Menjamurnya kedai kopi di sudut-sudut kota berbanding lurus dengan bertambah banyaknya sampah plastik di sekitar kita.
Jajan es kopi sudah seperti jadi kebutuhan primer buat para pekerja urban. Pas akhir pekan pun banyak yang memilih bersantai di kedai kopi dibanding jalan-jalan ke mal. Enggak bisa dipungkiri beberapa tahun belakangan ini tren konsumsi kopi di dunia, termasuk Indonesia, lagi berkembang pesat.
Sayangnya, peningkatan konsumsi kopi itu juga menyumbang dampak buruk bagi lingkungan. Sampah plastik di sekitar kita jadi makin banyak karena cukup banyak kedai kopi yang hanya menjual minuman untuk dibawa pergi atau take away. Selain itu, ada pula beberapa jenis sedotan, mulai dari sedotan tipis buat kopi panas, sedotan berukuran standar, hingga ukuran besar untuk kopi dengan topping tertentu. Belum lagi kantong plastik yang digunakan buat membawa kopi.
Menurut Daniel Douglass, seorang associate teaching professor di Marine and Environmental Sciences Department, Northeastern University, Amerika Serikat, bahwa itu semua membutuhkan minyak bumi sebagai bahan baku untuk diproduksi. Memang, sih, ada gelas kertas. Tapi, menurutnya sama saja. Soalnya, bahan baku untuk cangkir kertas adalah pohon, yang juga memiliki dampak pada lingkungan dalam pembuatannya.
Apa Yang Bisa Kita Lakukan?
Industri kopi memiliki dampak lingkungan di seluruh supply chain-nya. Tetapi kita bisa, lho, membuat perbedaan dengan beberapa perubahan kecil sembari menyeruput kopi.
#1 Bawa wadah kopi sendiri
Pilihan terbaik adalah menggunakan reusable cup. Entah itu tumbler ataupun travel cup yang bisa dilipat hingga kecil dan mudah dibawa ke mana saja. Ada banyak cangkir ramah lingkungan di pasaran, tetapi pilihlah produk yang tahan lama dan dapat didaur ulang setelah tak bisa dipakai lagi. Asyiknya lagi, beberapa kedai kopi memberikan potongan harga untuk pembeli yang membawa wadah kopi sendiri.
#2 Tidak membuang sampahnya sembarangan
Menurut Daniel, kita mungkin enggak bisa memberikan nol dampak pada lingkungan dari produk yang kita pakai. Karena, setiap produk membutuhkan sumber daya yang harus dibuat. Tapi, ia merekomendasikan, ketika kita menggunakan gelas plastik sekali pakai, buanglah di tempat sampah yang dibagi berdasarkan jenis sampahnya, dan pilih tempat sampah daur ulang. Bukan di tempat sampah biasa, atau di jalan dan sungai.
#3 Pahami kalau ini bukan hanya soal sampah plastik
Madhavi Venkatesan, yang memiliki gelar master di bidang sustainability dan manajemen lingkungan dari Universitas Harvard, serta bekerja sebagai asisten dosen pengajar ekonomi keberlanjutan di Universitas Northeastern, mengatakan, kalau ini bukan hanya tentang plastik. Tapi, juga tentang perubahan perilaku. Semuanya berawal dari keputusan kita sebagai konsumen saat membeli produk yang kita butuhkan, seperti kopi. Kita perlu sadar menentukan sikap kita ketika berbelanja. Misalnya, dengan memilih kedai kopi yang bekerja dengan petani, pabrik dan eksportir kopi yang berkelanjutan (sustainable). Atau, pilih kedai kopi yang mendukung zero-waste.
#4 Bikin sendiri, yang hemat energi
Kita perlu ingat, nih, kalau mesin pembuat kopi listrik mengkonsumsi daya listrik yang cukup besar. Nah, kalau hanya bikin dalam porsi kecil atau sedikit, coba pertimbangkan untuk beralih membuat kopi klasik ala Prancis yaitu french press. Kita bisa juga pakai moka pot, atau pilih metode pour over. Kalau suka espresso, silakan bikin pakai mesin manual yang digerakkan tuas, bukan yang automatic. Ya memang, sih, kita perlu listrik untuk memanaskan air yang jadi bagian dari metode ini. Tapi, konsumsi energi ketel jauh lebih rendah. Boleh juga, lho, kalau mau beralih ke metode cold brew.
Buat kita yang enggak bisa hidup tanpa kopi, kartu kredit Digibank punya promo super menguntungkan, nih. Promo Buy 1 enjoy 2 di Starbucks cabang bandara mana pun di Indonesia! Beli 1 (satu) dapat 2 (dua) berlaku untuk jenis minuman Handcrafted, semua ukuran (Tall, Grande & Venti). Serunya lagi promo ini berlaku setiap hari termasuk hari libur nasional. Langsung klik di sini untuk info lebih lanjut. Dan jangan lupa bawa tumbler Starbuck untuk mengurangi sampah kita!