Sebelum merogoh kocek lebih dalam hanya karena label ‘ramah lingkungan,’ cek dulu ini cuma trik marketing atau asli dari hati.
Belakangan banyak produk-produk kecantikan yang memiliki klaim dirinya sebagai ramah lingkungan, cruelty free, vegan dan masih banyak lagi. Istilah-istilah ini tidak diatur oleh pemerintah dan bisa berarti banyak hal. Kita pun bingung mengartikan sebenarnya label yang dicantumkan akal-akalan dari produsennya atau bukan.
Langkah paling penting adalah mengerti apa sebenarnya yang kita cari. Karena pada dasarnya merek atau produk yang benar-benar etis dan berkelanjutan (ethical and sustainable) bergantung pada banyak hal. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Cruelty Free
-
Vegan
-
Organic & Natural
-
Bebas Minyak Sawit (Palm Oil Free)
Arti: Produk yang sama sekali tidak mengandung minyak sawit.
Produk bebas minyak sawit masih dapat dites kepada binatang dan memiliki kandungan hewani. Bisa jadi produk ini juga masih mengandung bahan-bahan yang tidak organik atau natural yang berbahaya bagi lingkungan.
Arti: Tidak ada percobaan produk terhadap binatang.
Tapi cruelty free bisa jadi masih mengandung bahan-bahan dari binatang. Artinya produk sebetulnya enggak bebas kekerasan juga, karena masih melibatkan kematian binatang. Ingredient hewani yang biasa terkandung di dalam produk kecantikan misalnya madu, lilin lebah, gliserin, lanolin, dan lemak.
Kesannya baik karena sama sekali tidak ada penyiksaan binatang. Tapi produk yang mengklaim dirinya vegan, bisa jadi memiliki kandungan minyak sawit. Seperti yang kita tahu, banyak kekerasan dan kerusakan alam yang diakibatkan oleh perkebunan sawit. Kandungan di dalamnya juga belum tentu organik atau alami dan proses produksinya dapat membahayakan lingkungan. Hal lain yang mengagetkan, produk beauty vegan mungkin banget dites kepada binatang, lho!
Arti: Produk yang tidak mengandung GMO (genetically modified organism atau rekayasa genetika), pewarna buatan, zat pengawet (paraben, suflate), herbisida. Produk harus berasal dari tumbuhan, bunga dan mineral alami.
Meskipun mengandung bahan yang organik, natural dan diproduksi secara berkelanjutan, tetap ada kemungkinan melewati proses eksperimen terhadap binatang. Selain itu bisa jadi mengandung minyak sawit juga.
Untuk memahami lebih lanjut kriteria ideal dari produk kecantikan ramah lingkungan, perhatikan diagram berikut. Produk yang benar-benar ideal memiliki kriteria cruelty free, vegan, organic dan bebas minyak sawit.
Foto: dok.sustainablejungle.com
Wajar banget kalau kita merasa makin bingung atau ribet setelah membaca kriteria produk kecantikan yang ‘ramah lingkungan.’ Jujur memang tidak ada produk yang benar-benar ideal. Kalau kita berhasil memilih satu atau dua kriteria di atas, itu termasuk kemajuan penting!
Tambahan kriteria lain yang patut diperhatikan adalah cara produk kecantikan tersebut melakukan kegiatan bisnis. Sustainable and ethical business practice dapat dilihat dari:
- Pemilihan kemasan yang ramah lingkungan. Seperti, aluminium, botol kaca. Live more waste less!
- Proses pembuatan yang memenuhi kode etik. Artinya produsen tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi tapi proses yang terjadi di baliknya. Seperti, pekerja dibayar dengan adil, bahan-bahan diambil dengan cara tidak merusak lingkungan.
- Manajemen material dan limbah yang memperhatikan keselamatan lingkungan.
- Menyisihkan keuntungan untuk donasi kepada kegiatan sosial.