Kebun Kumara berbagi trik dan tips perawatan 'anak hijaumu' di musim hujan yang penuh tantangan.
Angkat tangan yang sering gagal berkebun? Padahal sudah sepenuh hati merawatnya, tapi tau-tau layu dan mati. Sedih, ya. Ada yang bilang kalau sebetulnya semua orang bisa berkebun, masalahnya ada di jumlah air yang diberikan. Tanaman biasanya lebih sering gagal tumbuh atau layu, antara karena kita kebanyakan memberikan air atau malah terlalu sedikit. Dengan kata lain, kelebihan atau kekurangan air sama buruknya buat tanaman.
Ini juga berlaku, ketika musim hujan datang. Hujan yang turun setiap hari, bahkan disertai angin berpotensi membahayakan kelangsungan hidup tanaman kita. Lalu, harus bagaimana ya? Baca terus artikel ini untuk tau cara menyelamatkan hidup anak-anak hijaumu di musim hujan seperti sekarang ini ala Kebun Kumara.
#1 Tambahkan Pupuk atau Kompos
Ara dari Kebun Kumara, menjelaskan lewat Youtube Kebun Kumara, bahwa di musim hujan, nutrisi atau unsur nitrogen (pada tanah) yang diperlukan oleh tanaman, sering terhanyut terbawa oleh air. "Jadi, jangan lupa menambahkan pupuk atau kompos sebagai nutrisi tambahan dalam tanah untuk tanaman supaya tetap subur saat musim hujan," jelas Educational Program and Children Learning Manager Kebun Kumara, Sarah Adipayanti yang akrab dipanggil Ara.
Kamu bisa membeli pupuk dan kompos di toko tanaman, atau membuatnya sendiri dari sampah organik seperti makanan sisa, makanan yang sudah diolah atau belum, sayuran, buah, dan daun kering.
Baca Juga: Kompos Kolektif, Solusi Untuk Menjaga Lingkungan dan Menyuburkan Tanaman
#2 Pencabutan gulma (weeding)
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitaran tanaman budidaya yang kehadirannya nggak diinginkan, karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman kita. Bahkan bisa juga menjadi sarang hama dan penyakit. Di musim hujan, tanah sangat basah sehingga pertumbuhan gulma meningkat. Untuk itu, Kebun Kumara menyarankan, bila gulma sudah terlalu banyak mengambil ruang untuk tanaman lainnya, kamu bisa mencabut gulma tersebut.
Begitu juga bibit-bibit yang tumbuh liar di area yang kurang ideal, mereka bisa dicabut untuk memaksimalkan ruang yang ada supaya nggak menghambat produktivitas tanaman kita.
#3 Penyesuaian pemberian mulsa
"Mulsa adalah lapisan di atas permukaan tanah untuk melindungi tanah itu sendiri dari teriknya sinar matahari dan derasnya air hujan," jelas Soraya Cassandra, co-founder Kebun Kumara. Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti, daun kering, jerami, dan alang-alang. Kalau di musim hujan di mana tanah lebih lembap, kita bisa menipiskan mulsa, seperti daun-daun kering. Setelah menipiskan mulsa, beri sekam di sekitar bibit untuk menghindari siput dan mengurangi kelembapan yang berlebih.
Tapi, untuk area kebun yang tanahnya mudah tergerus hujan atau area yang tanahnya terlihat semakin menyusut dan akar-akar tanamannya sudah perlu terekspos, kamu perlu menebalkan/menambahkan mulsa.
#4 Mengaduk kompos dan tambahkan daun kering
Ini wajib dilakukan di musim hujan, terutama buat tanamanmu yang area komposnya terekspos atau terbuka. Soalnya, ketika musim hujan, area lapisan paling atas media tanaman yang berada di outdoor akan lebih basah/lembap. "Ini (kompos) harus diaduk supaya kelembapannya merata dari atas sampai bawah.
Untuk kamu yang area tanamannya berada di tempat yang memiliki atap atau komposnya di dalam pot, perlu mengeceknya juga. Karena menurut Ara, di musim hujan, air bisa merembes menjadikan tumpukan kompos menjadi lebih becek. Bila area kompos tanamanmu terlalu banyak air atau becek, tambahkan daun kering supaya bisa mengatasi area kompos yang terlalu basah. Soalnya, sifat daun kering itu menyerap air.
#5 Pastikan drainase berjalan baik pada pot/wadah tanaman
Mau pakai pot atau wadah lain, harus mengecek lubang-lubang drainase di bawah pot/wadah tanaman. Pastikan nggak tertutup akar yang melilit atau ada tanah mengendap di bagian wadah tanaman yang bisa menyebabkan air sulit keluar dari pot. Soalnya kelebihan air bisa menyebabkan akar jadi membusuk, Guys. Karena itu, pot yang berada di luar ruangan dan terkena air hujan perlu sering dicek lubang drainasenya.
#6 Manfaatkan Situasi
Apalagi perawatan kebun juga perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Nah, ketika musim hujan tuntutannya beda dengan saat musim panas, sehingga perawatan kebun juga harus menyesuaikan kondisi. Ada tanaman yang justru senang tumbuh di musim hujan, seperti chaya atau pepaya Jepang, kacang panjang, kangkung, dan bayam brazil. "Dari situ, kita bisa belajar bahwa kita bisa memaksimalkan dan memanfaatkan situasi yang sedang kita alami. Make the most of what you have," kata Ara.
Begitu juga dengan kondisi finansial kita. Ketika penghasilan lagi lancar jaya, jangan lupa sisihkan untuk dana darurat yang bakal berguna banget di masa-masa sulit. Ya memang, sih, kita perlu optimis kalau karier dan keuangan kita bakal terus lancar. Tapi, yang namanya musibah, kan, nggak bisa ditolak. Kita cuma bisa mempersiapkan 'jaring pengaman' supaya kehidupan finansial kita tetap aman. Salah satunya ya dengan dana darurat. Simpan dana daruratmu di lembaga perbankan yang terpercaya, seperti Bank DBS Indonesia. Asyiknya lagi, DBS punya aplikasi perbankan menarik yang namanya Digibank. Kamu bukan cuma bisa menyimpan dana darurat di situ, tapi juga jadi lebih pintar mengelola dan mengembangkan keuanganmu hanya di satu aplikasi. Cari tau informasi lengkapnya di sini, yuk!-