Situasi tak menentu di tengah pandemi, self reward yang bentuknya belanja sana sini jadi makin tak terkontrol juga.
Sejak pandemi berlangsung selama delapan bulan, kehidupan kita banyak berubah secara drastis. Dari menyesuaikan diri kerja di rumah, banyak masak, sampai terbiasa enggak hangout lagi. Meskipun cuma di rumah aja, bukan berarti pengeluaran makin kecil. Banyak orang malah merasa pengeluaran makin besar selama pandemi. Mengapa hal ini terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?
- Stres dan cemas
Survei yang dilakukan Credit Karma di Amerika menunjukkan 35% responden melakukan pembelanjaan impulsif selama pandemi COVID-19 karena stres dan cemas. Alasan self love atau self reward sering bikin kita gampang mengeluarkan uang membeli sesuatu yang sebenarnya enggak penting. Strategi belanja untuk menghilangkan stres ini sebenarnya bisa menimbulkan stres lain yaitu takut enggak bisa mengontrol pembelanjaan.-
Trik Mengatasi:- Cari cara lain untuk mengatasi kecemasan kita yang tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Seperti berolahraga dengan video gratisan di Youtube, baca buku, bersih-bersih rumah.
- Disiplin dengan kuota belanja. Catat pengeluaran belanja tiap bulan. Kalau sudah mencapai 10% dari pendapatan, segera rem hasrat kita. Ingat jangan sampai kita bangkrut kelar pandemi.
- Mendukung ekonomi lokal atau usaha teman
Banyak bisnis rumahan yang berkembang pesat selama pandemi. Atas nama solidaritas kita pun berusaha membeli produk-produk tersebut. Ini aksi yang sangat mulia. Tapi kita harus memastikan pengeluaran jadi enggak kebablasan untuk menolong orang lain.
Trik Mengatasi:- Terapkan kuota nilai belanja dalam sebulan untuk dukung bisnis teman. Pastikan kuota maksimal 5% dari pendapatan kita. Kalau memang kuota sudah habis, katakan terus terang kita akan berusaha beli di bulan berikutnya.
- Jangan maksa repurchase kalau memang enggak mau, enggak suka atau enggak butuh. Kadang kita beli produk dari usaha teman karena untuk bantu mereka. Tapi kalau kita enggak terlalu sreg dengan kualitasnya, enggak perlu maksa beli lagi.
- Gampang tergoda iklan medsos
Selama pandemi window shopping justru lebih mudah dilakukan. Sambil nongkrong di toilet pun kita bisa ngiler lihat etalase produk terbaru dari sebuah toko online, lalu belanja saat itu juga. Belum lagi ditambah godaan targeted ads yang begitu mudah menghipnotis kita.
Trik Mengatasi:- Saat melihat iklan produk yang bikin ngiler di medsos, atur setting hide ads, yaitu menyembunyikan iklan. Jadi kita enggak perlu lagi terhipnotis melihat iklan-iklan semacam ini di masa depan.
- Unfollow akun produk yang bikin kita gregetan belanja. Kalau mau tahu update mereka, kita bisa buka saja akunnya.-
Belanja buat self love boleh banget. Karena pandemi memang menuntut kita untuk tetap sehat secara mental maupun fisik. Tapi kita juga harus memastikan simpanan uang tetap terjaga demi kelangsungan masa depan. Salah satu caranya dengan menabung di tabungan yang bunganya tinggi. Seperti Tabungan Maxi keluaran DBS yang memberikan bunga sampai 4% p.a dan bisa diambil kapan saja tanpa terikat jangka waktu. Kita bisa langsung membuka Tabungan Maxi dengan membuka menu Lainnya yang terletak pada kanan bawah dashboard Aplikasi digibank, kemudian pilih bagian "Buka Baru", lalu tekan "Tabungan Maxi.” Yap membuka tabungan yang menguntungkan bisa semudah itu!