Mau enggak mau harus networking demi kelancaran karier.
Sebagai kaum introvert, saya merasakan keuntungan tersendiri selama pandemi. Saya enggak perlu memaksakan diri datang ke event tertentu buat basa-basi dan bertukar kartu nama. Kebanyakan rapat online berjalan on time. Beda saat rapat tatap muka yang seringkali harus menunggu yang terlambat sehingga harus ngobrol-ngobrol demi menghabiskan waktu. Kalau harus koordinasi dengan orang baru atas nama pekerjaan, kita melakukannya via WhatsApp atau email, jadi langsung to the point. Enggak perlu menghabiskan energi tersenyum kelamaan atau ngumpulin bahan obrolan soal cuaca demi sopan santun.
Tapi akibatnya, networking jadi stuck. Kita hanya kenal orang itu-itu saja. Kerjaan kadang macet gara-gara kita enggak bisa membaca ekspresi wajah rekan kerja. Ngajak kenalan orang baru di webinar kok, bingung mulai dari mana, ya.-
Setelah memutar otak mencari jurus networking, saya menemukan beberapa hal ini cukup jitu untuk memperluas networking selama pandemi bagi si introvert:
- Hadiri acara online yang audiensnya satu minat atau satu sektor pekerjaan dengan kita
Sebagai orang yang passionate dan bekerja di bidang digital marketing, saya mulai menghadiri acara-acara webinar dengan topik tersebut. Biasanya saya hadir dalam acara online yang bisa kelihatan nama-nama audiensnya. Akan lebih baik kalau acara tersebut hanya dihadiri kelompok kecil dan ada sesi perkenalan dari tiap audiens. Dari situ kita bisa japri orang-orang yang dirasa bisa memperluas networking. Seringkali ketika kita sudah bergabung dengan komunitas tertentu, ada acara online hangout hanya untuk kenalan. Dari pengalaman saya, ini lebih tidak menguras energi dibandingkan harus menghadiri acara networking tatap muka. Kita enggak dituntut pakai baju bagus atau ber-make up. Modalnya cuma menemukan topik percakapan yang menarik aja. Berhubung kita sudah gabung dengan acara yang audiensnya memiliki minat sama, jadi percakapan berjalan lebih mudah.
Baca juga: 5 Jurus Ampuh Cari Kerja Di Tengah Pandemi
- Terhubung di media sosial dan langsung DM!
Saat mengikuti sebuah kelas mengenai menangani Public relation crisis di masa pandemi, saya berkenalan dengan beberapa orang yang turut hadir. Setelah itu kami saling follow di social media dan saling kontak di platform tersebut. Kalau ada postingan mereka yang menarik, saya like atau comment. Kadang kalau ada yang berhubungan dengan pekerjaan, saya coba untuk menawarkan jasa pekerjaan dengan cara yang enggak agresif. Kadang berhasil, kadang enggak. Ya sudah enggak perlu baper. Yang penting orang tersebut jadi notice keberadaan kita.
Baca Juga: Jangan Baper! Ini Dia Etika Pergaulan Selama New Normal
- Memanfaatkan LinkedIn
Saya termasuk orang yang enggak terlalu aktif di LinkedIn. Tapi sejak pandemi menghantam, mau enggak mau LinkedIn jadi wadah yang efektif untuk networking secara profesional. Saya jadi sering browsing, menambah koneksi, memperbaiki tampilan profil. Saat browsing cari koneksi baru di LinkedIn saya berusaha menyaring dengan tiga cara:- Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?
- Apakah kita saling berbagi industri atau minat?
- Apakah orang ini beneran eksis atau hanya bots?
Kalau ada kontak di LinkedIn yang mengumumkan baru mendapatkan promosi atau pekerjaan baru, sebisa mungkin saya kasih selamat atau hands clapping. Ini semacam etika sopan santun online tapi juga dengan effort minim saya sudah menunjukkan dukungan terhadap kesuksesannya. Saya juga bermurah hati memberikan endorse terhadap skill mereka bila diminta. Saya percaya ini semacam tindakan timbal balik.-
Ketika sudah berhasil membangun networking, manfaatkan sebaik-baiknya. Selain saling follow di media sosial, kita bisa ajak mereka ketemu sebentar. Misal, ketemuan di café outdoor sambil social distancing selama setengah jam saja. Seperti di outlet PAUL yang tersebar di Indonesia. Dapatkan promo hemat sampai Rp100.000 di semua cabang PAUL. Syaratnya bertransaksi dengan kartu kredit digibank. Manfaatin promo ini sampai 31 Maret 2021. Selamat networking!