Dalam mengambil keputusan, kamu seringkali disetir oleh nafsu atau oleh logika nih? Kira-kira kamu bisa gak sih membedakan keinginan dan kebutuhan? Coba diingat-ingat lagi apakah kamu sering merasa boros karena tergiur dengan sale lalu membeli barang-barang yang tidak kamu butuhkan sama sekali? Sampai pada akhirnya barang-barang tersebut menumpuk saja tanpa kamu gunakan. Bahkan masih tersegel lengkap dengan tag merk dan label harganya. Kalau iya, saatnya kamu mulai mengatur ulang skala prioritas dalam mengatur keuangan pribadi kamu nih.
Coba dipikir lagi apakah yang kamu beli itu merupakan keinginan atau kebutuhan? Memangnya ada hubungan antara keinginan dan kebutuhan dalam pengeluaran yang berantakan? Oh tentu ada. Ingat peribahasa besar pasak daripada tiang? Jangan sampai hal ini terjadi pada keuangan pribadi kamu nih.
Kalau kamu sudah mengerti konsep dasar bagaimana mengatur keuangan pribadi, pasti kamu sudah punya pos keuangan pribadi sendiri tiap bulannya nih. Beberapa panduan di bawah ini bisa menjadi tips untuk membedakan keinginan dan kebutuhan dalam mengatur keuangan pribadi kamu.
Simak 4 cara membedakan keinginan dan kebutuhan berikut!
Ketika dihadapkan pada sebuah (atau banyak) pilihan untuk membeli sesuatu, coba tanyakan pada diri kamu sendiri sebenarnya itu merupakan keinginan atau kebutuhan?
Tanyakan 3 hal di bawah:
Keinginan: Tidak
Kebutuhan: Ya
Nah, coba ulangi lagi pertanyaan-pertanyaan tersebut setiap mau memutuskan untuk membeli sesuatu yes!
Apa saja sih kebutuhan manusia? Apakah kamu sendiri sudah mengerti mengenai hal ini? Balik lagi ke ilmu ekonomi dasar. Kebutuhan manusia terbagi tiga, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi, seperti sandang, pangan, papan, dan pekerjaan. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan setelah kebutuhan primer terpenuhi, misalnya pendidikan dan rekreasi. Sedangkan kebutuhan tersier adalah kebutuhan setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi, misalnya seperti motor, mobil, komputer, dsb.
Kalau sudah mengerti konsep di antara kebutuhan-kebutuhan tersebut harusnya sih nantinya kamu akan lebih mudah untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Hal yang terlihat sederhana tapi penting. Catat setiap pengeluaran yang kamu lakukan. Bisa dimulai dari kebutuhan tetap bulanan sampai ke pengeluaran kecil-kecil seperti parkir atau pemberian tip kepada taksi atau transportasi online yang kamu gunakan.
Dengan melakukan hal ini dapat membantu kamu mengawasi di bagian mana keuangan pribadi kamu banyak keluar, sehingga di akhir bulan kamu tahu apa saja pos yang paling banyak menghabiskan uangmu. Jadi tahu deh, di mana juga bagian yang bikin keuangan pribadi kamu bocor.
Untuk membedakan keinginan dan kebutuhan buatlah tabel perbandingan wants vs needs, ditambah dengan icons yg mengelompok ke tabel wants dan tabel needs.
Bagaimana cara mengisinya? Ketika kamu bingung barang apa masuk ke tabel mana, tanyakan lagi kepada diri kamu, apakah kamu bisa hidup tanpa barang itu?
Keinginan: Tidak
Kebutuhan: Ya
Jangan lupa, ulangi terus pertanyaannya setiap mau membedakan keinginan dan kebutuhan ketika kamu mengatur keuangan pribadi. Just read them like a mantra!
Ingat terus konsep saving before spending ya. Buka tabungan kamu di DBS Regular Saving Account untuk menjaga keuangan pribadi kamu tetap nyaman tiap bulannya.