Tiket Anda
Not Interested

Macam-Macam Sambal Nusantara yang Bikin Makan Kamu Tambah Nikmat. Awas Nomor 4 Pedas Banget!

17 Juli 2018
#LiveAwesome

Sebagai orang Indonesia, rasanya kehidupan kuliner kamu tidak akan terpisahkan dengan yang namanya sambal. Ya gak sih?

Salah satu hal yang paling nikmat ketika makan adalah ditemani dengan sambal yang pas. Tinggal pilih sambal kesukaan kamu dari macam-macam sambal yang ada di nusantara. Hmm, dengan sambal yang tepat, masakan nusantara akan terasa sangat nikmat, bahkan kamu bisa nambah berkali-kali hanya karena sambalnya saja. Bubar deh diet kamu!

Berikut macam-macam sambal nusantara yang bisa menggugah selera makan kamu:

1. Sambal Cabe Ijo

Sambal cabe ijo ini juga sering disebut dengan sambal lado ijo, berasal dari Sumatera Barat. Kalau kamu makan di rumah makan Padang, bisa dipastikan diberikan sambal cabe ijo sebagai pelengkap nasi kamu. Menggunakan cabai hijau besar sebagai bahan utamanya, rasa sambal cabe ijo ini sebenarnya tidak terlalu pedas.

Cara membuatnya dengan menggunakan cabai hijau besar dibuang bijinya lalu dikukus, setelah itu dicampur dengan bahan lain seperti tomat, bawang putih, garam, dan gula kemudian ditumis. Cara seperti ini membuat rasa pedas sambal cabe ijo ini menurun cukup jauh. Apalagi sambal cabe ijo khas Sumatera Barat ini umumnya tidak menggunakan cabai rawit. Rasa dari sambal cabe ijo ini pedas dan sedikit asam, didapat dari kucuran jeruk nipis. Cukup menyegarkan dan cocok bagi kamu yang gak terlalu suka pedas.

Sambal cabe ijo asal Sumatera Barat.

2. Sambal Rujak

Sambal rujak ini umumnya sebagai pelengkap makan buah, bukan untuk makan nasi. Dasar orang Indonesia umumnya memang suka pedas, makan buah saja ditemani oleh sambal yang manis dan pedas. Menjelang jam makan siang atau jam ngemil sore, biasanya tukang buah atau tukang rujak mulai dilirik tuh. Jam-jamnya ngantuk menjelang bubaran kantor, biasanya lidah pengennya nyari yang segar-segar. Pas banget nih untuk makan rujak!

Sambal rujak ini umumnya sebagai pelengkap makan buah, bukan untuk makan nasi.

3. Sambal Terasi

Sambal terasi ini termasuk jenis sambal mentah. Walaupun ada orang yang memasak cabai dan bahan lainnya sebelum diulek, umumnya sambal terasi tidak digoreng atau ditumis. Sambal khas Sunda ini biasa menjadi teman untuk makan sambil menyantap lalapan khas seperti timun, kol, kemangi, atau selada.

Sambal terasi menggunakan terasi atau belacan sebagai bahan utamanya. Terasi sendiri terbuat dari ikan atau udang rebon yang difermentasikan dan dibentuk menjadi pasta. Wanginya terasi ini sangat khas. Cara membuat sambal terasi ini mudah. Panaskan terasi terlebih dahulu, bisa disangrai atau dibakar, lalu campurkan bahan-bahan seperti cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah dan putih, gula merah, dan garam. Tinggal diulek sampai halus lalu tambahkan kucuran jeruk purut atau jeruk limo.

Sambal terasi khas Sunda ini biasa menjadi teman lalapan seperti timun, kol, kemangi, atau selada.

4. Sambal Bawang

Sesuai namanya, wangi dan rasa yang kuat dari sambal bawang adalah dari bawangnya. Umumnya sih kalau ngomongin sambal bawang, merujuk pada sambal bawang yang menggunakan cabai rawit merah dan bawang putih sebagai bahan utamanya, bukan merujuk pada sambal bawang merah yang kemarin sempat hits itu ya, guys!

Sambal bawang ini sekarang lagi naik daun, biasanya sih sebagai sambal yang dipakai untuk ayam geprek atau ayam penyet kekinian itu. Pedasnya? Wuih, bisa pedes banget sampai bikin bibir kamu jontor. Bahannya saja cuma cabai rawit merah dan bawang putih yang diulek mentah lalu disiram minyak panas. Dari warnanya yang oranye kemerahan saja sudah keliatan kalo sambal ini pedas banget!

Sambal bawang menggunakan cabai rawit merah dan bawang putih sebagai bahan utamanya.

5. Sambal Matah

Bareng dengan sambal bawang, sambal matah kayaknya juga termasuk sambal kekinian nih. Setuju gak? Banyak tempat yang menjual menu masakan disertai sambal matah sebagai menu khas mereka. Gak sekadar pelengkap saja nih, tapi sambal matah ini menjadi jualan utama untuk menu daging ataupun ayam. Seperti biasa, yang dicari orang Indonesia ketika makan memang sambal sih!

Citarasa sambal matah khas Bali ini menyegarkan. Pedas, asam, dan wang di lidah! Rasa unik sambal matah didapat dari satu bahan kunci, yaitu bunga kecombrang atau honje. Sambal matah ini termasuk sambal setengah matang kali ya? Gak dimasak, tapi juga gak mentah gitu aja. Untuk isi sambalnya juga gak diulek atau dihaluskan, cukup semua bahan diiris tipis-tipis saja.

Bahan sambal matah ini menggunakan cabai (bisa cabai merah atau rawit), bawang merah dan bawang putih, terasi, daun jeruk, serai, jeruk nipis, garam, gula dan minyak. Eits, jangan lupakan bunga kecombrangnya ya! Setelah semua bahan diiris-iris dan dicampur, siram dengan minyak panas lalu diamkan sampai semua bumbu bercampur dan meresap. Coba deh sendok dan siramkan sambal matah ini ke suwiran ayam atau daging empal yang baru matang, lalu makan bersama nasi hangat. Yummy!

Sambal matah, citarasa khas Bali.

6. Sambal Dabu-Dabu

Kalau sambal yang ini nih, merupakan sambal khas dari Manado. Sama seperti sambal matah, sambal dabu-dabu ini cukup diiris-iris saja dan tidak dihaluskan. Cara membuatnya juga kurang lebih sama seperti sambal matah, bedanya tentu pada bahan-bahannya. Kalau sambal matah menggunakan kecombrang dan serai sebagai bahan khasnya, dabu-dabu menggunakan tomat. Kedua sambal ini memiliki cita rasa yang segar.

Sambal dabu-dabu ini menggunakan cabai (cabai merah besar dan atau cabai rawit), bawang merah, tomat, jeruk limau, garam, gula, dan minyak. Semua bahan yang sudah diiris tipis tersebut dimasukkan ke dalam mangkuk lalu siram dengan kucuran jeruk limau dan diaduk-aduk. Terakhir siram dengan minyak panas dan tunggu sampai semua bahan meresap. Untuk makan siang kayaknya menggoda banget nih!

7. Sambal Colo-Colo

Sambal yang terakhir adalah sambal colo-colo. Mungkin sambal yang ini kurang familiar di telinga kamu ya? Sambal colo-colo ini berasal dari Maluku dan bertipe sama dengan dua sambal terakhir di atas, yaitu diiris tanpa dihaluskan. Secara isi, sambal colo-colo ini lebih mirip dengan sambal dabu-dabu. Mungkin karena letak geografis mereka yang dekat ya?

Bahan sambal colo-colo ini adalah irisan cabai rawit, bawang merah, tomat, garam, lalu disiram dengan perasan jeruk nipis. Ada yang menambahkan kecap manis/asin pada sambal colo-colo dan ada yang tidak. Umumnya, sambal colo-colo ini merupakan kondimen untuk masakan ikan bakar atau goreng di Maluku. Kalau kamu mendatangi tempat makan yang memiliki menu sambal ini, cobain deh!


Itulah macam-macam sambal khas nusantara yang bisa bikin kamu ketagihan. Rasa pedas dari macam-macam sambal itu emang nikmat banget. Kalau kamu berhenti mengunyah, rasa pedas akan muncul. Makanya nih, emang paling enak dibawa makan terus. Sudah terbayang kali ini mau makan ditemani oleh sambal yang mana? Hati-hati diet kamu berantakan ya!