Asuransi adalah kunci dalam menjalani kehidupan di masa yang tak menentu ini.
Fasilitas BPJS Kesehatan memang sangat membantu kita kalau ada masalah kesehatan. Tapi bukan rahasia juga kalau berobat dengan BPJS Kesehatan butuh kesabaran ekstra. Di sisi lain kita juga ragu-ragu punya asuransi kesehatan atau jiwa. Karena banyak asuransi harganya relatif mahal, enggak ngerti keuntungannya apa dan ribet daftarnya.-
Masalahnya sekarang kita hidup di masa pandemi COVID-19. Kehidupan jadi benar-benar sulit diprediksi. Bahkan buat kita yang masih muda belia dan terlihat sehat dari luar. Hari ini sehat, dua hari lagi bisa saja terkapar di rumah sakit. Apalagi buat kita yang menanggung perekonomian keluarga. Ini makanya asuransi patut dilirik millennials untuk mengantisipasi segala situasi. Karena semakin muda kita membeli asuransi, maka premi yang dibebankan juga akan lebih murah. Berikut beberapa pertimbangan untuk memilih asuransi yang tepat buat kita:
- Memilih Jenis Asuransi
Pelajari dulu jenis-jenis asuransi yang ada di pasaran. Asuransi kesehatan adalah produk asuransi yang kasih jaminan biaya ketika pemegang polis mengalami gangguan kesehatan. Asuransi kesehatan akan menanggung biaya rumah sakit sampai biaya operasi berdasarkan syarat yang ada di polis.
Sedangkan asuransi jiwa merupakan asuransi yang menanggung kerugian finansial kalau nasabah meninggal. Besarnya tanggungan yang diberikan pihak asuransi kepada ahli waris dari nasabah tergantung besar premi yang dibayarkan. Contoh, kalau nasabah asuransi jiwa meninggal, maka pihak asuransi akan memberikan uang pertanggungan kepada ahli waris yang ditentukan (istri/suami, anak atau orangtua).
Jika kita bekerja di perusahaan yang juga memberikan asuransi kesehatan yang cukup oke, maka sebaiknya pilih asuransi jiwa unit link dengan rider asuransi kesehatan sebagai pelindung tambahan. Tapi kalau kantor kita cuma menyediakan fasilitas BPJS, lebih baik beli asuransi kesehatan untuk perlindungan lebih baik.
Perhatikan juga kalau kita bisa memilih periode perlindungan dalam asuransi jiwa. Antara 5, 10, hingga 20 tahun lamanya dengan premi yang tetap. Ada pula, asuransi jiwa seumur hidup atau whole life insurance yang akan kasih perlindungan seumur hidup atau maksimum 100 tahun. - 5% Dari Penghasilan
Presiden Direktur Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana kepada Kompas.com menyarankan kepada millennials agar memilih asuransi yang sesuai kemampuan kantong. Sewajarnya batasan kemampuan millennials dalam membeli asuransi adalah 5% dari pendapatan per bulan. Oya premi yang mahal tidak menjamin asuransi otomatis baik. Perusahaan yang baik justru akan kasih harga premi yang terjangkau dan berkualitas. - Track Record Perusahaan Asuransi
Cek dulu brand asuransi yang mau dipilih. Kita bisa melihatnya dari pemberitaan di media. Perusahaan asuransi jiwa juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki tingkat modal minimum berbasis risiko atau Risk Based Capital atau rasio solvabilitas yang sesuai ketentuan. Pilih perusahaan asuransi yang memiliki RBC minimal 120 persen. Kita bisa melihat RBC atau rasio solvabilitas dalam laporan keuangan perusahaan asuransi yang terbuka untuk umum. RBC penting dipahami karena kita bisa memperkirakan perusahaan mampu memenuhi janji pembayaran atau proses klaim. Jangan sampai kita memilih perusahaan asuransi yang ujung-ujungnya ingkar janji. - Agen Yang Jujur dan Dapat Diandalkan
Kita sering ketemu agen sales asuransi yang omdo alias omong doang. Smooth talker karena tujuan utamanya adalah mendapatkan komisi. Cari agen yang jujur menyarankan hal yang terbaik bagi customer-nya. Lakukan simulasi berbagai kemungkinan terburuk dengan agen supaya kita tahu proses perusahaan asuransi dalam penanganannya. Selain itu lebih baik lagi kalau dia juga mudah dihubungi bila ada dibutuhkan. - Teliti Baca Polis
Baca polis yang berlembar-lembar memang bikin capek. Tapi kita harus baca dengan teliti. Tanyakan pada agen kalau ada yang kurang dipahami. Hal paling penting yang harus diperhatikan dari polis adalah:- Proses dan ketentuan klaim. Jangan sampai saat keadaan darurat kita justru diribetin cara klaim biaya pengobatan.
- Rekanan pusat kesehatan dari perusahaan asuransi. Cari tahu rumah sakit atau klinik yang mana yang akan di-cover oleh perusahaan asuransi. Asuransi yang baik harus memiliki rekanan pusat kesehatan yang banyak, bahkan sampai keluar negeri.-
Asuransi bukan baju yang bisa segera kita beli. Banyak pertimbangan yang harus kita telaah baik-baik. Apalagi kalau menyangkut jangka panjang. Kerja keras riset di awal harus dilakukan demi jaminan kesehatan masa depan yang memiliki banyak manfaat. Seperti yang ditawarkan oleh Asuransi Mi Ultimate Health Care dari DBS. Berbagai keuntungan yang didapat antara lain fasilitas rawat inap di seluruh dunia kecuali Amerika Serikat, manfaat rawat inap Rp 1 juta per hari dengan limit tahunan dan manfaat tahunan tambahan senilai Rp 1 miliar ketika mengalami sakit kritis (serangan jantung, kanker, gagal ginjal dan transplantasi organ). Cek di sini untuk info lebih lanjut.
