Panduan Zero Waste Yang Mudah Dicontek Para Newbie

Sudah saatnya tiap manusia bertanggung jawab atas setiap sampah yang dihasilkannya.

“We don’t need a handful of people doing zero waste perfectly. We need millions of people doing it imperfectly.” Kata-kata bijak tersebut menunjukkan pentingnya menjaga lingkungan dengan bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan. Ketika semua orang mulai memiliki kesadaran tersebut, maka sedikit demi sedikit sampah akan semakin berkurang. Mungkin kita belum bisa sepenuhnya zero waste. Tapi perlahan-lahan kita bisa memulainya demi masa depan anak cucu kelak. Dan mengurangi sampah sebetulnya tidak sesulit yang kita pikirkan, kok.

1. Menuliskan motivasi menerapkan zero waste living


Langkah pertama ini susah-susah gampang. Tuliskan deretan motivasi yang mendorong kita untuk mengurangi sampah. Contoh, menghemat pengeluaran, aksi mencintai bumi, menghindari zat-zat berbahaya yang terkandung dari bahan plastik. Simpan baik-baik tulisan ini dan baca kembali bila kita mulai kehilangan semangat. Ibaratnya kita bikin perjanjian dengan diri sendiri untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan.

2. Fokus mengurangi pemakaian barang sekali pakai


Mulai dengan mengurangi penggunaan gelas plastik, sumpit kayu sekali pakai dan kantung plastik. Kemudian catat barang-barang sekali pakai yang paling sulit kita hindari pemakaiannya. Ini akan sangat membantu kita menyadari sampah yang sering dihasilkan dan bagaimana cara menghindarinya.

3. Gunakan barang-barang yang dimiliki
-

Toples kosong dapat kita manfaatkan untuk berbelanja di toko curah atau zero waste, menyimpan makanan dan lain sebagainya. Tshirt yang sudah jarang dipakai bisa dimodifikasi supaya lebih keren. Sendok plastik yang diberikan saat memasan makanan takeaway masih bisa kita pakai berulang kali. Intinya memanfaatkan barang-barang yang dimiliki semaksimal mungkin agar tidak menjadi sampah.
4. Belajar membuat sesuatu


Daripada terus-terusan beli, kita bisa mencoba untuk membuatnya. Seperti, membuat kopi di rumah. Kurangi membeli makanan di luar dan mulai belajar memasak. Meskipun tetap ada sampah bahan makanan, tapi setidaknya mengurangi pemakaian plastik atau kemasan.

5. Pikir dan pikir lagi
-

Saat mulai ngiler melihat barang di online shop atau mal, jangan langsung beli. Beri waktu untuk berpikir dan pikir lagi selama minimal tiga hari sambil bertanya, “Kita beneran perlu atau sekadar BM (Banyak Mau)?” Selain menghindari menjadi boros, kita juga tidak terjebak pola hidup overconsumption. Sebelum memutuskan membeli, kita pun bisa bertanya ke teman atau keluarga yang bisa meminjamkan. Misal, rice cooker kita rusak, coba tanya siapa tahu ibu punya cadangan yang bisa dipakai.
6. Cari second hand dulu


Perbanyak referensi kita untuk membeli barang-barang second hand. Someone else’s trash is another man’s treasure! Coba join forum-forum ekspatriat yang menjual barang-barangnya karena akan pindah dari Indonesia. Selain lebih murah, kita pun bisa menghindari membeli barang baru yang membutuhkan banyak energi untuk proses produksinya.

7. Bergabung dengan komunitas zero waste


Berjuang sendirian memang rasanya susah banget. Makanya kita perlu mengumpulkan kekuatan dengan komunitas yang memiliki minat untuk mengurangi sampah. Contoh, komunitas Ewasterj yang berusaha mengurangi sampah elektronik. Ada juga komunitas Kota Tanpa Sampah yang memberikan info tentang berbagai workshop untuk mengurangi sampah.

Gaya hidup zero waste pun bisa dipraktekkan dalam transaksi perbankan. Kalau biasanya kita perlu berlembar-lembar kertas saat bertransaksi di bank, dengan men-download aplikasi digibank, semua menjadi paperless. Semua bisa dilakukan #dirumahaja. Zero waste bisa dimulai dari sekarang dengan melakukan hal-hal kecil yang akan sangat berarti bagi bumi.