seminar DBS Asian insights.
Selamat datang di seminar DBS Asian Insights 2014 di Jakarta, Indonesia.
Sebagai bank yang lahir dan besar di Asia, DBS dengan bangga menyatakan dirinya sebagai bank yang paling mengetahui Asia. Dengan pengetahuan yang mendalam mengenai taktik bisnis di pasar yang paling dinamis di kawasan Asia dan jaringan regional yang luas, kami bermaksud untuk berbagi ilmu tentang ‘Asian Insights’ kami yang unik dimana Anda akan mendapatkan fakta-fakta yang berguna dan praktis untuk merevolusi cara melakukan bisnisyang akan mempengaruhi pertumbuhan Indonesia dan Asia.
Dengan tim yang terdiri dari seratus ekonom dan analis berpengalaman yang meliputi pasar-pasar utama di Asia dan lebih dari 700 perusahaan terkemuka di Asia, DBS menghasilkan lebih dari seratus publikasi setiap minggu.
Melalui Seminar Asian Insights 2014 hari ini yang diselenggarakan secara khusus seiring dengan ulang tahun DBSI yang ke-25, DBS mempersatukan para pemimpin terhormat dalam pemerintahan baru dan industri keuangan dengan ahli-ahli dari DBS. Melalui bincang-bincang bermakna hari inilah kami menunjukan komitmen kami untuk Indonesia dan betapa inginnya kami untuk menjadi bagian dari era revolusioner untuk Indonesia yang lebih baik.
Saya harap Anda dapat bergabung dengan kami untuk berbagi pandangan dan wawasan Anda dengan para pembicara terkemuka hari ini.
Sofyan Djalil menjabat sebagai Menteri Koordinator dalam Kabinet Kerja Bidang Perekonomian. Sebelumnya ia adalah penasihat Wakil Presiden Republik Indonesia khususnya dalam mengurangi kepadatan lalu lintas, kemajuan pendidikan, reformasi birokrasi, pemberantasan kemiskinan dan isu-isu lainnya. Beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (2007-2009) dan Menteri Teknologi Komunikasi & Informasi (2004-2007). Selama bertugas, ia telah menemukan berbagai solusi kebijakan publik untuk mempercepat pengembangan ICT dan untuk meningkatkan kinerja BUMN dan peran mereka dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sofyan Djalil memiliki banyak pengalaman dalam bidangnya dan jaringan yang sangat luas baik di sektor publik dan swasta. Beliau pernah menjabat sebagai ketua non - eksekutif, komisaris independen, dan penasihat di beberapa perusahaan yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar terkemuka serta di perusahaan multinasional. Beliau telah melepaskan semua posisinya di sektor korporasi setelah pengangkatannya sebagai menteri koordinator.
Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia , MA dalam Kebijakan Publik, MA Hukum dan Diplomasi dan juga gelar PhD dari Tufts University, ia mengembangkan karirnya sebagai peneliti kebijakan publik di Pusat Kebijakan dan Pelaksanaan Studi dan kemudian pindah ke manajemen Bursa Efek Jakarta . Sebagai konsultan terkemuka dalam tata kelola dan komunikasi perusahaan, ia telah membentuk fondasi yang kuat pada pengembangan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dan prakteknya di Indonesia. Beliau juga memiliki pengalaman mengajar akademis yang banyak dalam hukum bisnis, terutama di Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran.
Sebelum ditunjuk sebagai menteri baru dalam Kabinet Kerja, Andrinof adalah anggota Visi Indonesia 2033, suatu ide yang mendukung pembangunan jangka panjang dengan tujuan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, kesejahteraan & keadilan yang merata untuk semua pada tahun 2033. Beliau adalah dosen untuk tiga program di Universitas Indonesia, Senior Fellow di Habibie Center dan direktur eksekutif di Center for Indonesian Regional & Urban Studies (CIRUS). Beliau juga salah satu pemimpin di Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).
Beliau mengambil ilmu politik di Universitas Indonesia sebelum melanjutkan mengejar gelar master dalam perencanaan dan kebijakan publik di universitas yang sama. Beliau juga menerima gelar doktor jurusan ilmu filsafat, juga di Universitas Indonesia.
Rosiana Silalahi adalah lulusan Sastra Jepang di Universitas Indonesia dan memulai karirnya sebagai reporter di TVRI sebelum pindah ke SCTV pada tahun 1998. Salah satu prestasi yang membedakannya adalah beliau pernah mewawancarai George Bush secara eksklusif pada tahun 2003. Ia juga terpilih sebagai anchor terfavorit di Panasonic Award 2004 dan 2007. Pada bulan November 2005, Rosiana Silalahi menjadi pimpinan redaksi untuk Liputan6 sebelum mempimpin redaksi di KOMPAS TV saat ini sembari menjalankan bisnis sendiri RoSi Inc., sebuah perusahaan komunikasi.
Mari Elka Pangestu sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan selama tujuh tahun dan juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif . Dia meraih gelar sarjana dan master dari Australian National University. Beliau meraih gelar Doktor di bidang ekonomi dari University of California dan juga adalah instruktur di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Chatib adalah seorang ekonom, seorang dosen di Universitas Indonesia dan juga kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia. Ia meraih gelar PhD dari Australian National University. Bidang keahliannya meliputi perdagangan internasional, makroekonomi , dan ekonomi politik. Selain itu, beliau juga merupakan komisaris di beberapa perusahaan.
Lin Che Wei memulai karirnya sebagai analis keuangan di beberapa perusahaan. Dengan lebih dari 18 tahun pengalaman, beliau merupakan salah satu tokoh terkemuka di pasar modal dan analis keuangan di Indonesia dengan keahlian di pasar modal dan investasi. Sebelum posisinya sekarang, Lin telah menjabat sebagai CEO dari Societe Generale Investment Banking ‘arm’, CEO bank investasi terbesar di Indonesia (PT Danareksa (Persero)), dan CEO organisasi nirlaba terbesar (Sampoerna Foundation). Dia juga memiliki pengalaman pelayanan publik yang berfungsi sebagai staf special untuk Menteri Koordinator Ekonomi dan staf khusus untuk Menteri BUMN dalam melakukan analisis kebijakan.
Beliau menyarankan berbagai hedge fund, lembaga keuangan, dan ekuitas swasta dalam menangani investasi mereka di Indonesia (Truba Alam Manunggal, Charoen Pokphand dan Mobile-8). Keahlian Lin Che Wei terkenal setelah menangani LPMAK-Freeport dan PNPM - Mandiri oleh Bank Dunia. IRAI juga telah memberikan pelatihan pasar modal kepada Bapepam- LK, regulator pasar modal di Indonesia. Saat ini , Mr Lin bekerja pada beberapa proyek restrukturisasi BUMN yang meliputi PT Pos Indonesia dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), anak perusahaan dari perusahaan distribusi listrik milik pemerintah Indonesia (PLN).
Gundy bergabung di DBS pada September 2013 sebagai ekonom yang meliputi Indonesia, Thailand, dan Filipina. Beliau memiliki 7 tahun pengalaman riset pasar ekonomi dan keuangan, termasuk mencakup Malaysia dan Korea Selatan. Gundy memulai karir penelitiannya di Singapura pada tahun 2006 dengan IDEAglobal, sebuah konsultan riset pasar keuangan. Sebelum bergabung dengan DBS, Gundy baru-baru ini menjadi seorang ekonom OCBC Bank. Dia fasih dalam Bahasa Indonesia
Maynard bergabung dengan PT DBS Vickers Indonesia sebagai Kepala Penelitian pada November 2010. Beliau memiliki beberapa tahun pengalaman dalam penelitian ekuitas ‘sell-side’ dan ia memulai karirnya di Wells Fargo Securities di AS yang mencakup sektor teknologi khususnya semikonduktor dan peralatan perusahaan. Sebelum bergabung dengan DBS Vickers, beliau bekerja di ABN AMRO Bank NV Singapura sebagai koordinator negara untuk perpisahan antara Royal Bank Skotlandia dan ABN AMRO pada 2009-2010.