Waspadai saran-saran tentang karir yang bikin kita salah arah.
Banyak nasihat-nasihat manis yang penuh motivasi untuk memajukan karir. Tapi sebetulnya banyak juga di antara saran-saran tersebut yang sudah basi. Alias malah berpotensi karir jadi terhambat. Saatnya kita pasang kuping dan waspada saat mendengar tujuh saran berikut:
- Minta naik jabatan atau gaji
Banyak orang bilang kita harus tegas menuntut minta naik gaji atau jabatan kepada atasan. Well, saran ini ternyata enggak sepenuhnya benar. Apalagi kalau kita belum membuktikan performance kita di kantor. Lebih baik sibuk memantaskan diri di kantor agar kita terbukti dapat menjadi pemimpin yang baik. Bila saatnya perusahaan butuh pimpinan baru, kita pasti akan diminta. Tapi bila merasa sudah terlalu lama menanti dan jenjang karir tak pasti, lebih baik cari tempat kerja baru.- - Ikuti passion-mu
Ini adalah saran tentang karir yang paling berbahaya. Banyak orang punya beberapa passion sekaligus, bahkan banyak yang baru ketemu true passion-nya di usia tua. Seringkali passion bukanlah bidang yang dapat menghidupi kita. Iya kita suka banget main gitar, tapi apakah kita bisa survive menghidupi anak istri dengan meninggalkan karir sebagai sales manager untuk jadi musisi? Justru gaji dari sales manager bikin kita mampu beli gitar yang diinginkan sekaligus menjalani standar hidup yang ideal. - Menuntut ilmu magister untuk naik gaji
Memang betul ada standar gaji yang berbeda bagi lulusan S2. Tapi itu pun tergantung perusahaannya. Kadang malah kita dianggap overqualified. Jangan jadikan alasan menaikkan gaji sebagai motivasi kuliah S2. Biaya kuliah S2 tidak sedikit. Banyak lulusan S2 yang buru-buru cari kerja supaya bisa balik modal. Naik gaji itu bukan motivasi menuntut ilmu sampai jenjang S2. Motivasi utama adalah karena ingin memiliki skill baru yang berguna. - Panjang CV maksimal satu halaman
Semakin banyak pelamar, semakin sedikit waktu yang dihabiskan bagian rekrutmen untuk membaca setiap CV yang masuk. Sehingga banyak yang mengusulkan CV harus singkat, padat dan jelas dalam satu halaman. Sementara satu halaman CV biasanya ditujukan untuk entry level job seeker yang masih minim pengalaman. Tapi bila kita sudah memiliki pengalaman yang penting, CV yang terdiri dari dua halaman masih dipandang professional. Pastikan halaman pertama akan menarik perhatian untuk dibaca lebih lanjut. - Mencari pekerjaan serupa dengan lingkungan pergaulan
Gara-gara dengar pengalaman teman kerja di startup yang kantornya keren dan situasi santai, kita pun kepancing pengin kerja di startup juga. Ketika hampir semua teman jadi bagian HR saat lulus dari jurusan psikologi, maka kita merasa menjadi HR masa depan yang paling menjanjikan. Kalau memang pekerjaan tersebut benar-benar yang diinginkan, silakan kejar. Tapi kalau kita ingin mendapatkan kepuasan kerja yang lebih baik, gunakan potensi kita dan enggak usah ambil pusing omongan orang, meskipun orang tersebut adalah teman. Ini hidup kita, bukan hidup mereka. - Perbanyak networking untuk peningkatan karir
Networking dalam dunia kerja memang penting. Tapi networking harus dijalankan dengan tulus dan bukan sekadar pansos. - Tunjukkan kontribusimu dalam meeting
Agar terlihat aktif, kita selalu berusaha mengajukan pendapat atau bertanya saat meeting. Hati-hati kebiasaan ini belum tentu bagus. Apalagi kalau ide atau pertanyaan kita kurang matang dan jelas. Risikonya kita dianggap sok pintar sama rekan kerja.-
Apapun nasihatnya, kita harus tetap berpikir kritis untuk mengetahui hal terbaik untuk diri sendiri. Karena karir merupakan salah satu bagian kehidupan kita yang paling penting. Sama pentingnya dengan keputusan menyimpan uang. Pilih tabungan yang praktis dan memberikan banyak keuntungan. Zaman sekarang buka tabungan enggak perlu tanda tangan dan pergi ke bank. Cukup pakai sidik jari, kita langsung dapat rekening tabungan digibank. Kalau rata-rata saldo minimum sejuta, maka bebas biaya transfer dan tarik tunai dari bank manapun. Ditambah lagi banyak promo kalau bertransaksi pakai debit card digibank. Hidup sudah susah, jangan ditambah susah dengan nabung di bank yang teknologinya old school.