Profil LinkedIn bisa menjadi ‘tiket’ kita ke berbagai kesempatan baru. Ini waktunya mendandani profil kita biar semakin bersinar.-
Menurut sebuah studi tahun 2021 oleh CareerArc, 92% rekruter mengatakan, mereka menggunakan jejaring sosial untuk menemukan talent. Bagi banyak perusahaan, media sosial sekarang menjadi pilihan utama dalam mencari kandidat, salah satunya adalah LinkedIn. Pantas saja kalau saat ini ada lebih dari 800 juta pengguna platform untuk mencari pekerjaan berbasis online ini. Tentu ini membuat kita ingin berada di dalamnya, tapi kita juga tidak ingin tersesat di keramaian, atau bahkan tenggelam di kerumunan. Inilah mengapa profil LinkedIn kita perlu didandani.
Para pakar karier mengatakan, profil LinkedIn adalah tempat buat membangun personal branding kita. Mulai dari menceritakan perjalanan karier, memamerkan pencapaian dan skill yang kita punya, berbagi konten dengan profesional lain, hingga terhubung dengan teman, rekan kerja, mitra bisnis, dan tentunya rekruter. Dengan kata lain, profil LinkedIn kita perlu menangkap perhatian mereka, dan membuat rekruter tertarik sama kita. Jadi apa yang membuat profil kita menonjol? Bagaimana mendapatkan lebih banyak rekomendasi? Baca terus untuk tau jawabannya. Ini 10 cara bikin LinkedIn dilirik rekruter di tahun 2022.
#1 Pilih foto profil terbaik
Tips pertama ini datang dari Jane Deehan, Senior Content Marketing Manager di LinkedIn. Kedengarannya sederhana, tetapi mulailah dengan memilih foto profil yang paling cocok untuk LinkedIn. Soalnya, foto akan memengaruhi kesan pertama orang pada kita. Foto profil LinkedIn tentu harus yang profesional, tapi juga diberi sentuhan personal, sehingga orang bisa ‘merasakan’ kepribadian kita.
Ada banyak trik tentang cara memilih foto profil yang tepat untuk LinkedIn, tapi menurut Jane yang penting adalah memastikan fotonya terbaru atau minimal di-update (bukan foto kita waktu 10 tahun yang lalu, misalnya) dengan memakai pakaian yang ingin kita kenakan saat bekerja, dan jangan lupa pesan Tyra Banks: smize! – alias smile with your eyes. Pastikan juga fotonya close-up, ya, karena full-body shot tidak mungkin terlihat pada gambar ukuran thumbnail.
Baca Juga: 4 Cara Merancang Portofolio yang Sesuai
#2 Buat Headlineyang bagus
Headline LinkedIn adalah hal pertama yang akan dibaca pengguna lain di profil karena tepat di bawah nama kita. Biasanya memang diisi dengan jabatan pekerjaan kita sekarang, tapi kita bisa mengubahnya menjadi apa pun yang kita inginkan. Pakar menyarankan, gunakan headline untuk menceritakan lebih banyak tentang profesi kita, minat dan talenta kita. Ini tiga cara membuat headline LinkedIn:
- Tuliskan spesialisasi kita
- Nama klien besar atau perusahaan tempat kita bekerja
- Tulis deskripsi singkat yang menarik tentang apa yang kita lakukan
- Cukup tuliskan apa yang bisa kita lakukan dalam membantu orang alin dan apa yang membuat kita kredibel.
Contohnya, “Art Director di Ogilvy & Mather yang membantu klien membuat kampanye iklan yang menarik”, dan “Copywriter and Email Marketing Strategist selling hundreds of products daily”.
#3 Ceritakan kisah kita di Summary
Heather Yurovsky, career coach terkemuka, mengatakan pada Themuse.com, “Profil Linkedln adalah kesempatan kamu untuk memberikan narasi yang luas soal kekuatan dan gaya kerjamu.” Kita mendapatkan ruang lebih banyak di fitur “Summary” (dibandingkan resume), untuk menampilkan kisah perjalanan karier kita. Isinya bisa tentang berbagai pengalaman dan skill kita, juga ditambah keunikan kita. Seperti, sesuatu yang menonjol dari kepribadian/pencapaian kita, misalnya kita pernah menjadi pembuat perubahan dan mengapa hal itu penting bagi rekruter. Luangkan waktu untuk membuatnya, jangan terburu-buru, supaya hasilnya optimal.
#4 Fokus di section atas
Kita tidak bisa memastikan apakah rekruter melihat profil kita sampai section terbawah. Karena itu, section atas perlu mencakup semua yang ingin kita ‘jual’ sebagai personal branding kita. Jadi, kalau kita memenangkan penghargaan besar atau memiliki sertifikasi berharga, jangan menunggu sampai bagian “Skills” atau “Honors & Awards” untuk menyebutkannya. Cantumkanlah ke salah satu section teratas kita, misalnya di bagian Headline.
#5 Sebarkan “Endorsement” 
Siapa yang setuju kalau Endorsement dari teman, rekan kerja, atau atasan sangat kita tunggu? Yup, Endorsement dari mereka memang dapat memperkuat profil kita, terutama soal keterampilan, dan ini akan meningkatkan kredibilitas kita. Sebagai permulaan, telusuri jaringan kita dan cari koneksi yang menurut kita benar-benar layak mendapat Endorsement dari kita.
#6 Minta Endorsement dengan sopan
Kalau kita sudah menyebarkan Endorsement, sering kali ini memicu orang untuk membalas budi, terus jadi memberi Endorsement juga, deh, ke kita. Nah, kita boleh banget kalau ingin mengirimkan pesan dengan sopan untuk meminta Endorsement di beberapa keterampilan utama kita. Namun ingat, ini hanya berlaku pada orang-orang tertentu yang memiliki hubungan akrab atau baik dengan kita, ya. Jangkau orang-orang yang dukungannya sangat kita hargai atau perlukan.
#7 Gunakan media visual
Melalui fitur media visual, kita bisa menunjukkan hasil karya kita dengan meng-upload video, artikel, presentasi, atau file PDF setiap entri pekerjaan yang kita cantumkan di profil. Melampirkan media visual ke profil LinkedIn adalah cara yang bagus bagi para kreatif untuk memamerkan karya mereka. Dan, sekarang banyak cara mudah untuk membuat media visual bagi para amatir, misalnya dengan menggunakan Canva atau lainnya.
#8 Request rekomendasi
Kolom Recommendations selangkah lebih baik dari Endorsement. Ini adalah kesaksian pribadi yang ditulis oleh kolega kita untuk menggambarkan pengalaman bekerja dengan kita. Jadi enggak ada salahnya kalau kita meminta rekomendasi dari rekan bisnis, teman kerja, mantan atasan, bos kita sekarang. Asal mintanya yang baik dan sopan, ya. Daaan, jangan maksa juga. Setelah kita menerima rekomendasi yang ditulis oleh koneksi, akan terlihat di profil kita, deh.
#9 Gunakan kata kunci supaya muncul di pencarian
Misalnya, kalau kita seorang copywriter, kita perlu menambahkan "copywriter" dan istilah terkait seperti "copywriter B2B," "landing page" atau "direct mail copywriting" pada bagian: Headline, Summary, Experience, dan Skill. Memiliki kata kunci yang tepat akan membuat profil kita semakin eksis, dan memberikan lebih banyak peluang kerja dan permintaan connection.
#10 Ciptakan konten yang hype
Nah, kalau profil kita sudah beres, waktunya kita eksis di LinkedIn melalui posting-an kita. Ciptakan konten yang menarik, hype, dan bermanfaat untuk seluruh koneksi kita, sehingga mendorong orang untuk memberi komentar, nge-Like, atau bahkan me-repost konten kita. Kontennya bisa tentang cerita atau pengalaman pribadi, komentar/pertanyaan dari suatu topik yang lagi ramai dibicarakan, atau memberikan tips berharga. Usahakan juga kita eksis di konten orang, misalnya memberikan komentar, ucapan selamat pada jabatan baru atau work anniversary, juga memberikan reaction pada konten koneksi kita.
Untuk membuat konten yang berpotensi viral, ada kalanya kita membutuhkan peralatan tambahan atau tempat menarik. Sesuatu yang bikin kontennya jadi naik kelas. Misalnya, lampu, kamera, tripod, microphone, dan mungkin perlu vakansi keluar kota. Jangan membayangkan ribetnya, coba pikirkan impact yang akan kita bisa dapatkan. Ya, hitung-hitung investasi. Asyiknya lagi, digibank by DBS bisa membantu kita untuk mendapatkannya, dapat potongan harga pula. Bisa hemat jutaan rupiah. Langsung cek promo kekinian dari digibank ini, deh. Pasti jadi makin semangat bikin konten!-
