Kesiapan kembali bekerja di kantor akan lebih kuat, bila kita memahami lima peraturan pemerintah selama new normal ini.
Persediaan masker kain maupun medis ada lebih dari lima buah. Hand sanitizer selalu siap di tas. Disinfectant spray juga ada supaya bisa segera menyemprot permukaan benda yang harus dipegang. Tissue kering, tissue basah, alat ibadah pribadi, helm pun harus bawa sendiri kalau sering naik ojol. Jangan lupa peralatan makan pribadi dan plastik untuk menaruh masker yang sudah kotor. Berbagai perlengkapan tadi wajib dibawa ketika new normal sudah diberlakukan. Tapi terlepas dari berbagai perlengkapan tadi, kesiapan kita kembali kerja juga ditentukan oleh peraturan pemerintah yang harus dipatuhi perusahaan tempat kita bekerja.
-Sebagai pegawai yang tetap harus mengandalkan gaji dari perusahaan, pastinya kita harus menuruti aturan kantor. Kalau perusahaan sudah mewajibkan seluruh pegawainya masuk, maka kita pun harus menaati peraturan. Tentunya dengan berbekal ‘peralatan perang’ untuk menghindari virus berbahaya. Tapi penting diperhatikan, perusahaan tempat kita bekerja harus tetap mempraktekkan protokol kesehatan untuk memastikan keamanan dan kesehatan pekerja. Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328 Tahun 2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlansungan Usaha pada Situasi Pandemi. Keputusan ini mulai berlaku sejak 20 Mei 2020. Sebelum masuk kantor, luangkan waktu untuk membaca-baca peraturan ini supaya kita tahu bahwa perusahaan punya kewajiban melindungi pegawainya saat pandemi COVID-19. Berikut hal-hal yang harus dipastikan dilakukan oleh kantormu ketika new normal diberlakukan:
- Mewajibkan semua pekerja menggunakan masker selama di tempat kerja.
Biar pun sesama rekan kerja sering ketemu di kantor dan saling percaya, tapi tetap harus waspada terhadap virus COVID-19. Jangan sampai pembuat kebijakan di kantor malah ogah-ogahan atau malah meledek orang lain yang pakai masker di kantor. - Perusahaan atau gedung tempat bekerja melakukan pembersihan secara berkala dengan pembersih dan disinfektan.
Menurut peraturan pemerintah, perusahaan harus selalu memastikan seluruh area kerja bersih dan higenis. Setiap empat jam sekali perusahaan harus melakukan pembersihan. Terutama handle pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya. Akan lebih baik lagi bila perusahaan memfasilitasi hand sanitizer di lingkungan kantor. - Perusahaan melakukan self assessment risiko COVID-19 bagi seluruh pekerja sebelum masuk bekerja.
Beruntunglah kita yang bekerja untuk perusahaan yang mewajibkan seluruh pegawai untuk melakukan tes kesehatan sebelum masuk kerja. Pada umumnya kebanyakan perusahaan hanya akan memantau pekerja dengan cara melaporkan secara mandiri. Contoh, kita cuma diminta melaporkan kondisi badan melalui email setiap hari. Padahal seperti yang kita tahu banyak kasus COVID-19 tidak menunjukkan gejala yang mengganggu. Tapi pelaporan diri ini hal minimal yang bisa dilakukan setiap perusahaan. Kemudian ditambah dengan pengecekan suhu badan tubuh sebelum masuk kantor. Pastikan kantor kita setidaknya menerapkan hal ini sebelum meminta semua pekerja kembai ke kantor. - Kapasitas kantor maksimal 50 persen
Dalam pidato tentang masa transisi PSBB, gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan bahwa setiap perusahaan harus memastikan kapasitas kantor tidak melebihi 50 persen. Ini biasanya dilakukan dengan pemberlakuan sistem piket atau dibagi kelompok kerja. Jadi misalnya pegawai dibagi menjadi tiga kelompok yang bekerja di kantor berdasarkan hari tertentu. Ini untuk mencegah kantor terlalu banyak orang sehingga meningkatkan kemungkinan penularan virus COVID-19. - Tidak memaksakan pekerja atau tamu masuk kantor saat menunjukkan gejala demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, atau sesak napas.
Pemerintah bahkan menghimbau agar perusahaan melonggarkan aturan kewajiban menunjukkan surat keterangan sakit. Bagi kita yang memiliki penyakit bawaan yang berisiko, komunikasikan kepada direct supervisor tentang hal ini agar mendapatkan pengecualian. Begitu pula kondisi lain, seperti hamil, memiliki anak di bawah usia dua tahun, atau tinggal dengan anggota keluarga yang termasuk kelompok rentan.
-
Untuk lebih lengkapnya tentang protokol kesehatan di kantor selama masa pandemi COVID-19 dapat dicek di sini. Selain itu untuk melindungi diri dengan lebih baik, rencanakan perlindungan kesehatan kita sampai berusia 80 tahun dengan MiUltimate HealthCare dari DBS. Kita akan mendapatkan potongan harga untuk pembayaran premi pertama, sistem pembayaran cashless atau reimbursement, dan masih banyak lagi. Bahkan biaya rawat inap di luar negeri pun dapat ditanggung. Klik di sini untuk info lebih lanjut tentang cara mempersiapkan diri menghadapi tantangan kesehatan yang tak menentu di masa depan.
