Makin banyak yang kita beli, tambah banyak juga sampah yang kita produksi. Karenanya, gaya belanja ramah lingkungan adalah koentji.
Tentu saja dalam hidup, belanja barang nggak bisa dihindari. Ada saja barang yang kita butuhkan untuk sehari-hari. Tapi, yang perlu dihindari adalah belanja berlebihan. Tahun 2022 ini, sudah waktunya kita kudu belanja dengan praktik yang ramah lingkungan, atau dalam bahasa Inggris disebut sustainable shopping.
Sustainable shopping merupakan praktik berbelanja dengan cara yang memberi sedikit dampak negatif terhadap lingkungan (atau bahkan tidak ada dampak negatifnya sama sekali). Gaya belanja ini mendorong kita untuk berhati-hati dalam berbelanja, dan kalaupun perlu membeli barang, ya yang dibeli adalah barang dengan material bagus yang dapat bertahan lama.
Melakukan upaya untuk belanja secara berkelanjutan, menggunakan kembali serta mendaur ulang barang-barang yang sudah kita punya, penting banget untuk membantu keberlangsungan hidup manusia dan kelestarian Bumi. Ini juga bisa jadi momen yang tepat untuk merenungkan lebih dalam tentang barang-barang yang sudah kita beli serta menemukan barang-barang unik yang tahan lama.
Dengan beberapa langkah sederhana ini, kita dapat mengurangi sampah, melindungi planet Bumi, dan membuat kita enggak takut ngecek saldo rekening. Yup, belanja dengan cara yang ramah lingkungan bukan cuma baik untuk semesta, tapi juga bagus untuk kesehatan finansial kita. Jadi, mari kita mulai sekarang!
Baca Juga: Gaya Belanja Ramah Lingkungan, Mudah dan Bikin Hemat
#1 Pikir dua kali
Sebelum membeli apa pun itu, lemparkan pertanyaan ini ke otak kita: “Apakah aku butuh barang ini? Kenapa aku membutuhkannya?” – Dengan begini, kita jadi tidak terburu-buru belanja dan benar-benar memikirkan prioritas kita. Memang susah untuk tidak tergoda belanja ketika melihat tanda “Sale” di mall dan “Flash Sale” di marketplace. Bisa saja, saat itu, kita membeli barang dengan alasan mumpung diskon, padahal enggak butuh-butuh amat. Nah, kalau kamu dapat berpikir dua kali, lalu berhasil menahan godaan, maka kamu sudah selangkah lebih dekat ke belanja yang ramah lingkungan.
#2 Hindari penggunaan wadah sekali pakai
Terutama yang berbahan plastik atau bahan lainnya yang susah terurai. Kamu paham, kan, kalau sampah yang digunakan manusia sehari-hari butuh waktu berbeda-beda untuk dapat hancur atau terurai di alam? Karena itu, kita perlu tahu berapa lama suatu material sampah dapat terurai, sehingga dapat membantu membangun kesadaran kita untuk mengurangi jenis limbah yang sulit terurai itu. Misalnya, barang-barang plastik baru bisa terurai di tanah setelah 1000 tahun, kantong plastik 10 hingga 1000 tahun, dan botol plastik sekitar 450 tahun. Ngeri, ya!
Makanya, mulai detik ini, hindari penggunaan wadah sekali pakai. Kita bisa pakai reusable bag (tas belanja dari bahan yang dapat dipakai berulang kali), botol minum/tumbler dan kotak makan, serta wadah/pembukus lain yang lebih ramah lingkungan. Ingat nggak, di masa kanak-kanak kita, ketika wadah plastik belum populer digunakan, kita terbiasa pakai tas/wadah reusable, kan? Misalnya, pakai sesuatu yang lebih mudah terurai, seperti daun pisang, tas kain, botol dari beling, dan sebagainya. Jadi, sebenarnya gaya hidup ramah lingkungan bukan sesuatu yang asing bagi kita.
#3 Buat daftar belanja dan rencanakan rute perjalanan
Siapa di sini yang sering melebihi budget ketika belanja kebutuhan rumah tangga untuk mingguan atau bulanan? Yang awalnya cuma mau belanja 5 produk, eh pulang dengan membawa 10 barang. Bukan cuma menyumbang lebih banyak sampah rumah tangga, tapi juga jadi lebih boros. Nah, daftar belanja hadir untuk membuat kita bisa meminimalkan sampah dan lebih hemat. Buat daftar belanja, dan pastikan kita ‘mematuhi’ daftar belanja itu, ya.
Kalau kita perlu berbelanja di tempat berbeda dan harus menyelesaikan urusan lainnya, buat juga rencana rute perjalanan kita. Supaya agenda belanja kita lebih efisien, dan tentunya ada kebaikan lain yang mengirinya. Mulai dari bisa menghemat bensin kendaraan, hemat waktu dan energi, hingga mengurangi jejak karbon. Untuk yang bepergian pakai transportasi umum, juga jadi biaya menghemat biaya, deh.
#4 Pilih yang lebih ramah lingkungan
Beberapa barang, seperti pakaian, bisa memiliki dampak negatif ke lingkungan karena bahan kimia berbahaya yang sering digunakan dalam proses produksinya. Begitu juga benda lain yang dampaknya tidak hanya dari proses produksinya, tapi juga memberi efek negatif pada bumi setelah menjadi sampah. Jadi, sebelum belanja, cobalah untuk mencari tahu sebanyak mungkin tentang barang yang akan kita beli.
Apakah ada pilihan lain yang lebih ramah lingkungan? Misalnya, daripada membeli sikat gigi plastik, lebih baik pilih sikat gigi bambu. Terus, wadah penyimpan makanan yang berbahan plastik ganti jadi dengan wadah reusable berbahan silicone dengan clip-on. Kalau biasanya beli deterjen untuk mencuci baju, coba ganti dengan lerak. Butuh sesuatu yang bisa membungkus barang? Daripada kertas atau plastik, lebih baik bungkus pakai kain. Pakai kain Furoshiki, contohnya.
Kalau belanja di marketplace, cari tahu juga apakah tokonya memberikan pengemasan yang ramah lingkungan atau tidak. Tahu sendiri, kan, demi alasan keamanan, penjual kerap membungkus barang dengan berlebihan menggunakan bubble wrap, plastik, kardus, selotip, kertas, dan lain-lain. Bila memungkinkan, cobalah meminta penjual untuk membungkusnya dengan standar aman, tak perlu berlebihan.
#5 Beli produk lokal
Kamu juga bisa mulai membeli produk lokal. Dengan membeli produk UMKM atau startup buatan anak bangsa, stabilitas keanekaragaman hayati Indonesia jadi lebih terjaga karena terhindar dari eksploitasi sumber daya alam pihak luar. Karena produknya dibuat di negeri sendiri, biaya transportasi, bahan baku, pengolahan, dan distribusi konsumen jadi lebih singkat, sehingga dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi pencemaran udara. Sekarang, juga sudah banyak, lho, brand pakaian lokal yang proses produksinya menjalankan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan. Contohnya, Sejauh Mata Memandang, Zalia, Sukkha Citta, dan Sare Studio. Bagus pula!
Kita perlu berikan tepuk tangan dan acungan jempol kepada para pemilik produk lokal yang mulai sadar pentingnya menciptakan produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Lewat produknya, mereka berhasil menjadi pembuat perubahan dan mengkampanyekan gaya hidup berkelanjutan kepada konsumennya. Nah, kalau kamu ingin mengikuti jejak mereka untuk membangun bisnis sekeren itu, tapi belum punya modal, digibank by DBS siap membantu. Ada pinjaman dana mudah dan cepat cair menggunakan aplikasi digibank KTA Instan. Cari tahu lebih lanjut di sini!-