Menjadi wirausaha mungkin terasa menegangkan, bahkan menakutkan. Apalagi kalau belum punya pengalaman.
Acungkan tangan jika saat ini lagi memulai usaha baru. Para pengusaha kuliner, social entrepreneur yang bermimpi ingin mengolah limbah anti makanan, atau pemilik startup kecil-kecilan, ayo kumpul! Semua mungkin punya isu yang sama. Saat merilis bisnis kita sendiri, kita akan dihadapi sejumlah tantangan. Rasanya masalah seperti tidak ada ujungnya. Baru selesai yang satu, sudah datang kasus baru. Atau, malah dua masalah datang bersamaan. Ada banyak hal yang bisa membuat kita kewalahan memiliki sejumlah besar keputusan keuangan penting untuk dibuat.
Belum lagi harus berinovasi dengan ide-ide baru, merancang konsep menjadi produk, mengelola tim dan pastinya merancang manajemen keuangan. Menurut Rashan Dixon, co-founder dari Techincon dan konsultan bisnis senior untuk Microsoft, ltiterasi keuangan yang buruk adalah kelemahan bagi banyak entrepreneur. Nah, berikut ini adalah 8 tips keuangan untuk membantu kita mengambil langkah tepat dalam perjalanan kewirausahaan ini.-
- Gunakan dana pribadi, tapi dengan efisien
Menurut Small Business Association, pendanaan pribadi adalah sumber modal terbaik bagi wirausaha baru untuk memulai usaha. Keuangan pribadi merupakan cara yang bagus untuk menjalankan bisnis, tetapi harus tetap berhati-hati. Soalnya, kalau kita melakukannya dengan ceroboh, akan dapat membahayakan perusahaan dan rekening giro kita. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah biaya berlebihan pada hal-hal yang tak esensial. - Buat dana darurat
Menurut Rashan, dari semua bisnis yang gagal, 82% terjadi karena masalah arus kas. Seperti efek dari pandemi, bisnis yang konsisten pun tidak menjamin mereka tetap aman. Siapa pun yang ingin memastikan ketahanan dan kelancaran bisnisnya pada tahap awal, perlu menyiapkan dana darurat. Pengusaha pemula mungkin tidak mampu menyimpan dana darurat dalam jumlah besar untuk masa yang buruk, dan itu bukan masalah. Rashan berkata, bahkan hanya memiliki sedikit di tangan untuk menutupi gaji karyawan dalam keadaan darurat lebih baik daripada tidak memiliki apa-apa. - Buat catatan
Ketika kita baru dalam menjalankan bisnis, mungkin sulit untuk mengatur catatan dan informasi lainnya, tetapi sangat penting untuk menjaga semuanya tetap tercatat sehingga tidak menjadi masalah atau kerumitan di masa depan. Tanpa punya catatan, terutama keuangan, dengan benar, bisa membuat kita berakhir dengan masalah hukum dan menghadapi denda atau hukuman. Pisahkan data dan keuangan kita ke dalam beberapa kategori tertentu, sehingga informasi tersebut mudah diakses dan tidak menyebabkan kebingungan.
Baca Juga: 6 Bisnis Rumahan Modal Kecil Untung Berlimpah
- Selalu pantau keuangan perusahaan
Banyak wirausaha pemula yang gagal karena tidak dapat mengatur pengeluaran dan tidak memerhatikan data keuangan perusahaannya. Belajarlah cara mengelola anggaran perusahaan. Terutama kalau kita belum memiliki banyak pengalaman atau ilmu seputar finansial. - Pekerjakan seorang bookkeeper
Ini merupakan tips dari Diego Orjuela, wirausaha e- commerce berpengalaman. Bookkeeper adalah pemegang pembukuan keuangan, yang menjadi pusat utama untuk hampir semua informasi keuangan dan penggajian di sebuah perusahaan. Sangatlah penting untuk mempekerjakan seseorang yang tahu lebih banyak dari kita di bidang finansial, dan dapat mengatur kita dalam menghadapi soal pajak, gaji karyawan, dan memberi dukungan ketika perlu membuat keputusan dalam hal keuangan. - Menjaga arus kas
Arus kas atau cash flow adalah raja, menurut Kara Brown, pendiri dari SmithBrown. Seseorang yang cerdas pernah berkata kepadanya, bahwa tugas CEO adalah menyimpan uang di bank dan menetapkan strategi. Masa pandemi ini merupakan wake up call bagi banyak pemilik usaha. Mereka yang selama ini fokus memiliki uang tunai di bank memiliki fleksibilitas untuk meminjam lebih banyak dan melakukan investasi strategis di tengah krisis. - Perencanaan adalah koentji
Seberapa baik rencana bisnis kita akan menjadi cerminan seberapa sukses bisnis kita nantinya. Pastikan rencana bisnis kita kokoh sejak awal dan diperiksa oleh seorang profesional untuk memastikan kita sudah memiliki semuanya. Poin terpenting yang harus dibahas dalam rencana bisnis mencakup analisis pasar, strategi penjualan dan pemasaran, analisis kompetitif, serta serangkaian tujuan dengan timeline yang pasti. - Yakin dengan produk awal
Produk atau layanan yang kita tawarkan harus sesuatu yang cukup bagus, kalau tidak bagus banget, untuk memulai. Jangan sampai berlama-lama mengeluarkan produk kita ke pasar, karena umpan balik dari pelanggan awal adalah salah satu cara terbaik untuk membantu meningkatkannya. Seperti yang dikatakan Reid Hoffman, pemodal ventura dan salah satu pendiri LinkedIn, “If you are not embarrassed by the first version of your product, you’ve launched too late”-.
Wajar banget kalau kita butuh dana tambahan untuk mengembangkan bisnis. Overdraft adalah program akses dana untuk pertumbuhan bisnis yang dimiliki DBS bank. Kita bisa mendapatkan dana tambahan dengan segera saat benar-benar butuh. Bunga pun hanya dikenakan ketika menggunakan fasilitas ini. Buruan cek di sini untuk info lebih lanjut!
