Bulan Ramadan menjadi bulan penuh berkah sekaligus konsumsi makanan lebih banyak saat buka puasa dan saur.
Menurut survei yang dilakukan oleh Research Gate pada tahun 2015 di Mesir, selama Ramadan, 60% makanan saat kumpul keluarga terbuang sia-sia. Sementara itu data dari Bantargebang Integrated Waste Treatment Site, sampah makanan meningkat hingga 10% selama bulan Ramadan. Bahkan pada hari pertama puasa, tempat pembuangan sampah Bantargebang mencatat tambahan 864 ton sampah.
Kebanyakan sampah yang terbuang adalah makanan dan pembungkusnya.
Apa, sih, yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah makanan selama bulan Ramadan?
- Komunikasikan Soal Zero Food Waste
Dampak sampah makanan terhadap lingkungan masih menjadi misteri bagi kebanyakan orang. Mereka justru melihat tidak ada yang salah dari sampah makanan karena dapat mudah didaur ulang oleh alam. Berdasarkan data dari Food Sustainibility Index tahun 2017, tiap orang di Indonesia menghasilkan sampah makanan sebesar 300 kg per tahun. Kalau dihitung ini bisa memberi makan 28 juta orang. Ironisnya, ada 22 juta penduduk Indonesia yang mengalami kelaparan kronis. Beri tahukan fakta-fakta suram tentang sampah makanan kepada anggota keluarga yang serumah dengan kita. Tumbuhkan kesadaran bahwa kita harus turut andil mengurangi sampah makanan. Live more, waste less! - Rencanakan Tujuan Bersama
Setelah berhasil mengkomunikasikan soal zero food waste, tetapkan tujuan bersama orang-orang yang serumah dengan kita untuk mengurangi sampah makanan di bulan Ramadan ini. Tidak sesusah yang kita bayangkan, kok. Malahan justru kita bisa banyak melakukan kreasi resep makanan dan minuman serta berbagi dengan orang lain untuk mencapai tujuan ini. - Persiapan Lebih Baik
Rencanakan jenis makanan dan minuman yang akan kita buat dengan porsi yang benar-benar dibutuhkan. Sehingga kita bisa lebih mudah mengatur bahan-bahan makanan yang dibutuhkan sekaligus memanfaatkan sisa-sisanya. Usahakan seminimal mungkin membuang sampah makanan. Jadikan ini sebagai tantangan untuk mengeluarkan sisi kreativitas kita di dapur. Contoh, kita membuat saus tuna asam manis. Sausnya dapat dimanfaatkan untuk dipping roti juga. - Sumbangkan Sisa Makanan
Di masa pandemi COVID-19 ini, banyak orang membutuhkan bantuan makanan. Ketika kita membuat nasi yang lebih banyak, jangan ragu menyumbangkan sebagian kepada orang-orang sekitar yang membutuhkan. Seperti, satpam komplek, asisten rumah tangga atau penjaga warung. Selain itu, kita juga bisa memberikannya kepada hewan-hewan terlantar, seperti kucing liar yang suka berkeliaran. - Kumpulkan Minyak Jelantah
Sisa minyak yang kita punya dapat dikumpulkan untuk dijual, lho. Startup bernama Belijelantah.com menerima pembelian minyak jelantah minimal 10 liter. Harga yang ditawarkan Rp 1000-2000 per liter. Minyak jelantah ini akan didistribusikan kepada perusahaan-perusahaan energi terbarukan. Kemudian minyak jelantah diolahulang menjadi biodiesel. Supaya lebih banyak minyak jelantah yang terkumpul, kita bisa berkoordinasi dengan para tetangga dekat atau saudara. Bersama-sama kita mengurangi minyak jelantah yang mencemari air.- Manfaatkan Sisa Sampah Jadi Pupuk Kompos
Sisa sampah makanan seperti kulit buah, nasi, daging, kulit telur dapat dimanfaatkan jadi sampah kompos. Caranya pun gampang banget. Cukup sediakan tanah dan wadah beserta tutup. Taruh sampah makanan ke dalamnya. Pastikan komposisi sampah dan tanah selalu seimbang. Lalu diamkan sampai sekitar tiga minggu. Klik di sini untuk info lebih lanjut.
Persiapan mengurangi zero food waste selama Ramadan bakal semakin sempurna kalau kita melengkapi diri dengan berbagai container makanan. Ada sisa nasi di rice cooker, taruh di container dalam lemari es. Besoknya bisa kita sulap jadi nasi goreng. Tentunya pilih container makanan yang berkualitas tinggi. Enggak masalah bila harga agak mahal, karena daya tahan juga akan meyakinkan. Mumpung kartu kredit digibank lagi ada cicilan 0% sampai 24 bulan di berbagai ecommerce terkemuka, seperti Tokopedia, Bukalapak dan Shopee. Cek daftarnya di sini. Silakan mulai browsing berbagai barang yang diperlukan untuk misi mulia di bulan puasa.