Limbah masker yang berlimpah selama pandemi, kini dapat dimanfaatkan menjadi beragam inovasi.
Sejak April hingga akhir Desember 2020, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan 1,5 ton limbah masker sekali pakai. Diperkirakan di seluruh dunia, ada 129 miliar masker wajah terbuang setiap bulan. Oleh karena itu penting banget bagi manusia untuk menemukan berbagai cara untuk mengolah limbah masker yang memenuhi bumi. Seperti yang telah dilakukan oleh para pahlawan lingkungan berikut ini:
- Tim peneliti RMIT University Melbourne
Inovasi: Masker jadi bahan konstruksi jalan raya
Foto: dok. https://www.rmit.edu.au/
Ketua riset, Profesor Jie Lie menjelaskan, hasil dari eksperimen timnya menunjukkan cara memanfaatkan konsentrat daur ulang yang dicampurkan dengan cacahan masker bekas pakai dapat memperkuat konstruksi jalan. Menambahkan limbah masker ke dalam konsentrat daur ulang ternyata dapat memperkuat kekuatan dan ketahanan, kelenturan, dan stabiitas konstruksi jalan. Ini karena dalam masker ada kandungan plastik yang sulit terurai yang menyebabkan jalan bisa tahan lama. Menurut penelitian tin Lie, masker yang dipakai bisa sampai menjajdi campuran 2 lapisan jalan. Perkiraannya, konstruksi jalan yang memiliki dua lajur sepanjang 1 kilometer, butuh 3 juta limbah masker atau setara 93 ton masker.
- Peneliti LIPI
Inovasi: Mengolah masker menjadi bahan baku plastik
Foto: dok. KalderaNews.com
Enggak kalah dengan tim peneliti luar negeri, tim riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendaur ulang limbah masker hingga menjadi bahan baku plastik berbentuk pelet.Limbah masker akan disterlisasi dengan menambahkan larutan Natrium Hipoklorit yang biasa dipakai sebagai pemutih kain. .Setelah itu, limbah masker yang masih basah dikeringkan hingga seperti semula. Kemudian limbah masker dicacah atau dipotong kecil-kecil.Proses selanjutnya memasukkan cacahan itu ke dalam mesin esktruder hingga keluar hasil berupa bijih plastik daur ulang berbentuk pelet atau butiran padat yang keras. Dari bahan baku tersebut, tim riset dapat mencetak beberapa contoh barang plastic, seperti baskom dan lembaran plastik. Bahkan limbah masker dapat diubah menjadi tali plastic panjang seperti benang layangan.
- Kim Ha-neul
Inovasi: Masker jadi kursi artistik
Foto: dok. Sparktogether.io
Dimulai di bulan Juni 2020, mahasiswa desain furnitur di Korea Selatan ini menyiapkan kotak untuk mengumpulkan masker di kampusnya, Kaywon University of Art nad Design di kota Uiwang Seoul. Ia berhasil mengumpulkan 10 ribu masker bekas dan menerima lebih dari satu ton masker rusak dari sebuah pabrik. Kim menyimpan masker di Gudang selama minimal 4 hari untuk mengurangi risiko penularan virus. Lalu ia melepaskan kawat penyangga dan karet elastis. Selanjutnya masker-masker tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan dilelehkan dengan suhu lebih dari 300 derajat celcius. Hasilnya, sebuah kursi berkaki tiga berukuran 45 cm yang diolah dari masker berwarna putih, pink, biru, dan hitam. Ia memamerkan kursi ini di hari kelulusannya. Setiap satu kursi butuh sekitar 1.500 masker.
- Kelompok mahasiswa Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas)
Inovasi: Masker bekas jadi produk gasoline
Foto: dok. Listrikindonesia.com
Selama kurang lebih 2 bulan, mnereja melakukan uji coba metode pengolahan limbah masker berbahan polipropilena dan limbah styrofoam menjadi produk gasoline. Berkat inovasi ini enam orang mahasiswa tingkat 3 Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas meraih medali emas dalam ajang The 24th Moscow International Salon of Invention and Innovation Technologies "Archimedes" yang dilaksanakan pada 23-26 Maret 2021 di Moscow, Rusia.
Beraksi menjaga kelestarian memang susah-susah gampang. Mereka adalah contoh figur pahlawan lingkungan yang berhasil memanfaatkan kreativitas untuk menyelesaikan masalah pencemaran. Aksi mereka menarik untuk diabadikan dalam bentuk foto. Kalau kita tertarik menekuni hobi fotografi yang menampilkan sisi human interest, jangan lupa ikutan kelas Learn More dari DBS yang akan diajarkan oleh fotografer terkemuka. Segera daftar di sini. Sambil ikutan kursus di rumah, yuk pesan GrabFood supaya acara belajar makin seru.
Dapatkan diskon 50% hingga Rp 60.000 kalau pesan GrabFood menggunakan kartu debit atau kredit Visi digibank. Nambah ilmu dapet, nambah kenyang juga dapet!