3. Pisahkan keuangan bisnis dan pribadiSalah satu langkah krusial untuk diterapkan saat memulai bisnis adalah memisahkan keuangan untuk bisnis dan pribadi, termasuk menggunakan dua rekening yang berbeda. Dengan cara ini, kamu bisa menyusun laporan keuangan kamu dengan lebih rapi dari dua sisi, memudahkan evaluasi keuangan yang akan membantu kamu dalam mengambil keputusan, serta memudahkan perhitungan pajak.Selain itu, memisahkan keuangan bisnis dan pribadi bisa membantu kamu terhindar dari risiko menggunakan dana pribadi untuk kebutuhan bisnis, atau sebaliknya. Dengan memiliki rekening terpisah, kamu juga bisa memantau arus kas dengan lebih mudah untuk mengetahui berapa pendapatan dan pengeluaran dari usaha kamu. Langkah ini penting buat bisnis yang sedang berkembang supaya setiap transaksi dapat dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kebingungan atau kesalahan pencatatan yang akan mengganggu kestabilan usaha.Bila dirasa perlu, kamu juga dapat mempekerjakan financial advisor atau penasihat keuangan terpisah untuk urusan bisnis. Penasihat keuangan atau akuntan dapat membantu kamu menyiapkan sistem yang tepat, terutama kalau kamu baru mengenal manajemen bisnis. Mereka juga dapat memastikan kamu mematuhi peraturan yang berlaku untuk melindungi keuangan pribadi dan bisnis.4. Sulit namun perlu dilakukan: tetapkan batasan dengan keluargaKetika dihadapkan dengan keluarga dan orang-orang tersayang, mungkin insting pertamamu adalah untuk membantu mereka semaksimal mungkin. Gotong royong dan tolong menolong memang penting, namun menetapkan batasan juga tidak kalah penting, lho!Penting untuk membicarakan kondisi dan batasan keuangan kamu dengan keluarga dan prioritas kita saat ini agar bisa saling memahami, terutama ketika kamu memiliki prioritas lain seperti bisnismu. Dalam buku “Perencanaan Keuangan Keluarga” dari OJK, disarankan untuk mengalokasikan maksimal 40 persen dari gaji untuk kebutuhan rumah tangga dan 10 persen untuk anak dan pendidikan, atau sama dengan 50 persen dari gaji untuk kebutuhan keluarga. Ini bertujuan agar kamu tetap memiliki dana yang cukup untuk mempersiapkan masa depan, baik untuk kebutuhan pribadi atau bisnis kamu.Selain itu, kamu juga bisa menawarkan bantuan selain uang, misalnya dengan memberikan saran, koneksi dengan orang lain, atau menyelesaikan tugas rumah tangga lainnya. Dengan ini, kamu dapat melindungi kesehatan finansial diri sendiri dan usahamu, tapi sambil tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga.5. Terus kembangkan skill manajemen keuanganSeiring bertumbuhnya bisnis kamu, tentu kamu perlu semakin bijak dalam mengatur keuangan bisnis. Untuk terus melipatgandakan keuntungan, tentu kamu harus terus memperkaya diri dengan banyak ilmu seperti budgeting, manajemen utang dan aset, strategi berinvestasi, hingga menentukan prioritas kamu. Mengikuti kelas atau seminar merupakan salah satu cara terus mengasah growth mindset-mu dan menyajikan cara-cara menarik untuk menyelaraskan tujuan keuangan pribadi, keluarga, dan bisnis. Kamu juga akan belajar menyiapkan dana darurat untuk keluarga, pendidikan anak, hingga alokasi dana untuk self-reward untuk mengurangi stres dan konflik keuangan.Selain ilmu baru, seminar atau kelas finansial juga menjadi ajang networking yang berguna! Di sana, kamu bisa bertemu dengan pelaku UMKM lain, bertukar insights, saling memberikan dukungan, dan bahkan bekerja sama di kemudian hari. Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven), Bank DBS Indonesia secara konsisten memberikan pemaparan literasi finansial, sejalan dengan fokusnya untuk memajukan inklusivitas di Indonesia. Salah satunya adalah melalui program ’Kedai Belajar powered by DBS’. Kegiatan ini rutin dilakukan dan akan kembali dilaksanakan pada 30 Oktober 2024 di Pekanbaru. Kehadiran program ini ditujukan untuk mendukung UMKM mengidentifikasi kesehatan keuangan usaha mereka, cara mengelola keuangan, merencanakan anggaran, belajar fundamental perpajakan, serta merencanakan program untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, “Literasi dan inklusi keuangan merupakan aspek penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Kami juga percaya bahwa kecakapan dalam hal keuangan harus dimulai dari lingkungan terdekat, yakni diri sendiri dan keluarga, sebelum merambah ke lingkup yang lebih luas seperti bisnis yang kita bangun hingga masyarakat. Oleh karena itu, dengan ‘spark’ atau semangat untuk mendukung ekosistem keuangan Indonesia yang lebih inklusif dan mendampingi masyarakat dalam merencanakan keuangan yang matang demi masa depan yang sejahtera, Bank DBS Indonesia turut mendukung upaya pemerintah sepanjang Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 melalui berbagai kegiatan. Seluruh upaya ini kami lakukan sejalan dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang ketiga, yakni Impact Beyond Banking, selaras dengan visi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’.”Tidak hanya untuk UMKM, Bank DBS Indonesia juga memberikan literasi finansial bagi kaum marjinal, seperti mengedukasi para ibu asuh yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SOS Children’s Villages di Cibubur. Pada kegiatan ini, para ibu asuh diberdayakan untuk mengelola keuangan keluarganya dengan lebih bijak.Yuk, mulai terapkan tips-tips ini supaya kamu bisa membangun pondasi keuangan yang kuat dan stabil untuk masa depan![SELESAI]Tentang DBS DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” oleh The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 16 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2024.DBS menyediakan layanan perbankan menyeluruh bagi seluruh nasabah di segmen ritel, UKM, dan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan besar di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar yang paling dinamis di kawasan ini.Didirikan pada tahun 1989 sebagai bagian dari DBS Group yang berbasis di Singapura, PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) merupakan salah satu bank dengan sejarah terpanjang di Asia. Beroperasi di 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 16 Kantor Cabang Pembantu, dan 4 Kantor Fungsional serta 3.011 karyawan aktif di 15 kota besar di Indonesia, Bank DBS Indonesia menyediakan layanan perbankan menyeluruh yang berfokus pada pengalaman nasabah untuk ‘Live more, Bank less’. Bank DBS Indonesia pun memiliki tujuan positif yang melampaui perbankan dan berkomitmen untuk mendukung nasabah, karyawan, dan masyarakat menuju masa depan yang berkelanjutan.PT Bank DBS Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).DBS berkomitmen untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan nasabah dengan perbankan yang sesuai budaya Asia. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada wirausaha sosial: bisnis yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membangun ketahanan pangan.Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.