Tiket Anda
Not Interested

Wahai Kamu Yang Susah Bangun Pagi, 5 Trik Ini Bikin Melek Lebih Gampang

15 April 2019
#LiveWell

Pagi memanggil lagi. Kali ini lebih keras dari biasanya. Klien meminta rapat dimulai pukul delapan pagi karena akan mengejar penerbangan keluar kota. Durasi perjalanan dari rumah ke kantor terhitung dari naik commuter line plus ojek online sekitar 1,5 jam. Acara siap-siap dan mandi sekitar 45 menit. Berarti paling telat bangun sekitar pukul 5.30 pagi. Satu setengah jam lebih cepat dari kebiasaan bangun pagi.

Foto utama: dok. Unsplash.com

Buat kita yang sulit membebaskan diri dari jerat kasur dan rekan-rekannya di pagi hari, kewajiban bangun sejam lebih awal merupakan beban yang luar biasa. Alasan, “I’m not a morning person,” sering jadi tameng kita. Memang ada benarnya, kok. Karena menurut Rajkumar Dasgupta, MD, asisten professor klinik kesehatan di University of Southern California's Keck School of Medicine, “Ada orang yang bisa tetap tidur meski di luar jendela sedang berlangsung konstruksi pembangunan, tapi ada juga yang tidak bisa. Sebagian orang itu morning people, tapi sebagian orang tidak.”

Namun tidak ada ruginya juga menjadi morning person. Banyak penelitian menunjukkan bangun pagi itu sehat untuk kita dan bahkan memperpanjang usia. Jadi kira-kira gimana, nih, supaya kita enggak lengket lagi kayak perangko dengan ranjang tercinta saat matahari mulai bersinar?

1. Berhenti menekan tombol snooze

Buat yang susah bangun, teknologi snooze adalah mukjizat tak terkalahkan. Tinggal tekan, lalu bobo lagi sebentar. Sementara ketika tidur, ada tahapan-tahapan yang dilalui. Dari deep sleep sampai light sleep. Idealnya kita terbangun saat berada di tahap ringan untuk menjaga kualitas optimal tidur. Kalau lanjut tidur lagi setelah memencet tombol snooze, kita semacam ikut arisan. Enggak tahu setelah itu kita akan terbangun dalam tahap tidur yang mana. Bisa jadi kita terbangun di tahap sleep inertia yang artinya lagi cukup nyenyak. Nah, ini, nih, yang justru bikin kita cranky seharian.

2. Membiarkan sinar matahari masuk

Dr. Dagupta berkata bahwa alarm terbaik bagi tubuh kita adalah pancaran sinar matahari yang menembus jendela. Biarkan jendela terbuka sedikit sehingga ketika matahari mulai duduk di tahtanya kita pun akan terbangun secara alami.

3. Kurangi atau stop alkohol

Mengonsumsi alkohol enggak hanya memberikan rasa hangover yang ganggu di pagi hari, tapi juga kita harus siap terbangun di tengah malam untuk buang air kecil. Acara terpaksa bangun ini bikin kualitas tidur berkurang dan menyulitkan kita bangun tidur. Jadi pikir-pikir lagi, deh, kalau mau konsumsi alkohol, ya. 

4. Rutin berolahraga

Berolahraga akan meningkatkan level adenosine, hormon dalam otak yang mengawasi kadar keletihan kita. Ini akan membantu kita tidur sekaligus memperbaiki kualitasnya. Sehingga kita jadi lebih mudah bangun pagi.

5. Konsumsi banyak protein

Pilih makanan yang mengandung protein untuk sarapan, seperti telur dan yoghurt. Karena protein meningkatkan level dopamine yang membuat kita lebih berenergi. Sementara nasi atau roti yang banyak mengandung karbohidrat akan membuat kita gampang ngantuk.