Andrinof Chaniago: Fokus pada Pengembangan Infrastruktur, Kunci Fondasi Ekonomi Kuat dan Berkelanjutan
Indonesia / Ekonomi / 18 December 2014
Tidak dapat dipungkiri, tugas Pemerintah dalam mewujudkan ekonomi kuat dan berkelanjutan tidaklah mudah. Pada DBS Asian Insight Seminar di Jakarta (25/11), Andrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas) berbagi mengenai rencana lima tahun ke depan dalam memperkuat fondasi perekonomian Indonesia.
Menurut Andrinof, pembangunan infrastruktur sangat penting dan Pemerintah mentargetkan proyek pengembangan USD45 miliar dalam lima tahun ke depan. Pengeluaran terbesar akan berada pada proyek terkait maritim, karena Indonesia merupakan poros maritim dunia. Hal ini dilator belakangi oleh posisi wilayah perairan Indonesia yang termasuk paling aman di dunia bagi semua aktifitas di laut. Selain itu, sektor energi dan pembangkit listrik juga menjadi arah target pembangunan pemerintah.
“Kita tidak ingin ekonomi ini tumbuh tapi rapuh. Kita ingin menciptakan ekonomi pasar yang kuat sampai ke dasarnya, dengan cara membuat semua pelaku bisa berproduksi. Dengan kebijakan fiskal yang dialokasikan untuk hal-hal yang produktif, misalnya infrastruktur”, ujar Andrinof dalam seminar yang mengangkat tema “Gamechanger; Championing a Better Indonesia” tersebut.
“Pemerintah menyadari bahwa daya saing bukan semata-mata karena rendahnya infrastruktur, rendahnya penegakkan hukum, dan bukan hanya karena birokrasi yang lambat. Tetapi daya saing Indonesia masih bisa ditingkatkan lagi kalau pembangunan manusianya diperbaiki etos kerjanya”, tambah Andrinof.
Andinof juga menuturkan bahwa Indonesia perlu berinvestasi, “Oleh karena itu, kita akan memberikan tempat sebaik-baiknya bagi investor. Tetapi ada filter sedikit, yakni tidak boleh investasi untuk sumber daya alam. Kita harus menggiring investasi ke hilir. Jalan keluarnya adalah pemerintah akan mendorong ekonomi ke ekonomi yang produktif dengan cara membangun kawasan-kawasan industri di pusat dan daerah dan pembangkit-pembangkit linstriknya”. Dalam paparannya, Andrinof juga menekankan keterbukaannya terhadap investor asing, selama itu bukan hanya terkait komoditas.
“Itulah mimpi atau arahan pertumbuhan ekonomi kita”, tutup Andrinof. Baca selengkapnya disini