Sesungguhnya kegalauan atas jalur karir yang dipilih adalah perasaan yang dimiliki jutaan orang di dunia ini.
Seandainya kita enggak memilih pekerjaan yang sekarang! Duh, kenapa, ya waktu awal nego enggak minta gaji lebih tinggi? Jadi wirausaha enak juga, ya, kita bisa atur pekerjaan sendiri. Coba, ya, dulu enggak keenakan kerja di tempat yang lama.-
Kalau kita sering susah tidur gara-gara mikirin deretan pertanyaan di atas, tenaaang, kamu enggak sendirian. Rasa ragu yang muncul atas jalur karir yang kita pilih adalah hal yang sangat wajar. Apalagi buat kita yang masih berusia di bawha 30 tahun. Kesempatan masih terbuka lebar. Mau ambil jurusan kuliah S2 yang berbeda pun masih lebih kecil risikonya terhadap karir dibanding yang sudah berusia 40an.
Pikiran-pikiran galau ini belakangan juga makin menghantui saat kita kena imbas pemutusan hubungan karyawan atau potongan gaji akibat COVID-19. Kita jadi sering mempertanyakan diri mengenai keputusan-keputusan kerja atau karir yang dulu pernah dibuat. Jangan-jangan daripada jadi pekerja kantoran, mending jual makanan yang kita masak di rumah.
Tapi daripada enggak bisa tidur gara-gara galau mikirin karir, mending pikirkan lima hal ini:
- Apa Yang Berani Kita Korbankan?
Sebuah survei yang dilakukan Intelligence Group membuktikan 64% millennials lebih memilih pekerjaan dengan gaji USD 40 ribu setahun yang dicintai daripada dibayar USD 100.000 untuk pekerjaan yang dibenci. Apakah kita juga merasakan hal sama? Sudah capek lembur dan ditekan bos meski dibayar tinggi. Lalu mulai melirik karir di bidang lain yang diam-diam ingin ditekuni, seperti punya coffee shop. Atau memilih bekerja di NGO yang bergerak di lingkungan karena kita passionate banget dengan isunya. Apapun itu, saat berkontemplasi tengah malam mikirin ini, coba tanyakan lagi pada diri kita, “Apa saja yang berani kita korbankan?” Kalau kita sudah siap menahan pengeluaran demi pekerjaan impian, silakan saja. Daripada bayangin yang indah-indah, mending bikin list pros and cons kalau kita mau benar-benar pindah jalur karir. - Apa Persiapan Yang Harus Dilakukan?
Aturan dasarnya, jangan nekat meninggalkan jalur karir yang sekarang sampai kita punya pengalaman dalam bidang yang diinginkan. Seharusnya karir impian berangkat dari passion. Sesuatu yang kita akan suka lakukan bahkan ketika tidak menghasilkan banyak uang. Sebelum benar-benar lompat jalur karir, icip-icip dulu, deh. Misal, jadi volunteer di NGO lingkungan, ikut short course bikin kopi. Jangan lupa pentingnya networking di bidang yang pengin kita tekuni sebelum benar-benar terjun ke sana. - Berdayakan Karir Yang Sekarang
Mungkin sebenarnya kita enggak segitunya benci sama pekerjaan yang sekarang, cuma rasanya kosong aja. Ini berarti kita harus putar otak cari cara supaya refresh.
Punya kemampuan fotografi tapi aslinya bekerja sebagai akuntan? Coba tawarkan diri menjadi tenaga fotografi untuk majalah internal kantor. Setidaknya kita punya wadah untuk menuangkan passion kita di pekerjaan sekarang.- - Manfaatkan Kegalauan
Galau berarti perasaan tidak tenang yang mengganggu pikiran. Galau tentang karir berarti ada perasaan resah atas pilihan-pilihan yang dibuat dan berharap bisa memutuskan hal yang berbeda. Tapi galau adalah sebuah perasaan, sama seperti halnya dengan sedih, marah, happy. Perasaan pasti akan berlalu. Feelings are fleeting. Banyak yang mengartikan galau sebagai keadaan yang akan selalu ada. Sehingga saat kita sadar sedang galau, manfaatkan ini sebagai kesempatan untuk melakukan refleksi. Tanya pada diri sendiri, “Apa sebenarnya yang kita inginkan?” Apa ini cuma kegalauan sesaat, atau beneran hati sudah memberontak? - Sadari dan perhatikan kegalauan
Kapan biasanya rasa galau muncul? Apakah setiap si bos ngomel ke kita? Bagaimana dampaknya ke fisik kita? Misal, susah tidur, maag atau pusing. Seberapa sering rasa galau muncul? Jika memang sudah sangat mengganggu, maka saatnya kita benar-benar memikirkan untuk pindah jalur karir agar hidup lebih tenang.
Jadikan kelima hal di atas sebagai kompas atau alat penunjuk arah untuk membuat keputusan akhir. Penting diingat, setiap orang berproses dalam cara yang berbeda-beda. Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Lakukan evaluasi terhadap tujuan hidup kita, buat daftar pro dan kontra, serta memperkirakan risiko yang berani diambil. Sadari bahwa ini adalah keputusan besar yang akan menentukan hidup kita.
Supaya enggak terhanyut dalam kegalauan soal karir di tengah malam, mending kita browsing tempat untuk staycation. Liburan dalam kota tetap terasa seru dengan pesan penginapan aman dan nyaman yang sudah lama kita incar itu. Sekalian manfaatin cashback 10% pesan penginapan di booking.com pakai kartu kredit digibank. Periode pemesanan hingga 1 Juli 2021, dan periode menginap bisa kapan saja sesuka kita!