Kunci menghadapi pandemi adalah jeli melihat peluang untuk tetap bertahan.
Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak krisis yang luar biasa. Banyak perusahaan terancam bangkrut dan jutaan orang kehilangan pekerjaan. Dikutip dari tempo.com, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Kementerian Koordinator Perekonomian, Bambang Adi Winarso, melaporkan tenaga kerja terdampak COVID-19 sampai 2 Juni 2020 sebanyak 3,05 juta orang. Diperkirakan tambahan pengangguran bisa mencapai 5,23 juta. Di tengah gempuran krisis global ini, pemilik bisnis harus mulai menemukan cara-cara inovatif. Para ahli menyebutnya dengan pivot bisnis yaitu pengembangan bisnis dengan mengubah model bisnis dengan tetap berpijak pada visi bisnis yang dimiliki. Istilah pivot diambil dari salah satu teknik gerakan pada olahraga basket, yaitu teknik berubah arah dengan tetap berpijak pada salah satu kaki. Tidak semua bisnis mampu fleksibel berubah staregi. Tapi sederet perusahaan di bawah ini terbukti berhasil menciptakan strategi pivot bisnis baru yang membuat mereka tahan banting di tengah krisis.
-- Ecodoe
Ecodoe merupakan e-commerce yang menjual souvenir yang dibuat khusus oleh pengrajin lokal. Seperti peternak di Wonosobo untuk mengumpulkan bulu domba, ibu-ibu pengrajin akar wangi di Garut dan masih banyak lagi. Selama pandemi COVID-19, Ecodoe memberdayakan komunitas penjahit dan UMKM lokal yang biasanya memproduksi baju Lebaran untuk membuat masker kain dan baju Alat Pelindung Diri. Dalam waktu tiga hari Ecodoe bisa menerima pesanan lebih dari 200.000 unit. Ecodoe juga menyalurkan donasi ke beberapa Lembaga. Seperti Kurir Kebaikan di Bogor, Jakarta dan Kota Batu Malang. Serta donasi APD dan hand sanitizer langsung ke RS ibu dan anak serta tenaga medis di Jawa Barat. - Toko Kopi Tuku
Setelah beberapa tahun lalu sukses memproduksi kopi murah yang berkualitas, Tuku kembali membuat gebrakan di tengah pandemi COVID-19. Ketika semua orang dihimbau untuk #dirumahaja, Tuku mengemas kopi susu dalam bentuk botolan sejumlah satu liter. Dengan begitu konsumen dapat membeli kopi dan menyimpan di rumah tanpa perlu beli berulang kali. Hemat ongkir sekaligus ramah lingkungan. Kepandaian membaca situasi dan perilaku konsumen membuat strategi ini sukses diminati banyak orang. Dan tentunya lagi-lagi langkah mereka diikuti oleh coffee shop lain.
- Burgreens
Sebagian dari cabang restoran Burgreens harus tutup selama masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Pendapatan yang berkurang memancing kreativitas Burgreens. Pada pertengahan April, Burgreens resmi membuka toko online di Tokopedia untuk menjual berbagai produk frozen food, vegan snack yang bisa dengan mudah dikonsumsi. Strategi ini disambut baik oleh para konsumen mereka yang merindukan variasi menu vegan yang ditawarkan Burgreens. Belakangan bahkan Burgreens melebarkan sayap dengan memproduksi suplemen naturopathic yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh, menyembuhkan flu dan batuk.
- Anne Avantie
Saat Alat Pelindung Diri bagi tenaga medis mengalami kelangkaan, Anne Avantie berinisiatif memproduksi APD. Inisiatif ini dilanjutkan dengan strategi inovasi lain yang menarik perhatian publik. Memproduksi masker dan jaket pelindung diri yang stylish. Motif batik nusantara yang menjadi andalan hasil desain Anne Avantie menghiasi produk-produk yang dihasilkannya selama pandemi. Selain Anne Avantie, banyak desainer di Indonesia maupun dunia yang memproduksi masker fashionable. Face mask is the hottest item nowadays!
-
- Sana Studio
Gym adalah industri bisnis yang sangat terdampak COVID-19. Di saat mal sudah mulai dibuka tanggal 15 Juni, pemerintah masih menutup pusat kebugaran. Berbagai gym mulai menerapkan kelas online. Menyadarikita yang #dirumahaja butuh banget olahraga supaya tetap bugar, Sana Studio pun menerapkan kelas online sejak Maret lalu. Lima puluh persen dari uang pembayaran untuk join kelas akan didonasikan kepada tenaga medis dalam bentuk kantong imun.
Kelima pebisnis di atas membuktikan dengan tekad kuat dan kreativitas, kita dapat tetap bertahan menghadapi krisis. Mari kita mendukung ketahanan bisnis lokal di tengah pandemi dengan berbelanja produk mereka melalui layanan online. Manfaatkan diskon hingga Rp 400.000 ketika berbelanja di marketplace dan official store Tokopedia sampai 30 Juni 2020. Pastikan kita bertransaksi dengan kartu debit atau kredit DBS. Cek di sini untuk info lebih lanjut. Stay safe in the new normal!