Selalu benci hari Senin, stres terus-menerus, dan tak pernah semangat bekerja? Hati-hati, mungkin itu adalah pertanda tempat kerja yang ‘toxic’. -
Sulit memang menemukan tempat bekerja dengan lingkungan dan budaya kerja yang sempurna. Tapi setidaknya, kita perlu bekerja di tempat yang tidak toxic. Sebentar, sebelum kita bahas lebih jauh, mari memahami dulu pengertian toxic work environment. Menurut Nicole L. Turner, penulis buku dan konsultan yang fokus pada kultur organisasi, lingkungan kerja ‘beracun’ dapat didefinisikan sebagai pengaturan kerja di mana suasana tersebut berdampak negatif pada karyawan dan menyebabkan gangguan pada perkembangan karir mereka.
Jika kita berada di lingkungan kerja yang beracun, penting untuk mengidentifikasinya sejak dini sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi gangguan yang mungkin terjadi pada kesehatan mental atau perkembangan karier kita. Lalu, bagaimana membedakannya dengan stres bekerja yang masih umum dan wajar? Kenali 9 tanda tempat kerja yang toxic ini, yuk.
Baca Juga: Lima Hal Ini Bikin Kamu Stop Galau Mikirin Karir
1. Terjadi perundungan (bullying)
Di kantor, intimidasi dapat mengambil bentuk yang tidak selalu terlihat seperti biasanya. Meskipun intimidasi dapat berupa pelecehan verbal atau fisik yang, terkadang juga dapat berbentuk terselubung, seperti pelecehan nonverbal atau psikologis. Toxic work environment memungkinkan pelaku perundungan terus melakukannya dengan membiarkan perilaku tersebut terjadi di kantor. Bertahan dalam lingkungan kerja seperti ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan serta well-being kita dan tidak boleh ditoleransi di lingkungan mana pun.
2. Memiliki komunikasi yang buruk
Komunikasi yang tidak memadai, membingungkan, atau berantakan adalah penyebab dari begitu banyak masalah di tempat kerja. Faktanya, keterampilan komunikasi adalah keterampilan paling penting yang dibutuhkan dalam setiap organisasi yang sukses. Dengan kata lain, komunikasi yang buruk adalah akar penyebab organisasi yang beroperasi dengan buruk. Dari sini, masalah lainnya sangat mungkin muncul dan terus bertambah.
3. Porsi kehidupan pribadi dan pekerjaan tidak seimbang
Menurut executive career coach, Kara Denisson, ketika kita bekerja di lingkungan yang menghabiskan seluruh waktu dan energi sampai kita merasa tidak lagi bisa melakukan aktivitas yang biasa dinikmati, bahkan sekadar bersantai saja tidak bisa, ini adalah pertanda tempat kerja yang toxic. Kara berpesan, sangat penting untuk memiliki keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
4. Dipimpin oleh ‘bad boss’
Terkadang bos yang buruk adalah produk dari bos mereka yang juga buruk, dan ini terus berlanjut, seperti diwariskan turun-menurun. Inilah yang membuat tempat kerja jadi benar-benar beracun. Bos yang buruk memakai berbagai ‘topi’. Kita mungkin berada di bawah kepemimpinan yang selalu menyalahkan kita, atau memiliki atasan yang tidak mengapresiasi kerja keras kita atau kehidupan pribadi dengan terus mengganggu kita dengan pekerjaan-tak-kenal-waktu.
5. Berdampak negatif pada kepribadian kita
Kalau kita jadi mudah marah, mengalami masalah kesehatan, atau sulit tidur, itu bisa jadi efek buruk dari budaya tempat kerja kita. "Secara emosional, kita menjadi lebih putus asa, yang dapat menyebabkan depresi. Untuk beberapa, mereka lebih mudah tersinggung dan menunjukkan masalah dalam mengelola emosi. Yang lain mengalami kecemasan dan rasa takut ketika mereka memikirkan pekerjaan. Gejala-gejala ini kemudian dapat menyebabkan peningkatan penggunaan alkohol, obat-obatan, dan zat ilegal," kata Paul White, pembicara, pelatih, psikolog, dan co-author "Rising Above a Toxic Workplace”.
6. Penuh dengan rekan kerja yang tidak termotivasi
Kalau sudah begini, kita akan memikul banyak pekerjaan yang tidak mereka tangani dan akhirnya kita jadi burnout. Karyawan yang tidak termotivasi biasanya merupakan akibat dari masalah organisasi yang jauh lebih besar. Mungkin itu karenakomunikasi yang buruk dari atas atau isu lainnya.
7. Target pekerjaan yang tidak realistis
Menurut Kyle Elliott, MPA, CHES, seorang career coach, perusahaan yang baik akan menetapkan standar tinggi, tetapi dapat dicapai bagi karyawannya, dan akan mengupayakan karyawan untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Sebaliknya, perusahaan yang menetapkan target kerja tidak realistis adalah kantor yang toxic.
8. Tidak ada pekerja yang berani mengemukakan pendapat
Bila rapat atau sesi pelatihan karyawan penuh dengan pemimpin yang berbicara, tapi karyawan takut untuk berpendapat, ini adalah tanda bahaya besar. Pemimpin perusahaan yang baik tentu akan memastikan karyawan berani berpendapat, dan itu hanya terjadi kalau karyawan merasa nyaman bahwa pendapat/ide mereka dihargai dan didengar.
9. Turnover yang tinggi
Turnover karyawan adalah aktivitas pergantian karyawan di dalam perusahaan secara cepat dan jangka waktu yang pendek dan ini adalah pertanda yang sangat jelas kalau tempat kerja itu toxic. Berhenti bekerja adalah keputusan yang sulit untuk dibuat. Ketika ada cukup banyak karyawan yang membuat keputusan itu, maka ada sesuatu yang benar-benar tidak baik dalam perusahaan tersebut.
Kalau kita bekerja di perusahaan yang memiliki 9 tanda ini atau setidaknya beberapa tanda di atas, ini berarti sudah waktunya kita mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lainnya. Nah, kalau butuh melepas stres dan istirahat sejenak setelah resign, mungkin liburan bisa menjadi ‘obat’ yang mujarab. Pas banget, nih, digibank by DBS memberikan penawaran liburan yang menarik di InterContinental Bali Resort. Dengan menggunakan kartu kredit dan debit digibank by DBS, kita bisa berhemat hingga 25% untuk kamar hotel, spa dan F&B. Intip penjelasannya di sini, yuk.-