Ekspetasinya, naik kasur, bisa langsung tidur. Realitanya, mata menolak diatur.-
Sehabis kerja seharian, bisa seketika tidur begitu tubuh mendarat di kasur adalah sebuah kemewahan. Sayangnya, ada sebagian dari kita yang berjuang untuk bisa tidur pulas, menghabiskan malam untuk bergulat dengan pikiran sambil berguling-guling di kasur.
Ada beberapa hal yang bisa membuat kesal, seperti terbangun di tengah malam dan tidak bisa tertidur lagi. Atau lebih buruk lagi, tak bisa tidur semalaman. Selain membuat tubuh kelelahan, kurang tidur dapat memunculkan daftar panjang masalah, seperti peningkatan stres, kecemasan, depresi, penurunan konsentrasi, kekurangan energi, dan suasana hati yang buruk. Kabar baiknya, ada jurus-jurus yang bisa membantu kita mendapatkan tidur malam berkualitas, tapi pahami dulu 10 penyebab sulit tidur di malam hari berikut ini, menurut pakar.
- Menggunakan kasur dan bantal yang salah
Dr Michael Breus, pimpinan sleep advisor di Purple, mengatakan, penyebab tidak bisa tidur biasanya karena nyeri leher, bahu, atau punggung bawah yang disebabkan oleh bantal atau kasur yang salah. "Sejujurnya, saya tidak bisa menghitung jumlah orang yang masalah tidurnya hilang setelah kami lakukan evaluasi dan mendapatkan kasur serta bantal baru," katanya. Hayo, siapa yang bantal dan kasurnya sudah berusia belasan tahun? Ini waktunya mengganti barang-barang tersebut dengan yang baru! Tapi, jangan lupa, setiap belanja sesuatu untuk diri sendiri, tetap berpegang pada prinsip responsible consumption, ya. Artinya kita harus memperhatikan dampak pembelian terhadap lingkungan. Caranya bisa dengan menyumbangkan kasur lama kepada yang membutuhkan lalu membeli kasur yang produksinya menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. - Jadwal tidur yang tidak konsisten
Bila kita seringkali tidur dan bangun pada waktu yang berbeda setiap hari, maka ritme kita akan terganggu. Ritme sirkadian adalah jam internal yang mengatur proses penting dan fungsi tubuh. Kenapa begitu? Karena tubuh jadi tidak tahu kapan waktunya tidur. “Ritme sirkadian mengontrol siklus tidur dan bangun kita," kata Dr. Whitney Roban, seorang spesialis kesehatan tidur. “kita akan lebih mudah tertidur serta tetap tertidur lebih lama ketika jadwal tidur dan ritme sirkadian kita konsisten," katanya. - Lingkungan tidak mendukung kemudahan tidur
Tidak menciptakan lingkungan atau situasi yang tenang akan mempengaruhi kualitas tidur. “Lingkungan yang terlalu terang, keras, dan panas, berkontribusi pada gangguan tidur,” kata Dr. Whitney. Masing-masing faktor tersebut memiliki kemampuan untuk mengganggu tidur, yang dapat berkontribusi pada kurang tidur, rasa ngantuk yang berlebihan, dan bahkan insomnia. - Tidak mengenali kronotipe
Ternyata, keinginan tertidur secara alami itu dipengaruhi oleh genetika kita. Fenomena ini disebut kronotipe, yaitu istilah yang mengacu pada “jam internal” manusia, kapan seseorang paling mengantuk atau kapan paling berenergi. Jam internal tersebut dipengaruhi oleh berapa banyak melatonin yang diproduksi tubuh kita dan kapan melatonin paling banyak ada di tubuh kita. Jumlah melatonin dan waktu terbanyaknya berbeda pada tiap orang. Kalau kita tipikal morning person, ini tandanya tubuhmu sering memproduksi melatonin lebih awal. Coba, deh, kita kenali kronotipe kita, dan tingkatkan kualitas tidur dengan menyesuaikan jadwal bobok sama kronotipe kita. - Mengonsumsi minuman berkafein atau beralkohol sesaat sebelum tidur
Mengonsumsi minuman mengandung alkohol sebelum tidur bisa mengurangi kemampuan kita untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, kata Dr. Michael. Ketika kita minum alkohol, maka alkohol akan menekan kemampuan kita untuk mendapatkan REM (Rapid eye movement), yaitu tahap terakhir dalam siklus tidur dan titik ketika kita bermimpi. Begitu juga dengan minuman berkafein. Karena kafein adalah stimulan, maka dapat mengganggu tahap ketiga dalam siklus tidur (slow-wave sleep), yang bertanggung jawab untuk membuat kita merasa segar dan waspada pada keesokan harinya. Jadi, hindari mengonsumsi kedua minuman ini sebelum tidur yaaa. - Punya gangguan kesehatan mental
Banyak gangguan kesehatan mental, seperti ADHD, skizofrenia, gangguan bipolar, dan banyak lagi, yang dapat memengaruhi tidur secara negatif. Soalnya, kesehatan mental dan emosional terkait erat dengan kualitas tidur. Misalnya, kecemasan adalah salah satu gangguan paling umum yang menyebabkan sulit tidur di malam hari, karena terlalu banyak berpikir dan khawatir berlebihan. Depresi juga dikaitkan dengan insomnia. Faktanya, 75% orang yang mengalami depresi pernah mengalami insomnia.
Baca Juga: WFH Bikin Gampang Stres, Coba Redakan Dengan Ini
- Ada gangguan tidur (sleep disorder)
Jika kesulitan untuk tidur terjadi terus-menerus, mungkin kita memiliki gangguan tidur. Seperti, insomnia (ketidakmampuan terus-menerus untuk tidur atau tetap tertidur), sleep apnea (yang disebabkan oleh pernapasan abnormal saat tidur), dan narkolepsi (yang mengganggu proses tidur-bangun alami Anda). Ada beberapa gangguan tidur lainnya, tetapi kalau kita merasa memilikinya, cari bantuan profesional dari dokter untuk diagnosis dan mendapat perawatan yang tepat. - Tidur siang terlalu lama
Bobok siang itu memang bagus, tetapi kalau terlalu lama (baca: berjam-jam) akan memengaruhi kemampuan kita untuk tertidur nanti malam karena itu mengganggu proses tidur-bangun internal tubuh. Cobalah membatasi tidur siang, misalnya hanya sekitar 30-90 menit. - Terpapar sinar biru (blue light)
Walau asyik, tapi scrolling di media sosialmu beberapa menit sebelum tidur dapat mengganggu waktu tidur. "Handphone memancarkan sinar biru, yang mengganggu ritme sirkadian dan menghambat produksi melatonin," kata Dr. Michael. Kecerahan dari cahaya menipu pikiran kita untuk berpikir bahwa ini adalah siang hari dan kurangnya melatonin mencegah kita mengantuk serta tertidur. "Juga, kita mungkin secara tidak sengaja membaca berita yang mengganggu atau mungkin melihat pesan tentang situasi sulit di tempat kerja, yang dapat menyebabkan stres serta menyebabkan lebih banyak masalah untuk tidur," tambah Dr. Michael. - Mengalami mimpi buruk
"Mimpi terjadi selama REM sleep, dan merupakan bagian alami selama tidur," kata Dr. Jade Wu, spesialis behavioral sleep medicine bersertifikat. Kalau mimpi baik adalah sesuatu yang menyenangkan, mimpi buruk bisa menjadi gangguan. "Mimpi buruk dapat mempengaruhi kualitas tidur secara negatif dengan membuat seseorang cemas untuk tidur, meningkatkan detak jantung, dan menyebabkan gairah fisiologis lainnya, sehingga membuatnya lebih sulit untuk tidur nyenyak," katanya.
Mimpi buruk dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti stres, kecemasan, trauma, kurang tidur, atau penyalahgunaan zat. Meski adalah hal normal bila mengalami mimpi buruk sesekali, tapi kalau terus-menerus terjadi, mungkin kita bisa segera berkonsultasi dengan dokter.
Selain tidur, coba buat hidupmu makin rileks, belanja mungkin atau cek promo seru dari digibank.-