Mencintai lingkungan pun bisa dilakukan sambil meraup keuntungan.
Mumpung belum mainstream, kita bisa banget jadi trendsetter yang memilih berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang ramah lingkungan. Berikut 10 sektor investasi hijau yang paling menjanjikan:
-- Energi Angin
Tenaga bayu ataun angin menjadi sumber energi terbarukan yang paling pesat perkembangannya. Diperkirakan meningkat 75k kali lipat selama dua dekade belakangan. China memimpin dunia dengan kapasitas 217 gigawatt yang dihasilkan pada tahun 2018. Indonesia mulai mengembangkannya dengan membangun pembangkit listrik tenaga bayu di Sulawesi Selatan dan Brebes. - Energi Matahari
Sudah mulai banyak perusahaan atau perumahan yang menggunakan energi matahari atau solar energy. Saatnya kita cari tahu perusahaan yang fokus pada soar energy untuk berinvestasi pada energi terbarukan yang lebih baik untuk bumi. - Transportasi Hijau
Kendaraan dengan energi listrik kelak akan semakin umum. Indonesia sedang mengembangkan insentif yang menguntungkan bagi investor yang tertarik untuk membantu pengembangan mobil listrik. - Pengelolaan Sampah
Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia! Teknologi pengelolaan sampah sendiri sebenarnya masih sangat mahal. Oleh karena itu sangat membutuhkan kemitraan dengan para investor. - Geothermal
Indonesia memiliki kapasitas panas bumi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Filipina. Ini karena kita memiliki banyak gunung berapi. Namun belum berkembang di negara kita karena faktor biaya yang cukup besar dalam proses pengeborannya. Padahal cuma dibutuhkan 0,4-3 hektar untuk luas area yang dibutuhkan. - Pertanian dan Peternakan Organik
Gaya hidup ramah lingkungan yang sedang marak meningkatkan konsumsi hasil pertanian dan peternakan organik. Setiap tahun pasar organik dunia memiliki pertumbuhan 10-20 persen. Sehingga negara kita sesungguhnya berpeluang mengisi pasar ekspor produk organik dunia.
Sementara itu ada tiga negara produsen peternakan organik tertinggi di dunia,yaitu India, Ethiopia dan Meksiko. Sedangkan konsumen daging organik terbesar adalah Amerika Serikat, Jerman dan Prancis. Perkembangan peternakan organik di Indonesia seharusnya meningkat dengan berkembangnya pertanian organik, karena ternak dibutuhkan sebagai penghasil pupuk organik bagi lahan pertanian organik. Namun, data statistik pertanian organik Indonesia 2015, peternakan organik yang sudah tersertifikasi hanya 0,81% dari peternakan kambing organik dan itik organik dari total kepemilikan usaha pertanian organik. Salah satu kendalanya adalah kendala ketersediaan pupuk bersertifikat organik di pasaran. - Aquaculture (budidaya organisme akuatik)
Dibandingkan industri penangkapan ikan, budidaya ikan jauh lebih ramah lingkungan. Bahkan berdasarkan nilai ekspor, hasil perikanan budidaya juga lebih besar dibandingkan hasil perikanan tangkap. Dari data Ipsos nilai ekspor budidaya seperti udang tahun 2014 mencapai 1,5 juta dollar AS atau Rp 19,8 milar. Kemudian, bandingkan dengan nilai ekspor ikan tangkap periode yang sama hanya 1,03 juta dollar AS atau Rp 13,6 miliar.
-
Sambil melindungi lingkungan, kita juga harus melindungi diri sendiri dalam berinvestasi. Reksa Dana Terproteksi adalah jenis reksa dana terstruktur yang melindungi 100% pokok kita pada saat jatuh tempo. Jadi jangan khawatir akan hilang karena gagal investasi. Manajer investasi akan mengelola keuangan kita dan memastikan keamanannya. Untuk informasi lebih lanjut klik di sini.