The Asia Foundation Didukung DBS Foundation Berdayakan 80.000 Perempuan Rentan di Kalimantan Barat | English
Program ‘SHE CAN’ bertujuan untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan Bagi Perempuan Rentan di Kalimantan Barat
Program SHE CAN dirancang sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi Provinsi Kalimantan Barat akibat cukup tingginya indeks ketimpangan gender (0,52%) yang tidak selaras dengan indeks inklusi keuangan yang cukup baik (84,16%). Hal ini menunjukkan adanya keterbatasan akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi dan politik. Ketimpangan gender yang meningkat dalam dua tahun terakhir, disertai dengan turunnya Indeks Pemberdayaan Gender dan naiknya angka kekerasan terhadap perempuan—terutama di ranah domestik—mengindikasikan perlunya intervensi yang terfokus pada peningkatan kemandirian dan perlindungan perempuan.
Hana Satriyo, Country Representative The Asia Foundation Indonesia mengatakan “Program SHE CAN sejalan dengan misi The Asia Foundation dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan mendorong kepemimpinan kaum perempuan. Melalui dukungan DBS Foundation, kami berinvestasi pada pengembangan keterampilan dan aspirasi perempuan untuk menghadirkan perubahan positif serta transformasi komunitas lokal.”
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia mengatakan, “Program ini merupakan bagian dari dukungan DBS Foundation yang mengalokasikan dana sebesar SGD 9 juta atau lebih dari Rp100 miliar untuk tiga tahun ke depan guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan di Indonesia, termasuk perempuan. Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Sebagai bank yang memiliki tujuan positif atau purpose-driven, kami berkomitmen untuk meningkatkan akselerasi inklusi finansial dengan memperluas akses perempuan terhadap pendidikan, pelatihan, dan peluang ekonomi. Inisiatif ini sejalan dengan visi Bank DBS Indonesia untuk menciptakan dampak positif yang melampaui dunia perbankan atau Impact Beyond Banking—dengan mendukung pembangunan komunitas yang lebih inklusif, berdaya, dan tangguh.”
Secara umum, kompleksitas masalah inklusi keuangan di Indonesia terjadi karena adanya suatu paradoks, dengan tingginya akses layanan keuangan (indeks inklusi 85,1%) yang tidak diimbangi dengan literasi yang memadai (indeks literasi 49,68%) (SNLIK OJK, 2022). Fenomena ini terlihat dari masih maraknya partisipasi masyarakat yang mengakses investasi bodong dan menjadi korban pinjaman dan judi online ilegal. Di Kalimantan Barat sendiri, capaian inklusi keuangannya sedikit lebih rendah (84,16%) daripada capaian nasional, walaupun indeks literasi keuangannya sudah lebih tinggi (51,95%).
Kajian Program SHE CAN mengungkap bahwa tingkat inklusi di kalangan perempuan rentan dan berpenghasilan rendah di Kalimantan Barat masih jauh lebih rendah daripada hasil SNLIK OJK, dengan hanya 67% perempuan memiliki rekening bank, 38% mengakses pinjaman (CU/Pegadaian/bank), dan 24% menggunakan e-wallet untuk bertransaksi digital. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada ketimpangan pada capaian inklusi keuangan pada masyarakat secara umum, dengan realitas di tataran akar rumput, khususnya pada kalangan perempuan rentan.
Program SHE CAN menjadi inisiatif penting untuk mempercepat kesetaraan gender bagi perempuan rentan, serta mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di Kalimantan Barat. Banyak studi menunjukan, ketika perempuan memiliki daya beli dan kontrol atas pengeluaran, mereka lebih cenderung membelanjakannya untuk pendidikan anak dan kesehatan keluarga, yang berdampak langsung terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang.
Dr. Amurwani, S.Sos, Mhum, Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menegaskan, “Kami berharap dengan adanya program percepatan inklusi keuangan ini, para perempuan khususnya yang datang dari kelompok marjinal terus dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat meningkatkan daya saing, meningkatkan kesejahteraan, serta mendapatkan akses dan kesempatan yang sama untuk memperoleh hasil pembangunan.”
Dalam pidato Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat Drs. Ignasius IK, SH., M.Si mewakili Gubernur Kalimantan Barat mengatakan, “Program ini juga mendukung visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat 2025-2030 yang menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai prioritas pembangunan daerah. Bersama dengan TAF, DBS Foundation, dan seluruh pihak, kami Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat optimistis melakukan percepatan dan perluasan akses keuangan melalui kolaborasi dengan program SHE CAN ini dapat diterapkan dengan baik dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat khususnya perempuan di Kalimantan Barat.”
Rangkuman dari studi program SHE CAN
Pada Januari-Maret 2025, TAF melakukan studi kualitatif di tujuh kabupaten/kota tentang situasi inklusi keuangan perempuan dan bagaimana program ini bisa dijalankan di Kalimantan Barat. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa:
- Perempuan dari kelompok rentan menghadapi hambatan struktural dan kultural dalam mengakses layanan keuangan terutama karena beberapa faktor, termasuk keterbatasan literasi keuangan, tidak memiliki identitas resmi, serta norma sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pengambil keputusan utama dalam keluarga.
- Sebagian besar perempuan dari kelompok rentan terpaksa menjalankan usaha informal karena kesulitan memenuhi persyaratan lembaga keuangan formal. Ini pada akhirnya membatasi peluang ekonomi mereka, dan memperkuat ketergantungan dalam rumah tangga dan komunitas.
- Kebiasaan menabung perempuan di Kalimantan Barat sangat tinggi walau tidak pernah ada yang mencatat keuangan rumah tangga.
- Terdapat keinginan kuat dari perempuan yang diwawancarai untuk menjadi lebih mandiri secara finansial, terutama sebagai cara untuk keluar dari siklus ketergantungan ekonomi rumah tangga.
Kurikulum program SHE CAN yang didanai oleh DBS Foundation 2025-2027 akan dirancang interaktif, kontekstual, dan aplikatif, menggabungkan metode tatap muka maupun daring, metode permainan maupun lembar latihan, pendekatan partisipatif, serta pendampingan berkelanjutan. Untuk menghasilkan dampak jangka panjang, program ini juga akan membentuk Jaringan Fasilitator Literasi Keuangan Kalbar guna mengelola aset pengetahuan dan mengawal keberlanjutan program.
Informasi selengkapnya tentang program ini silakan kunjungi laman DBS Foundation dan The Asia Foundation.
[SELESAI]
Tentang The Asia Foundation
The Asia Foundation adalah organisasi pembangunan internasional nirlaba yang berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan dan memperluas peluang di Asia dan Pasifik. Berdasarkan pengalaman selama 70 tahun dan pengetahuan lokal yang mendalam, pekerjaan kami berfokus pada tata kelola, aksi iklim, kesetaraan gender, pendidikan dan kepemimpinan, pertumbuhan inklusif, dan kerja sama internasional. Kami bekerja di lebih dari 20 negara melalui 17 kantor dan program di seluruh Asia dan Pasifik, didukung oleh kantor pusat di San Francisco dan kantor di Washington, DC. Pendanaan kami berasal dari beragam lembaga pembangunan bilateral dan multilateral, yayasan, perusahaan, dan individu.
Untuk informasi selengkapnya, silakan menghubungi:
The Asia Foundation: shecan@asiafoundation.org
Tentang DBS
DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.
Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” oleh The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 16 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2024.
DBS menyediakan layanan perbankan menyeluruh bagi seluruh nasabah di segmen ritel, UKM, dan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan besar di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar yang paling dinamis di kawasan ini.
Didirikan pada tahun 1989 sebagai bagian dari DBS Group yang berbasis di Singapura, PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) merupakan salah satu bank dengan sejarah terpanjang di Asia. Beroperasi di 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 16 Kantor Cabang Pembantu, dan 1 Kantor Fungsional serta 3.011 karyawan aktif di 15 kota besar di Indonesia, Bank DBS Indonesia menyediakan layanan perbankan menyeluruh yang berfokus pada pengalaman nasabah untuk ‘Live more, Bank less’. Bank DBS Indonesia pun memiliki tujuan positif yang melampaui perbankan dan berkomitmen untuk mendukung nasabah, karyawan, dan masyarakat menuju masa depan yang berkelanjutan.
PT Bank DBS Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
DBS berkomitmen untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan nasabah dengan perbankan yang sesuai budaya Asia. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada wirausaha sosial: bisnis yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membangun ketahanan pangan.
Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.
Tentang DBS Foundation
DBS Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan dan penghidupan mereka yang membutuhkan.
Sejak tahun 2014, DBS Foundation telah mendukung bisnis-bisnis inovatif yang memberikan dampak–bisnis yang berfokus pada penanganan permasalahan sosial utama dan mencapai keuntungan melalui solusi yang berdampak dan bertujuan mulia. Melalui pendanaan filantropi, peningkatan kapasitas, pendampingan, dan langkah-langkah dukungan lainnya, DBS Foundation mengkatalisasi pertumbuhan dan dampak dari bisnis-bisnis yang berorientasi pada tujuan ini.
DBS Foundation berupaya untuk memicu perubahan positif dengan membantu masyarakat yang kurang mampu dan membangun keadaan yang lebih baik. Hal ini termasuk menyediakan kebutuhan dasar bagi mereka yang tidak mampu dan mendorong inklusi dengan membekali mereka dengan keterampilan literasi keuangan dan digital.
DBS Foundation juga bekerja sama dengan mitra-mitra lain yang selaras untuk mendorong perubahan yang berkelanjutan. Visinya adalah untuk memicu tindakan kolektif untuk membantu membangun dunia yang lebih baik; untuk menjadikan setiap hari lebih baik dan hari esok yang lebih cerah.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.dbs.com/dbsfoundation.
dbs-foundation