Nomor empat paling sering ditanyakan. Baca terus untuk tahu jawabannya.-
Tidak peduli berapa banyak sesi interview yang sudah kita lalui, wawancara pekerjaan tetap terasa menegangkan. Sudah menggunakan pakaian terbaik, tidak lupa membawa portofolio, dan pasang senyum lebar, merasa semua berjalan dengan lancar, tiba-tiba pewawancara ‘menampar’ kita dengan pertanyaan yang belum kita siapkan jawabannya. Ouch!
Untungnya, hal itu tak akan terjadi lagi kalau kamu membaca artikel ini. Ketika kita tahu bagaimana menjawab pertanyaan dari pewawancara dengan cara yang membuat ia terkesan, maka peluang kita untuk mendapatkan pekerjaan itu akan jauh lebih besar. Kita memang nggak akan tahu pertanyaannya apa saja, tetapi ada 15 pertanyaan interview yang paling sering ditanyakan oleh rekruiter di bawah ini. Tenaaang, ada trik menjawabnya juga, kok.
Baca Juga: 5 Sektor Usaha dan Pekerjaan Yang Paling Dicari Selama dan Setelah Pandemi
1. Mengapa kamu ingin bekerja di perusahaan ini?
Ketika seorang manajer rekruitmen menanyakan pertanyaan ini, mereka tidak hanya ingin mengetahui kenapa kita ingin bekerja untuk mereka, tetapi juga ingin tahu seberapa banyak pengetahuan kita tentang perusahaan tersebut dan value apa yang dapat kita berikan kepada perusahaan. Untuk mengetahui cara menjawabnya, tentu saja kita harus melakukan riset tentang perusahaan yang kita apply sebelum wawancara pekerjaan. Andy Teach, penulis From Graduation to Corporation: The Practical Guide to Climbing the Corporate Ladder One Rung at a Time dan pembawa acara channel YouTube FromGradToCorp, kepada Forbes.com, menyarankan, untuk men-googling perusahaan yang akan mewawancarai kita dan baca beberapa artikel tentang mereka.
Kunjungi website perusahaan, cari tahu visi dan misi mereka plus produk/layanan yang mereka tawarkan. Lebih bagus lagi kalau kita juga mengetahui sejarah berdirinya perusahaan itu. Kaitkan hasil riset tentang perusahaan dengan skill yang kita miliki sehingga kita memiliki value lebih di mata pewawancara.
2. Apa Kekuatan & Kelemahanmu?
Sepasang pertanyaan ini perlu banget untuk dipersiapkan jawabannya karena ini bisa memberi kesan yang baik, tapi juga bisa sebaliknya. Kata pakar karier Margaret Bui pada Theguardian.com, kita perlu menjawab kelebihan yang kita miliki dengan spesifik dan mengaitkannya dengan persyaratan yang sedang dicari perusahaan tersebut. Beri contoh yang relevan dari kelebihan kita dengan posisi yang kita apply.
Kalau soal kelemahan atau hal yang perlu dikembangkan, penasihat karier Dasha Amrom, menyarankan untuk menyebutkan tiga alasan yang mendasari kita merasa bahwa hal-hal itu merupakan kelemahan kita. Jelaskan juga cara untuk memperbaiki atau mengatasi sifat-sifat tersebut dan jangan lupa sebutkan contoh konkretnya.
3. Ceritakan tentang dirimu
Menurut Julia Pollack dari Zip Recruiter, sangat mungkin kita akan mendapat pertanyaan ini di awal wawancara apa pun, dan pastikan kita menjawabnya dengan percaya diri serta memberi senyuman. Tapi tolong, jangan menceritakan hidup kita dari lahir sampai sekarang, ya. Pendiri CareerTree, Sarah Archer mengatakan pada Theguardian.com, kalau kita hanya perlu memilih empat atau lima hal penting tentang diri kita yang relevan dengan pekerjaan.
4. Apa professional goals kamu, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang?
Ini adalah pertanyaan yang sangat penting, karena akan menunjukkan apakah minat dan potensi kita sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tidak. Sebelum kita melakukan wawancara, cobalah untuk memikirkan tujuan karir kita, lalu membuat rencana untuk sampai ke titik tujuan kita itu. Pastikan untuk menyatukan goal kita dengan nilai-nilai perusahaan supaya kita dapat poin plus dari pewawancara.
5. Mengapa kami perlu menerima kamu?
Jin Gregory, seorang interview coach, menyarankan kita untuk menjawab dengan yakin kalau kita sudah memenuhi semua persyaratan yang dicari. Kedua, beri contoh yang relevan atas semua kualifikasi tersebut, bila perlu berikanlah contoh kasus. Terakhir, jelaskan kalau kita adalah orang yang proaktif dan bisa memberikan problem solving melalui dengan keterampilan yang kita punya. Misalnya, kita bisa cerita kalau di pekerjaan sebelumnya kita adalah si pembuat perubahan pada suatu situasi/kultur perusahaan yang kurang baik, atau semacamnya.
6. Berapa gaji yang kamu inginkan?
Jangan panik tentang percakapan seputar uang. Perempuan, biasanya cenderung meremehkan value mereka dengan sebagian besar tidak menyadari kalau kita bisa lho menegosiasikan salary terms. Cara terbaik untuk meresponsnya adalah membalasnya dengan pertanyaan: “Berapa kisarannya untuk posisi?” – Saran lain datang dari pelatih karier di Muse.com, Jennifer Fink. Menurutnya, kita bisa menunda untuk menjawabnya. Beri tahu pewawancara bahwa kita ingin mempelajari lebih lanjut tentang peran atau paket kompensasi lainnya sebelum membahas gaji. Selain itu, kita bisa memberikan kisaran gaji yang kita inginkan.
7. Ceritakan pengalamanmu ketika menjadi pemimpin/anggota tim?
Penulis CV dan pelatih wawancara Victoria McClean, menyarankan, untuk menghindari jawaban yang memberikan kesan kalau kita suka memerintah saat memimpin tim, atau tak memiliki wawasan luas kita menjadi anggota tim. Kita perlu menunjukkan kalau kita bisa menjadi pendengar yang baik, mempunyai pemikiran yang strategis, dan pengalaman luas pada bidang yang kita kuasai.
8. Apa pencapaian terbesar kamu sampai saat ini?
9. Apa yang dapat kamu tawarkan kepada perusahaan ini yang tidak dapat ditawarkan oleh kandidat lain?
Jujur adalah koentji saat kita diwawancarai untuk rekrutmen, dan hindari memberikan image sebagai kandidat yang sempurna. Lebih baik mengambil kesempatan dari pertanyaan ini untuk memberi tahu mereka dengan tepat apa yang akan mereka dapatkan dari kita. Ceritakan kisah kesuksesan dan values kita, yang tujuannya bukan untuk merendahkan pewawancara, tetapi untuk menunjukkan kualitas kita yang paling positif dan paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
10. Bagaimana kamu menangani stres yang kamu alami?
Di masa yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, sangat mungkin para pekerja mengalami stres, inilah mengapa kita perlu siap menghadapi pertanyaan ini. Jawablah dengan menunjukkan bahwa kita dapat menangani stres secara profesional dan positif yang bisa membantu kita untuk terus bekerja atau mencapai tujuan kita. Selain itu, jelaskan secara spesifik dan jelaskan apa yang sebenarnya kita lakukan untuk mengatasi stres – seperti istirahat 15 menit untuk berjalan-jalan di luar, atau mendengarkan musik, berolahraga, yoga, dan lain-lain.
11. Apakah kamu memiliki pertanyaan?
Biasanya, ini menjadi pertanyaan penutup dari pewawancara. “Ini adalah kesempatan sempurna untuk menunjukkan minat dan antusiasme kamu yang tulus pada posisi tersebut,” kata Lisa LaRue, pelatih karir di CkitaareerWorx. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang ia sarankan untuk kita tanyakan: “Apa tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan saat ini? Apa yang bisa Bapak/Ibu ceritakan tentang tim saya nanti?” Pertanyaan seperti ini akan menunjukkan kalau kita ingin belajar sebanyak mungkin tentang perusahaan dan tim baru kita nanti.
Tapi, berhati-hatilah. Pastikan kita menghindari pertanyaan yang menunjukkan bahwa kita tidak mendengarkan penjelasan pewawancara di awal wawancara, atau menunjukkan kita belum melakukan riset tentang perusahaan.
Supaya lebih santai untuk menghadapi wawancara pekerjaan, boleh juga kalau kita menghibur diri di malam sebelumnya, setelah menyiapkan semuanya. Nah, supaya lebih asyik dan anti-ribet, coba pakai aplikasi digibank by DBS, deh. Ada beragam fitur pilihan yang akan mempermudah kita dalam melakukan transaksi sehari-hari hingga berinvestasi. Serunya lagi, banyak promo kekinian dari digibank yang menarik banget. Cek di sini untuk tahu promonya!-