Tak bisa dipungkiri, skill berkomunikasi merupakan koentji untuk keberlanjutan usaha kita.
Mencuri hati investor merupakan langkah yang harus dilakukan berulang-ulang demi kelangsungan usaha. Semakin diasah semakin jagoan. Yuk, kita contek trik negosiasi ampuh dari para pakar di bawah, ini:
- Tentukan tujuan yang saling menguntungkan
Sejak awal mendirikan bisnis, kita harus sangat memahami tujuan utamanya. Apa yang menjadi visi dan misi usaha kita. Pastinya ini didorong oleh passion yang menggelora dalam diri. Tunjukkan nyala semangat ini pada calon investor.
Di waktu yang sama, kita juga harus menunjukkan bahwa tujuan bisnis yang dibangun akan menguntungkan buat calon investor. Perlihatkan langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan untuk keuntungan mereka. Para negosiator ulung selalu berusaha melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. - Jangan maksa
- Menunjukkan semangat kita itu penting. Tapi jangan sampai jadi terkesan ‘maksa’ ala tukang kredit parfum. Perhatikan bahasa tubuh investor untuk mengetahui keterbukaan dirinya yang sesungguhnya. Presentasikan bisnis kita dengan profesional dan meyakinkan. Walaupun investor menunjukkan ketertarikan, pastikan kita enggak ke-GR-an. Malah justru kita dan dia sama-sama harus menyepakati langkah selanjutnya dengan jelas. Kalau investor butuh waktu itu pun wajar. Kita memang butuh, tapi jangan mengemis. - Simpel dan to the point
Jangan bikin bingung calon investor dengan terlalu banyak memberikan pilihan investasi dan keuangan. Buat dua sampai tiga pilihan terbaik yang paling kita andalkan dan dapat dengan mudah dimengerti calon investor. Tetap beri ruang yang fleksibel bila investor ingin memberikan ide, tapi kita harus tetap terlihat percaya diri dengan ide awal yang dibawa. - Fokus pada gambaran besar
- Kadang saat bernegosiasi, kita harus menyesuaikan diri dengan tawaran yang diberikan. Misal, investor bersedia memberikan Rp 500 juta, tapi dia ingin mengubah daerah sasaran target market kita. Pada akhirnya kita harus melihat gambaran besar dari tujuan bisnisnya. Apa, sih, yang sebenarnya ingin kita capai? Dan seharusnya itu lebih dari sekadar ambisi pribadi yang bikin kita salah fokus. Seperti, ingin terkenal. Kalau penawaran cukup menguntungkan dan dampak sosial yang diharapkan dapat tercapai, maka hal-hal lain menjadi tidak penting. - Berani ditolak
Para negosiator ulung umumnya menunjukkan sikap yang fokus dan tekad yang kuat tapi mengerti motivasi kedua belah pihak. Beranikan diri mengkomunikasikan keinginan kita. Jangan keburu menyerah bila investor menunjukkan penolakan. Ditolak itu wajar. JK Rowling harus ditolak 12 kali sampai akhirnya Harry Potter berhasil diterbitkan. Sifat entrepreneur yang dikagumi oleh investor adalah pantang menyerah dan ambisi yang kuat. Tunjukkan hal tersebut secara konsisten sehingga mereka lama kelamaan akan luluh. - Sediakan jalan keluar
Selain menjelaskan keuntungan yang dapat diterima investor, kita juga harus memberitahukan exit strategy bila bisnis tidak berjalan dengan lancar. Dengan begitu kedua belah pihak dari awal mengerti konsekuensi dari perjanjian yang dibuat sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang merusak hubungan bisnis di masa akan datang.
Buat kita yang sedang memulai bisnis, saatnya mulai bermitra dengan DBS. Buat DBS, relasi jangka panjang merupakan kunci bagi kesinambungan dan stabilitas dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. DBS siap hadir mendukung pertumbuhan bisnis kita pada setiap tahapan dari siklus bisnis tersebut.
Salah satu caranya, melalui produk SME Digital Business. Semua fitur di SME Digital Business ini tepat banget dipilih sebagai ‘teman’ yang mampu mendukung pertumbuhan bisnis kita. Asyiknya lagi, DBS sudah lebih dari empat dasawarsa berpengalaman di kancah UKM (Usaha Kecil dan Menengah/Small Medium Enterprises, SME). Oke banget, kan. Di sini, kita bisa ikut Business Class, mengajukan kredit pinjaman, hingga pembiayaan ekspor dan pinjaman untuk usaha ramah lingkungan. Kita bisa tetap jadi pelindung bumi sambil terus berbisnis. Buruan, deh, cek detailnya di sini.