Contek tips dari para pakar ini agar bisnis kuliner kita benar-benar meraup cuan dan tahan lama.
- Daftar Potensi
Menurut Arto Biantoro, pakar brand, sebelum memulai bisnis kuliner, cari tahu potensi kita atau orang-orang yang akan terlibat dalam usaha ini. Potensi ini maksudnya membuat daftar jenis makanan yang dapat kita buat dan layak jual. “Ide-ide ini dikumpulkan lebih dulu supaya enggak semua dibikin, tapi fokus kepada masakan apa yang paling kita kuasai," kata Arto seperti dikutip dari detikFood. - - Memperhatikan protokol kesehatan
Chef Arnold menyarankan bisnis kuliner rumahan harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah, menjaga kebersihan dapur dan tempat produksi. Dikutip dari kompas.com, Chef Arnold menyatakan kita harus memperhatikan sebaik mungkin kemasan makanan. Contoh, dibungkus dengan vacuum pack dan karyawan juga harus tertib menggunakan hand glove serta masker. - Memaksimalkan platform online
Pandemi mengubah gaya hidup orang menjadi lebih sering menggunakan internet dalam bertransaksi dan mencari informasi. Pemilik Restoran Mongolin, Vito Setiady Wirawan, dalam wawancara dengan liputan6.com, menegaskan bahwa pemilik bisnis kuliner harus memanfaatkan momen ini dengan melakukan strategi jualan serta promosi yang serba online. Pastikan bisnis yang akan kita jalani memiliki layanan via WhatsApp untuk pemesanan, akun Instagram, dapat dipesan di aplikasi ojek online atau lapak e-commerce. - Terjun langsung
Kepada CNBC Indonesia, Ruben Onsu, artis yang sukses dengan kerajaan bisnis kulinernya berkata, “Kalau bisnis itu harus turun tangan langsung. Jangan mengandalkan orang lain. Jangan juga mudah percaya terhadap orang lain.” Menurut Ruben, jangan sekadar berharap modal besar untuk memulai bisnis karena nantinya enggak akan berjalan.
"Apa yang bisa dikerjakan, kerjakan sendiri. Jangan menanti modal besar jika ada modal yang sekarang maka mulailah. Jangan menanti besok saat ini juga bisa dan fokus," lanjutnya. - Mengerti proses dari awal sampai akhir
Sebagai pemilik bisnis, kita harus memahami secara matang setiap tahapan prosesnya.
“Misalnya akan dapat bahan-bahan dari mana, prosesnya seperti apa, produksinya dimana, bagaimana bungkusannya," saran Charlotte Kowara, CEO Accelerice (food startup accelator Indonesia) dikutip dari CNBC Indonesia. - Punya ciri khas
Banyak yang jualan bakso, tapi kenapa penjual bakso tertentu lebih laku dibanding yang lain? Frozen food memang lagi ngetren, tapi apa yang membuat konsumen berulang kali membeli frozen food dari penjual yang sama? Konsultan waralaba dan pengurus Asosiasi Franchise Indonesia, Bije Widjajanto mengatakan semua kembali kepada cita rasa makanan. Kini banyak makanan yang unik dan ngetren, tapi enggak bikin orang balik untuk membeli. “Orang beli keunikan kalau kemudian rasa tidak enak, orang bakal ke situ lagi tidak?” kata Bije dikutip dari bisnisukm.com. - Modal hanya berkontribusi 10%
Selama ini kita berpikir bahwa modal adalah bahan bakar utama memulai bisnis kuliner. Tapi menurut Hendy Setiono, pendiri sekaligus CEO Baba Rafi Enterprise, peran modal bagi calon pengusaha kuliner hanya sekitar 10 persen dalam menjamin keberhasilan bisnis kuliner. "Selebihnya, ditentukan oleh pengalaman, pengetahuan, keahlian, keberanian, kreativitas, dan inovasi, serta semangat," ungkap Hendy dikutip dari kompas.com. Perlu diperhatikan modal tidak harus berbentuk dana segar. Bahkan resep warisan nenek bisa jadi modal berharga membangun bisnis kuliner. - Memanfaatkan teknik pre order
Jangan ragu berjualan makanan dengan sistem pre order atau PO supaya meminimalisir kerugian. Dengan begitu kita bisa membuat makanan sesuai jumlah order sehingga enggak ada produk yang terbuang atau enggak laku, ungkap Chef Lucky Suherman, praktisi sekaligus konsultan kuliner kepada detikFood. Kalau tenaga bantuan belum cukup, kita bisa membatasi jumlah pesanan agar kualitas makanan tetap baik. - Mengerti Potensi Diri
Untuk memulai bisnis kuliner, kita tidak harus jago masak, lho! CEO PT. Citarasa Prima Indonesia Berjaya (CRP Group), Rex Marino, mengatakan kuncinya adalah mengetahui kompetensi diri kita. Bila kita jago dalam hal strategi branding, maka fokus dalam hal tersebut. Kita bisa mempekerjakan chef untuk urusan memasak, ungkap Rex seperti dikutip dari tempo.co. - Mengelola Sampah Makanan
Hal lain yang perlu diperhatikan dari memulai bisnis makanan adalah meminimalisir limbah lingkungan yang dihasilkan. Helga Angelina, co founder Burgreens, mengatakan pada Kumparan.com, bahwa saat mendesain resep berusaha memanfaatkan semua bahan dasar agar semua dapat terpakai 100%. Misal ubi diolah jadi chips lalu bagian yang tidak terpakai diolah menjadi dessert. Upaya lain yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah lingkungan adalah menggunakan kemasan ramah lingkungan, bekerjasama langsung dengan petani sayur atau buah dan mengkompos sampah organik.-
Bisnis kuliner rumahan memang enggak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Selama ada tekad dan kemauan, kita bisa coba memulainya. Ketika kita sudah menyisihkan sebagian simpanan uang untuk modal bisnis, lakukan investasi dengan retur yang menguntungkan supaya tetap memiliki tambahan penghasilan. Reksa Dana Terproteksi keluaran DBS bisa menjadi pilihan karena melindungi 100% pokok investor pada saat jatuh tempo. Keamanan kita terjamin karena dikelola manajer investasi yang berpengalaman dan umumnya berinvestasi pada instrument surat utang (obligasi). Cek di sini untuk info lebih lanjut dan tetap semangat mewujudkan cita-cita bisnis kuliner!