Format acara virtual Tech In Asia Conference 2020 justru lebih nyaman dan gampang dinikmati di mana pun kita berada.
Banyak hal yang suka menghalangi kita saat harus menghadari konferensi tertentu. Misal, jadwal bentrok, harga tiket yang mahal atau memang malas aja keluar rumah. Tech In Asia (TIA) Conference merupakan konferensi mengenai perkembangan teknologi dan startup di Asia yang rutin digelar setiap tahun. Para pakar yang berasal dari berbagai belahan dunia dan sektor bisnis berbagi pencerahan mengenai dunia startup dan teknologi untuk menginspirasi audiens. Tema utama tahun ini adalah Southeast Asia’s Golden Age: 2021 and Beyond. Tema ini akan membahas tentang memaksimalkan potensi teknologi dan disrupsi pandemi menjadi sebuah kesempatan berharga untuk pulih dari krisis. Berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, TIA Conference 2020 digelar secara pada tanggal 19-22 Oktober 2020. Meski digelar virtual, kita tetap bisa menikmati berbagai keuntungan yang cuma bisa didapat dari TIA Conference 2020:
- Mengetahui tren bisnis startup tahun 2021
Tahun 2020 merupakan tahun penuh disrupsi. Lantas apa yang akan terjadi di tahun 2021? TIA Conference 2020 menghadirkan para pakar yang memberikan pencerahan berbasis data tentang tren bisnis startup tahun depan. Seperti tren perilaku konsumen melalui penggunaan mobile phone di tahun 2021 yang akan menghadirkan Cindy Deng, International Managing Director App Annie. Selain itu melirik lebih jauh usaha pertanian yang berkelanjutan dan bagaimana pada tahun 2021 konsumen akan lebih mencari local sustainable food. Sesi tentang tema ini akan dibawakan oleh Pamitra Wineka (President Tanihub Group), Hien Huynh (Co-founder Talad App), dan Erwin Sikma (Founder & CEO Impact Terra).- - Kesempatan pitching dengan investor
Hanya di TIA Conference 2020 kita bisa mendapatkan kesempatan duduk bareng dengan investor secara privat. Melalui sesi yang dinamakan 1-on-1 Lounge, kita bisa mempresentasikan bisnis startup, berkonsultasi atau berinteraksi dengan investor yang sudah berpengalaman. Buruan daftar untuk ikut sesi ini melalui https://conference.techinasia.com/1-on-1/. - Networking
Dengan konsep virtual, proses networking terasa jauh berbeda. Selama acara yang akan berlangsung selama empat hari, TIA Conference akan mengadakan roundtable networking yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan sekitar 3000 partisipan yang terdiri dari para founders, investor dan profesional. - Memamerkan usaha kita secara virtual
Sambil duduk santai di rumah, kita bisa memamerkan usaha secara virtual dalam sesi Virtual Startup Factory. Tapi sebelumnya kita harus melalui proses kurasi. Pastikan kita memiliki produk digital yang menawarkan solusi inovatif yang dapat dipamerkan, dan startup kita sudah mendapatkan dana kurang dari 3 juta USD. Lakukan registrasi melalui https://conference.techinasia.com/startup-factory-virtual/. - Memperluas pengetahuan tentang berbagai startup di Asia
Inovasi terbaru apa yang ditawarkan startup di tengah pandemi? Apakah Bangladesh akan menjadi negara dengan perkembangan startup yang inovatif? Tren bisnis makanan di 2021 yang tengah ‘digoreng’ startup. Strategi membina hubungan antara startup dan investor. Berbagai hal ini sangat bisa kita pelajari ilmunya di TIA Conference 2020. - Menyaksikan proses pitching ide bisnis di hadapan investor, pengunjung dan stakeholders
Saat ini pendaftaran untuk presentasi dalam sesi Startup Arena Pitch Battle sudah ditutup. Tapi kita bisa menyaksikan aksi uji nyali para founders di depan ribuan audiens TIA Conference 2020. Mereka akan mempresentasikan bisnisnya untuk mendapatkan kesempatan funding atau kolaborasi. Kita bisa belajar banyak dari sesi ini, dari ilmu public speaking sampai ide bisnis yang inovatif. - Belajar dari pengalaman CEO perusahaan terkemuka
Inilah kesempatan emas untuk belajar dari pemegang posisi puncak perusahaan terkemuka di Asia. Seperti CEO terbaru Bukalapak, Rachmat Kaimuddin. Belajar dari kasus OVO yang bangkit dari kegagalan selama masa pandemi langsung dari CEO-nya, Jason Thompson. - Mengasah kemampuan leadership
Seni memimpin startup selalu dinamis mengikuti perkembangan zaman. Ada dua sesi menarik tentang leadership dalam TIA Conference 2020. Pertama bertema skill yang
dibutuhkan untuk memimpin startup di Indonesia pada tahun 2021 dan seterusnya. Pembicaranya Willson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner East Ventures. Kedua, sesi tentang kualitas unik Top 10% Founders yang akan membahas tentang ciri khas yang dimiliki segelintir founders di dunia yang menjadi kunci kesuksesan. Sesi ini akan menghadirkan pembicara Michael Seibel, Partner & CEO Y Combinator & YC’s Accelerator. - Belajar strategi sukses selama pandemi
Pandemi menjadi tantangan luar biasa bagi pelaku bisnis sekaligus memberikan kesempatan untuk berkembang. Jessica Liu, partner Appworks, akan membagikan insight berdasarkan pengalaman bekerja dengan lebih 300 startups selama pandemi. Informasi yang ia bagikan didukung oleh data sehingga bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi audiensnya. - Membentuk tim engineer yang sukses
Salah satu kunci kesuksesan startup yang sering terlupakan adalah memastikan tim engineer memiliki kemampuan yang lihai dalam membangun produk dan infrastruktur teknis. Dalam sesi berjudul How To Build Engineering Team For Scale, Rob Zuber, CTO CircleCI, akan berbagi rahasia yang dipelajarinya selama 20 tahun bekerja di dunia software sebagai founder empat startup.-
Untuk info lengkap tentang keseluruhan acara TIA Conference bisa didapatkan di https://conference.techinasia.com/. Berbagai keseruan acara ini bisa kita ikuti gratis berkat dukungan DBS. Dapatkan tiket gratisnya di sini. Yuk, pantengin keseruan perkembangan teknologi dan startup di Asia dalam konfrensi virtual ini!