Pasar saham adalah tempat yang tepat buat mulai investasi. Tapi, jangan memulainya sebelum baca tips sukses ini.-
Berinvestasi adalah cara yang telah teruji waktu untuk membuat uang kita ‘bekerja untuk kita’. Investor legendaris Warren Buffett mendefinisikan investasi sebagai cara untuk menghentikan konsumsi saat ini (dengan kata lain: berhemat) agar memiliki kemampuan untuk mengoonsumsi lebih banyak di kemudian hari.
Dengan menginvestasikan uangmu secara teratur, maka kamu mungkin dapat meningkatkannya berkali-kali seiring waktu. Itulah mengapa penting untuk mulai berinvestasi sedini mungkin dan segera setelah kamu memiliki uang yang dipakai untuk tujuan itu. Kabar baiknya, pasar saham adalah tempat yang baik untuk memulai.
Tanyakan kepada ahli keuangan mana pun, dan kamu akan mendengar kalau saham adalah salah satu kunci untuk membangun jadi crazy rich jangka panjang. Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang menjadi pilihan investasi untuk jangka panjang. Berinvestasi dalam saham artinya membeli saham kepemilikan kecil di perusahaan publik. Di Indonesia, jual beli saham dikelola oleh Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Biar Cuan Makin Banyak, Kenali Investasi Yang Cocok Berdasarkan Zodiak
Pilih Yang Performanya Konsisten
Mungkin kamu merasa investasi di pasar saham adalah hal yang rumit. Harus mempelajari banyak hal, nilai saham bisa naik atau malah turun, dan pergerakannya salam sehari-hari juga mungkin sulit diprediksi. Tapi, sebenarnya membeli saham nggak sulit, kok. Dilansir dari Kompas.com, Lo Kheng Hong yang dijuluki Warren Buffett Indonesia, mengatakan, “Berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi mereka yang punya tujuan dan sabar.”
Menurut laki-laki yang sudah 32 tahun sudah berinvestasi di pasar modal, dan melewati beragam kondisi ekonomi tanah air ini, agar sukses berinvestasi di pasar saham, kamu wajib banget memilih perusahaan yang secara konsisten punya performa bagus. Selain itu, beli saham yang bidang usahanya baik, caranya cari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Ketika sudah menentukan industrinya, maka sortir perusahaannya berdasarkan price to book value (PBV). Lalu, pilih perusahaan dengan PBV kecil, ini artinya perusahaan memiliki banyak aset dan sedikit hutang.
Wajib Santuy
Investor tersukses dunia, Warren Buffet, bilang kalau sukses dalam berinvestasi nggak berhubungan sama IQ seseorang. Yang kita butuhkan adalah watak tenang sehingga dapat mengendalikan emosi, soalnya emosi inilah yang bisa bikin seseorang kesulitan dalam berinvestasi. Investor yang sukses akan mengambil keputusan investasi menggunakan ‘kepalanya’, bukan nyalinya. Karena, aktivitas trading yang berlebihan, yang dilakukan berdasarkan perasaan/nafsu semata, adalah salah satu cara paling sering bikin gagal.
Mirip sama yang disampaikan oleh Warren, Lo Kheng Hong juga bilang kalau mau sukses investasi itu harus sabar. Dari pengalamannya sendiri, Lo Kheng Hong pernah mengalami kesalahan dalam berinvestasi karena tidak sabar dan terburu-buru ingin mendapatkan cuan. “Bukannya untung tapi malah rugi, karena memulainya dengan cara yang salah yakni dengan membeli saham IPO dengan harga murah, lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan. Padahal untuk mendapatkan hasil terbaik, berinvestasi perlu waktu,” ungkap Lo Kheng Hong, dilansir dari Kompas.com.
Tentukan Tujuan Investasi
Kamu juga harus menentukan tujuan investasimu. Saat kamu bikin akun di perusahaan sekuritas, broker online seperti Charles Schwab atau Fidelity akan menanyakan tujuan investasi kamu dan tingkat risiko yang bersedia kamu ambil. Jika kamu masih usia 20-30an dan baru memulai, tujuan investasinya mungkin meningkatkan jumlah uang di akunmu.
Kalau sudah lebih tua, sekitar 40 tahun ke atas, kamu mungkin ingin menghasilkan pendapatan sekaligus meningkatkan dan melindungi kekayaan kamu. Tujuan investasi kamu mungkin termasuk membeli rumah, jadi dana pensiun, atau menabung untuk biaya kuliah. Tujuan dapat berubah seiring waktu. Pastikan kamu mendefinisikannya di awal, lalu meninjaunya secara berkala sehingga kamu dapat tetap fokus untuk mencapainya.
Perlakukan Seperti Lagi Berbisnis
Agar sukses, kamu harus menganggap trading sebagai full or part-time business, bukan sebagai hobi atau pekerjaan. Kalau diperlakukan sebagai hobi, takutnya akan membuat kamu nggak punya komitmen untuk mempelajari. Kalau dianggap sebagai pekerjaan, bisa aja membuat frustrasi karena tidak ada gaji tetap.
Kamu mesti paham, investasi di pasar saham itu benar-benar seperti lagi berbisnis. Ada biayanya, kerugian, pajak, ketidakpastian, stres, dan berbagai risiko. Pada dasarnya, kamu adalah seorang pedagang, pemilik usaha kecil dan kamu harus meneliti dan menyusun strategi untuk memaksimalkan potensi bisnis kamu.
Terus Kumpulkan Wawasan
Keunggulan sejati seorang investor saham yang sukses ada pada 'pengetahuan' yang dimilikinya. Teruslah merasa lapar sama wawasan seputar pasar saham supaya bisa meraih kesuksesan. Banyak trader sukses mengaitkan keberhasilan mereka dengan faktor ini, jadi ini pasti penting. Anggap saja kalau ini seperti pendidikan yang berkelanjutan. Supaya bisa memahami pasar, dan semua seluk-beluknya, bisa dibilang merupakan proses belajar seumur hidup yang berkelanjutan.
Politik dunia, peristiwa berita, tren ekonomi, bahkan cuaca, semua akan berdampak pada pasar. Lingkungan pasar bersifat dinamis. Semakin banyak trader memahami pasar masa lalu dan saat ini, semakin siap mereka menghadapi masa depan. Manfaatkan juga kecanggihan teknologi, pelajari cara memaksimalkannya. Misalnya dengan mengakses update market melalui smartphone yang memungkinkan kita untuk memantau jual-beli saham di mana saja. Bahkan koneksi internet berkecepatan tinggi, dapat sangat meningkatkan kinerja trading kita.
Kalau kamu lagi butuh smartphone atau peralatan elektronik lain yang mendukung aktivitas investasimu di pasar saham, digibank by DBS siap membantu. Ada segudang penawaran menarik dari digibank senilai 2,5 jutra rupiah yang bisa kamu gunakan di sini.-