Penurunan risiko global: implikasi lintas aset bersama CIO insights

Indonesia.30 Aug 2024
Indonesia, 30 Aug 2024 - Terdapat dua tantangan utama dalam ekonomi global: pelemahan pasar tenaga kerja AS dan meredanya yen carry trade. Penurunan risiko global, yang dimulai minggu lalu terus berlanjut sampai hari ini seiring pasar Asia maupun Eropa yang terkoreksi secara bersamaan. Di samping data tenaga kerja AS yang melemah lebih dari perkiraan, sentimen risiko juga memberikan pukulan yang kuat pada pasar seiring meredanya penggunaan yen carry trade secara intensif yang terjadi di seluruh pasar global. Kepanikan pasar membuat para traders memperkirakan adanya kemungkinan 100% untuk terjadinya pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 bps dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan September mendatang.

Mengingat perilaku pasar keuangan saat ini yang cenderung menghindari risiko, berikut adalah pandangan lintas aset DBS CIO:


Alokasi Aset
  • Alokasi aset dari DBS CIO sudah berada dalam posisi untuk mengakomodasi penurunan pasar yang berlangsung saat ini dengan posisi Underweight saham dan Overweight pada instrumen pendapatan tetap, emas, aset pribadi, dan dana lindung nilai.
  • Untuk triwulan ketiga yang sudah berjalan sampai hari ini, obligasi dan emas masing-masing naik sebesar 4,3% dan 4,0%, sementara saham mengalami penurunan sebesar 1,7%.

Saham

  • Penurunan tajam yang terjadi pada saham sebagian besar disebabkan oleh kontraksi valuasi harga saham di tengah penurunan risiko dan meredanya yen carry trade secara umum. Hal ini tidak banyak mempengaruhi fundamental perusahaan.
  • Kecuali jika pasar tenaga kerja AS memburuk secara tajam mulai saat ini hingga ke depan (yang bukan merupakan kemungkinan yang diperkirakan DBS CIO), prospek pendapatan perusahaan tetap terjaga.
  • Penjualan secara besar-besaran di sektor Teknologi memberikan peluang untuk berinvestasi pada saham-saham bertema A.I. melalui perusahaan teknologi skala besar (Big Tech).

Tingkat Suku Bunga

  • Pelemahan data ekonomi yang diumumkan menegaskan dimulainya siklus pelonggaran yang akan dimulai pada September; kemungkinan untuk dilakukannya siklus penyesuaian ulang yang agresif menjadi semakin besar.
  • Seiring para pembuat kebijakan menurunkan suku bunga pada kuartal-kuartal mendatang mengingat adanya risiko pada pertumbuhan, suku bunga surat berharga jangka pendek akan lebih diuntungkan, yang kemungkinan besar akan menaikkan kurva imbal hasil AS secara tajam.
  • Dilatarbelakangi adanya perubahan ekspektasi tersebut, DBS CIO telah merevisi proyeksi imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun untuk triwulan ke-4 menjadi 4,05% (dari 4,50%) pada akhir 2024, dan 4,10% (dari 4,50%) pada akhir 2025.

Kredit/Obligasi

  • Adanya kejutan ekonomi negatif memberikan dampak moderat pada kredit/obligasi - sejak akhir Juni 2024, di mana selisih imbal hasil obligasi peringkat investasi (investment grade, IG) telah melebar sekitar 11 bps dan selisih imbal hasil obligasi dengan imbal hasil tinggi (high yield, HY) melebar sekitar 44 bps. DBS CIO tetap lebih memilih IG ketimbang HY.
  • DBS CIO terus menyarankan strategi duration barbell, yang merupakan (a) obligasi IG berjangka waktu pendek (1-3 tahun) untuk mengurangi risiko reinvestasi, dan (b) obligasi IG berjangka waktu lebih panjang (7-10 tahun) untuk mendapatkan selisih imbal hasil premi lebih besar dan sensitivitas lebih besar terhadap penurunan suku bunga.

FX - Nilai Tukar

  • DBS CIO akan menurunkan perkiraan tingkat USD (setelah the Fed mengisyaratkan penurunan suku bunga pada September), keputusan yang semakin diperkuat oleh data angka pengangguran AS pada Juli sebesar 4,3% naik lebih tinggi dari 4,1% pada Juni).
  • Dolar Australia/yen (AUD/JPY) turun 5,2% minggu lalu karena berbagai faktor, termasuk data perekonomian China, yang mengecewakan, potensi pemangkasan suku bunga oleh the Fed, dan perubahan kebijakan moneter Jepang. Pertemuan Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) yang akan datang akan diamati secara cermat untuk mengetahui sikapnya terhadap penurunan suku bunga dan target inflasi pada masa mendatang.

Emas

  • Terus melanjutkan memperbanyak/meningkatkan komposisi emas pada portfolio di tengah kondisi ekonomi yang melemah; penurunan suku bunga, yang tak terelakkan, dan meningkatnya probabilitas resesi yang menjadi pertanda baik untuk emas.
  • Emas sebagai aset aman diuntungkan oleh kondisi penghindaran risiko secara umum, peningkatan ketegangan geopolitik, dan gejolak pasar akibat pemilihan umum AS pada November.
  • Faktor positif jangka panjang berupa pembelian emas yang dilakukan oleh bank sentral, didorong oleh pelonggaran moneter, kekhawatiran terhadap keberlanjutan fiskal, dan penurunan ketergantungan pada dolar AS (de-dollarisation).



Tentang DBS
DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura. DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.

Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai  “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” oleh The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 15 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2023. Selain itu, DBS Indonesia termasuk peringkat dua teratas sebagai World’s Best Bank di Indonesia untuk tiga tahun berturut-turut dari 2020 hingga 2022.

Didirikan pada tahun 1989 sebagai bagian dari DBS Group yang berbasis di Singapura, PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) merupakan salah satu bank dengan sejarah terpanjang di Asia. Beroperasi di 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 16 Kantor Cabang Pembantu, dan 4 Kantor Fungsional serta 3.011 karyawan aktif di 15 kota besar di Indonesia, Bank DBS Indonesia menyediakan layanan perbankan menyeluruh bagi seluruh nasabah di segmen perbankan korporasi, UKM, dan konsumen yang berfokus pada pengalaman nasabah untuk ‘Live more, Bank less’. Bank DBS Indonesia pun memiliki tujuan positif yang melampaui perbankan dan berkomitmen untuk mendukung nasabah, karyawan, dan masyarakat menuju masa depan yang berkelanjutan.

PT Bank DBS Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

DBS berkomitmen untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan nasabah karena memikirkan cara Asia dan memahami kerumitan melakukan bisnis di pasar yang paling dinamis di wilayah ini. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada wirausaha sosial: bisnis yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membangun ketahanan pangan.

Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.