Not Interested
Berbagai faktor di kehidupan kita memang bisa memunculkan stres, tapi menurut American Institute of Stress, pemicu stres nomor satu adalah pekerjaan. Ya kita paham, sih, kalau tekanan dalam pekerjaan tidak bisa dihindari. Namun, yang jadi masalah adalah jika stres terus-menerus kita rasakan dan menjadi semakin berat. Soalnya, ketika stres berlangsung terlalu lama akan meningkatkan kecemasan atau depresi, risiko cedera, keletihan, dan bahkan burnout.
Akhir Mei 2019 lalu, organisasi kesehatan dunia, WHO, menetapkan burnout syndrome sebagai salah satu kondisi stres kronis. Sindrom ini merupakan salah satu kondisi stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Itulah mengapa kondisi kesehatan yang satu ini juga dikenal sebagai occupational burnout atau job burnout. Ketika mengalami kondisi ini dan terus terjadi, biasanya kita mulai kehilangan minat pada pekerjaan, bahkan tidak menemukan motivasi lagi untuk bekerja. Akhirnya, produktivitas kerja pun jadi menurun.
Nah, supaya kita terhindar dari bornout dan ‘kawan-kawan’ pemicu stres lainnya, simak 5 tanda stres di kantor berikut ini, yuk!
Jika kita tidak bisa meninggalkan satu menit pun untuk membuat kopi di pagi hari atau makan siang jauh dari meja kerja, maka jelas kita sedang dalam kondisi stres. Bisa dibilang kita seperti sedang ‘diborgol’ oleh meja kerja dan ini jelas tidak sehat. Alasannya, mata menjadi tegang, otak tidak diberi waktu istirahat, dan otot kaki serta tangan juga tidak ada peregangan. Semuanya itu akan mengarah pada penurunan produktivitas dan motivasi bekerja.
Ketika kita tidak melepaskan diri dari meja kerja serta mengistirahatkan mata dan otak, masuk akal bila kita melupakan banyak hal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli stres Robert Sapolsky di Stanford University, California, Amerika Serikat, stres pada awalnya memang memberi energi pada otak dengan mengirimkan darah ke otak. Namun, setelah beberapa saat terus-menerus stres (sekitar 30 menit), tubuh berhenti mengirim darah tambahan ke otak. Akibatnya, kita menjadi kurang fokus dan waspada, yang dengan mudah dapat memunculkan siklus kelupaan yang konstan.
Terutama pada bagian belakang tubuh. Ketika otot tubuh jarang mendapat peregangan, akibat terlalu lama duduk di meja kerja, maka akan muncul rasa nyeri dan sakit di bagian belakang, seperti leher, pundak, dan pinggang. Otot yang tegang ini juga dapat muncul akibat rasa khawatir yang terus-menerus kita rasakan. Memang, sih, agak sulit membedakan antara leher yang tegang karena menatap layar hape dalam waktu lama dengan ketegangan akibat stres. Tapi, bila kita sering pulang bekerja dengan perasaan seperti sehabis work out atau latihan fisik selama 8 jam, ini berarti kita berada dalam kondisi stres.
Dilansir dari Wikipedia Indonesia, insomnia adalah gangguan tidur di mana orang sulit tidur. Penderita insomnia mungkin mengalami kesulitan tidur, atau tetap tertidur selama yang diinginkan. Biasanya diikuti oleh kantuk di siang hari, tak berenergi, lekas marah, dan suasana hati yang depresi. Meskipun kita merasa lelah secara fisik sepulang kerja, kita cenderung menghabiskan sepanjang malam tanpa bisa memejamkan mata. Pikiran kita seolah tak bisa berhenti memikirkan pekerjaan di kantor dan membayangkan semua to-do-list yang harus dikerjakan besok. Akhirnya, jadi terjaga semalaman, deh.
Makanan berminyak, tinggi gula, karbohidrat yang berlemak, dan makanan siap saji memang awalnya membuat kita menjadi lebih bersemangat saat kerja. Bahkan, tidak jarang junk food memperbaiki mood kita. Tapi ternyata, penelitian menunjukkan bahwa makanan siap saji dapat membuat biologis tubuh menjadi lamban dalam beberapa jam berikutnya. Akibatnya, tubuh menjadi terasa lelah. Nah, bila malam yang ideal buat kita adalah bergegas pulang kerja untuk makan junk food dan minuman manis sambil menonton serial di Netflix, kita mungkin sedang mengalami stres di kantor.
Tenang, meski mengalami beberapa hal di atas, kita tetap bisa mengusir stres, kok. Simak saja artikel 7 Cara Cepat Terbebas Dari Stres ini. Masih belum puas? Yuk, manjakan kulit dengan menggunakan promo dari kartu kredit Digibank untuk menikmati single treatment di Sava Beauty & Wellness dengan potongan 25%.. Kulit terawat, stres pun minggat.
DBS Indonesia percaya bahwa hidup tidak perlu menjadi rumit dengan urusan perbankan, namun sebaliknya - menjadikan pengalaman perbankan sebagai bagian dari gaya hidup untuk menciptakan makna yang lebih.
Melalui semangat yang selama ini diusung Live more, Bank less, DBS Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi memberikan produk dan layanan terbaik kepada para nasabah.
