Bulan Ramadan datang lagi. Kali ini, yuk jalani sambil terus menyayangi bumi.
Di bulan yang istimewa ini, umat Islam berlomba meraih keberkahan. Bukan hanya berpuasa, tapi juga menjalankan ibadah-ibadah lainnya dengan sebaik mungkin. Begitu banyak kebaikan yang dapat kita lakukan di bulan nan suci ini untuk meraih keberkahan, seperti menjalankan kebiasaan baik dan meninggalkan kebiasaan buruk. Kalau di bulan puasa sebelumnya sebagian besar dari kita sering ‘lapar mata’ sampai berlebihan ketika membeli makanan untuk berbuka puasa atau sahur, gimana kalau Ramadan tahun ini, kita berhenti melakukan kebiasaan yang kurang baik itu?
Soalnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Tirto.id pada 2018, selama Ramadan, volume sampah meningkat sekitar satu setengah kali lebih banyak dari hari biasa. Tambahan sampah banyak berasal dari bahan dan sisa-sisa makanan. Jenisnya berupa buah, sayur, dan aneka jenis makanan lain. Tidak cuma itu, tradisi mengirim hampers atau bingkisan ke kerabat juga berpotensi menambah jumlah sampah akibat kemasan dan wadah. Belum lagi banyak wadah plastik sekali pakai yang digunakan para pedagang takjil, dan acara buka puasa bersama yang memungkinkan adanya tumpukan sisa makanan.
Nah, di bulan yang baik ini, saat yang paling pas untuk berbagi kebaikan ke sesama mahluk hidup, dan tentunya juga kepada semesta. Menjaga kelestarian lingkungan adalah salah satunya, dan bisa kita mulai dengan meniminimalkan sampah. Yuk, jalani Ramadan yang minim sampah. Selain puasa makanan, kita puasa sampah juga. Baca terus untuk tahu caranya.
Baca Juga: 3 Hal Yang Wajib Dilakukan Agar Puasa Lancar
#1 Membuat meal-plan dan menjalankannya
Berpuasa sambil mempertahankan gaya hidup nol limbah bukanlah hal yang mudah, tapi zero-waste advocate Elena Almeida mengatakan pada Thestar.com, kuncinya adalah pada perencanaan dan menjadi kreatif. Menurut manajer program pembangunan berkelanjutan yang berbasis di Kuala Lumpur ini, membuat meal-plan sebulan penuh beserta resep setiap kali makan bisa menghindari stres memikirkan apa yang harus dimasak setiap hari. Lebih dari itu, daftar bahan-bahan yang tertulis dalam resepnya juga sangat membantu belanja bahan makanan jadi lebih mudah dan hemat.
“Langkah pertama adalah perencanaan,” kata Elena. Rencanakan menu kita selama seminggu atau lebih sehingga ketika kita berbelanja bahan makanan, kita sudah punya daftar belanja yang perlu dibeli. Di akhir pekan, kita bisa mempersiapkan bahan masakan untuk seminggu ke depan, misalnya dengan mengupas bawang sesuai kebutuhan, memarinasi ayam, dan semacamnya. “Langkah kedua adalah disiplin (pada menu itu), sehingga kamu tidak menyia-nyiakan apa pun yang sudah kamu beli,” tambahnya. Elena juga menyarankan, sebisa mungkin memasak di rumah daripada memesan di luar untuk mengurangi sampah plastik.
Kita juga bisa menyusun strategi, menu mana yang bisa dibuat dalam jumlah lebih sedikit dan menu apa yang perlu dibuat dalam jumlah yang lebih besar berdasarkan kesukaan anggota keluarga dan berapa lama makanan bisa bertahan.
#2 Membawa wadah sendiri
Wadah apa saja, mulai dari tas belanja yang bisa dipakai berulang kali, kotak makanan, sampai tempat minum, setiap ingin membeli sesuatu di luar rumah. Saat ini sudah banyak tas belanja dan wadah makanan atau minuman yang bisa dilipat menjadi lebih kecil, jadi kita bisa terus membawa mereka di dalam tas kita. Kalau sewaktu-waktu kepingin jajan, tinggal dibungkus menggunakan wadah kita sendiri, deh.
Wadah milik sendiri juga bisa dibawa ketika kita dapat undangan acara buka puasa bersama di rumah teman atau keluarga. Biasanya, peralatan makanan yang dibagikan di acara seperti ini adalah yang sekali pakai, seperti piring/mangkuk/gelas plastik. Supaya mengurangi sampah, kita pakai de Bayangkan dampaknya pada lingkungan kalau semua orang yang membaca artikel ini melakukannya, pasti sampah di daerah kita berkurang banget. Kita juga bisa mulai menjadi orang yang melakukan kebiasaan baik ini, dan kemudian ‘menularkannya’ pada orang lain.
#3 Habiskan yang kita punya, memasak dengan jumlah tepat
Semua yang kita ambil atau beli, maka itulah yang kita habiskan. Jadi, beli atau ambil apa pun sesuai dengan kebutuhan. Begitu juga saat membuat makanan atau minuman, masaklah dengan jumlah yang tepat. Terutama ketika lagi mengadakan acara buka puasa bersama di rumah. Dengan begini, nggak ada lagi cerita kebanyakan mengambil makanan atau belanja bahan masakan yang ujungnya jadi busuk, terus jadi tersebut dibuang ke tempat sampah. Mungkin kelihatannya seperti hal kecil, tapi kalau dilakukan oleh banyak orang dan setiap hari, dampaknya akan luar biasa.
Puasa Ramadan mengajarkan kita untuk menahan diri, dalam konteks keberlanjutan, puasa juga bisa berarti menahan diri dari sikap konsumtif dan impulsif. Kalau kita bisa menghindari dua hal tersebut, bukan cuma sampah yang jadi minim, pengeluaran kita juga. Asyik, kan?!
#4 Mendaur ulang
Daur ulang dalam banyak hal bisa dijadikan kebiasaan baik, lho. Misalnya, mendaur ulang makanan sisa berbuka puasa kemarin dengan mengolahnya kembali menjadi menu untuk sahur. Contoh lain, mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang baru dan berguna, atau daur ulang sisa sayuran jadi makanan sehat. Pilihan lainnya mengolah sampah dapur menjadi pupuk organik. Belum pernah? Tenang, cek saja caranya di sini.
#5 Membeli kebutuhan dalam jumlah besar atau isi ulang
Misalnya, jika kita harus membeli sabun cair, botol air, dan sebagainya, belilah wadah yang lebih besar, hindari botol yang kecil. Pikirkan seperti ini, satu botol air besar dapat memberi kita jumlah air yang sama dengan dua botol kecil. Jadi, alih-alih membuang dua botol plastik, kita hanya akan membuang satu. Ini akan meminimalkan jumlah sampah yang akan berakhir di tempat pembuangan sampah. Bisa juga kita mengisi ulang di layanan isi ulang kebutuhan rumah tangga, seperti Siklus dan dan Qyos.
Kalau kebutuhan sehari-hari sudah diisi ulang, tabungan kita juga jangan lupa diisi juga. Belum punya tabungan? Wah, bahaya ini! Buruan, deh, buka tabungan di digibank by DBS. Dijamin kita jadi lebih pintar mengelola dan mengembangkan keuangan kita cuma di satu aplikasi saja. Untuk informasi lebih lanjut baca di sini, ya!-