Membuka tulisan ini, penting sekali untuk kita mengetahui lebih dulu apa pengertian protein hewani dan apa pengertian protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari berbagai jenis hewan, seperti sapi atau ayam. Sedangkan protein nabati adalah jenis protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kedelai.
Banyak alasan mengapa seseorang beralih ke sumber protein nabati. Beberapa di antaranya adalah, pergantian pola diet ke diet vegetarian, mengurangi risiko mengonsumsi lemak jenuh dari protein hewani, dan juga mengurangi budget konsumsi harian karena protein hewani umumnya memang lebih mahal ketimbang protein nabati.
Karena terbiasa mengonsumsi protein hewani, keraguan untuk berpindah ke sumber protein nabati bisa saja terjadi. Tetapi tidak usah khawatir. Seperti protein hewani, protein nabati juga kaya akan asam glutamat -salah satu jenis asam amino- yang bisa menjaga tekanan darah tetap stabil.
Salah satu studi soal protein nabati datang dari Jeremiah Stamler, MD, profesor di The Feinberg School of Medicine at Northwestern University di Chicago, AS. Stamler menyatakan bahwa protein nabati memberikan efek yang baik untuk kesehatan jantung. Studi Stamler ini dikuatkan oleh Dr. T. Colin Campbell, dosen Biokimia Nutrisi di Universitas Cornell, AS, yang menambahkan, protein nabati tak hanya baik untuk kesehatan jantung, tapi juga untuk mencegah penyakit kanker.
Karena protein nabati merupakan protein yang berkualitas tinggi, konsumsinya tidak terbatas pada orang dewasa saja. Menggunakan sumber protein nabati untuk mpasi sudah jamak dilakukan. Protein nabati bertekstur lebih halus dan mudah dikonsumsi anak-anak.
Berikut ini 3 sumber protein nabati terbaik yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
Kacang-kacangan adalah sumber protein nabati yang cukup mudah diperoleh. Hampir semua jenis kacang-kacangan adalah sumber protein yang baik, misalnya kacang kedelai, almond, kacang hijau, kacang tanah, atau kacang merah. Kacang-kacangan dapat dikonsumsi sebagai camilan atau jadi campuran menu utama, misalnya sop kacang merah, es kacang hijau, susu kedelai, dan almond panggang.
Kandungan protein dalam kacang-kacangan termasuk tinggi. Dalam secangkir kacang kedelai yang telah dimasak misalnya, ada 23 gram protein. Sedangkan satu cangkir kacang merah, kacang hitam, atau buncis, mengandung 13-15 gram protein.
Tempe mudah sekali ditemui di banyak tempat. Bahan utamanya adalah kacang kedelai yang difermentasi. Tempe kaya akan serat, kalsium, vitamin B, serta zat besi. Setali tiga uang, tahu, juga menggunakan bahan baku yang sama. Perbedaan keduanya adalah dari cara mengolah. Jika tempe difermentasi, tahu hanya mengambil sari kedelai lalu kemudian dicetak.
Dalam 1 porsi (1/2 cangkir) tahu, ada 10 gram protein dan 0,5 gram serat. Pada porsi yang sama, tempe mengandung 15,4 gram protein, dan 3,5 serat. Tempe memasok kandungan protein lebih banyak dan teksturnya yang padat membuat rasa kenyang datang lebih cepat. Tempe adalah sumber protein nabati tertinggi dan harganya pun sangat murah.
Jamur kancing, shiitake, enoki, dan jamur tiram, merupakan jenis-jenis jamur yang biasa dikonsumsi. Jamur kaya akan vitamin B, seperti niacin (B3), riboflavin (B2), dan asam pantotenat (B5). Niacin baik untuk kesehatan kulit dan sistem pencernaan. Riboflavin membantu pembentukan sel darah merah. Sedangkan asam pantotenat baik untuk sistem saraf dan membantu produksi hormon. Kombinasi dari ketiga vitamin tersebut mampu membantu melindungi kesehatan jantung. Jamur dapat diolah menjadi beragam menu termasuk sebagai sumber protein nabati untuk mpASI.
Bagaimana? Apakah kamu sudah tertarik untuk mencoba beralih ke protein nabati? Yuk coba beberapa hari lebih dulu, dan jika berjalan lancar bisa dilanjutkan untuk seterusnya.